Henry Sy



Selama delapan tahun terakhir, Henry Syselalu berada di daftar puncak orang terkaya Filipina, menghasilkan kekayaan bersih $ 14,4 miliar pada tahun 2015, menurut Forbes.

Imigran asal China yang awalnya pernah menjual sepatu di Quiapo sebagai sumber nafkahnya, kini telah memasuki bisnis yang berbeda, dengan perusahaan publiknya SM Investments dan SM Prime Holdings.

Pria di balik sebagian besar supermarket negara tersebut dijuluki sebagai "Raja Ritel" di Filipina. Ia membuka salah satu mal terbesar di negara ini di Visayas akhir tahun lalu, sebagai bagian dari visi perusahaan untuk membangun "kota mikro" di seluruh negeri.

Dalam dasawarsa terakhir, Sy juga berhasil mengelola Banco de Oro Unibank, yang dipimpin oleh putri tertuanya, Teresita Sy-Coson, yang menjadi bank terbesar di Filipina dalam beberapa tahun terakhir.

John Gokongwei



John Gokongwei secara konsisten selalu masuk dalam daftar 10 besar pengusaha terkaya Filipina dalam beberapa tahun terakhir.

Pada tahun 2015, pria di belakang JG Summit ini menghitung kekayaan bersihnya sebesar $ 4,9 miliar, menempati posisi kedua dalam daftar orang terkaya Filipina versi Forbes.

Apa yang dimulai sebagai perusahaan tepung maizena di tahun 1950an telah berkembang menjadi konglomerat dengan fokus pada makanan dan minuman, penerbangan, telekomunikasi, pengembangan properti, perbankan, hotel, dan listrik, termasuk penerbitan, Summit Media.

Pertumbuhan dan usaha yang beragam dapat dikaitkan dengan sifat gigih Gokongwei.

John lahir di Xiamen China dari seorang ayah yang merupakan keturunan keluarga China-Filipina di Cebu yang kaya raya, dengan ikatan leluhur di provinsi Fujian, China.

Kakek buyutnya adalah Don Pedro Lee Gotiaoco, seorang taipan imigran kaya China yang pernah menjadi pembayar pajak terbesar di Cebu.

Kekayaan keluarganya habis saat ayahnya meninggal. John berusia 13 tahun saat itu dan harus menghidupi keluarganya dengan berjualan di sepanjang jalan di Cebu dengan sepedanya.

Dari usia 17 sampai 19, ia berdagang menggunakan kapal kayu, membawa barang ke Lucena melalui laut, dan kemudian ke Manila dengan truk.

Andrew Tan



Andrew Tan tak begitu menjadi pusat perhatian untuk waktu yang lama. Tidak sampai dekade terakhir, ketika konglomerasinya Alliance Global membangun real estat pariwisata pertama di Filipina pada tahun 2009, Resorts World Manila.

Dia juga salah satu dari beberapa pengusaha pertama yang berinvestasi di industri game di negara itu. Tan berada di posisi ketiga dalam daftar orang terkaya Filipina, dengan kekayaan bersih senilai $ 3,1 miliar.

Pabrik penyulingannya, Emperador mengukir sejarah saat membeli pembuat Brandy Spanyol terbesar dan tertua, Fundador Pedro Domecq pada bulan Desember 2015, yang merupakan perusahaan pembuat brandy terbesar di dunia.

Tan sebelumnya pernah menceritakan bagaimana saat ia masih muda selalu bermimpi untuk memiliki sebuah toko kelontong. Dengan kerja keras dan etika kerjanya, ia menjadi salah satu orang terkaya di negara ini.

Tan awalnya merupakan seorang imigran asal China, Tan lahir di provinsi Fujian. Ia menghabiskan masa kecilnya di sebuah apartemen di Hong Kong yang ditempatinya bersama dengan keluarga lain. Ia kemudian pindah ke Manila dimana ia belajar akuntansi di University of the East.

Lucio Tan



Dimulai sebagai karyawan di pabrik rokok, Lucio Tan kini telah membangun perusahaannya selama beberapa dekade di industri rokok, perbankan, minuman, dan penerbangan.

Tan memiliki kekayaan bersih senilai $ 4,3 miliar yang dilaporkan, saat ia kembali menguasai maskapai penerbangan tertua di negara ini, Philippine Airlines.

Tan menghadapi beragam masalah, terutama yang berkaitan dengan politik, setelah diseret ke beberapa kasus mantan presiden Ferdinand Marcos selama masa darurat militer dan mantan presiden (dan sekarang walikota Manila) Joseph Estrada pada tahun 2001.

Tetap saja, seorang taipan yang biasa mengepel lantai agar bisa membiayai kuliah ini tetap tangguh.

Saat di perguruan tinggi, Tan "bekerja sebagai petugas kebersihan di sebuah pabrik rokok", dimana pekerjaannya adalah mengepel lantai.

Tan lahir di Xiamen, Fujian, China. Orang tuanya pindah ke Filipina saat ia masih kecil. Ia memperoleh gelar sarjana Teknik Kimia dari Far Eastern University di Manila.

George Ty




George Ty memiliki banyak tantangan, ketika pada usia 19, ia harus menjaga agar bisnis gandum keluarga tetap berjalan.

Ty bermimpi membuka banknya sendiri untuk memberikan pinjaman usaha kepada calon pengusaha karena ia pernah merasakan menunggu setiap hari untuk mendapatkan pinjaman dari bank, sebelum memperoleh dana yang dibutuhkan untuk membuka Metropolitan Bank and Trust Company di Escolta, Manila, Bank kedua terbesar di Filipina.

"Saya lahir di sebuah desa kecil di China. Kami adalah keluarga biasa. Orang-orang China percaya pada peramal dan seseorang pergi ke peramal bertanya siapa di antara anak-anak yang memiliki keberuntungan, Peramal itu menunjuk saya."

Tony Tan Caktiong



"Rantai fastfood nasional" Filipina, Jollibee dimulai dari toko es krim di Cubao, Quezon City, sampai saat itu, Tony Tan Caktiong yang berusia 23 tahun meminta saran ahli tentang bagaimana menumbuhkan usahanya lebih jauh.

Caktiong, dengan hati-hati mendengarkan saran ahli periklanan, dan kemudian menghasilkan sebuah rencana bisnis dan membuka makanan rantai restoran fast food terbesar di Filipina, Jolibee.

Tan lahir di Filipina dari orang tua imigran China yang berasal dari propinsi Fujian. Ia bersekolah di Chiang Kai Shek College dan lulus dari University of Saint Thomas dengan gelar teknik kimia.

Saat ini, Caktiong memiliki lebih dari 750 cabang Jollibee di seluruh negeri, dan berencana untuk memperluasnya di Timur Tengah dan Australia setelah sukses di Amerika Utara.

Lucio dan Susan Co



Satu-satunya pasangan dalam daftar orang terkaya Filipina versi Forbes adalah Lucio dan Susan Co. Pasangan ini telah menumbuhkan jaringan supermarketnya, Puregold, hingga 150 cabang.

Di bawah Puregold Price Club, mereka berhasil menguasai pasar kelas menengah ke bawah dengan barang dagangannya yang murah, cukup bagi mereka untuk membangun rantai supermarket sendiri.

Lucio yang memulai dengan satu toko kelontong pada tahun 1998, kini memiliki kekayaan bersih sebesar $ 1,7 miliar.

Selengkapnya disini gan:
https://www.entrepreneur.com.ph/news-and-events/filipino-chinese-world-billionaires-a746-20160206-lfrm