Kaskus

Entertainment

blackrose81Avatar border
TS
blackrose81
Awal Mula
Tahun ini adalah awal masuk sekolah di SMP favoritku. Sekolah dimuai dari pukul 07.00 hingga 14.00. Ketika aku masuk kelas, ternyata bangku depan sudah ada yang menempati.


"Nah itu dia," gumamku.


Terlihat ada bangku yang masih kosong di pojok belakang, aku segera kesana.

Teman sebangkuku adalah Vita, dia cantik dan mungil.


Riuh canda tawa sungguh membuatku muak akan kelas ini. Aku sungguh tak suka keramaian. Segera kutancapkan earphone ke telinga. Bising bercampur lagu tetap saja ku nikmati.


Ketika bel istirahat berbunyi, aku bergegas ke kantin dan mengajak Vita. Namun ternyata ia sudah membawa bekal. Aku pun mau tak mau harus ke kantin seorang diri.





Setelah selesai, aku segara kembali ke kelas.

Melewati lorong yang gelap membuat ku bergidik, aku merasa seperti ada yang mengawasiku.


BRAAKKK



Dia mengulurkan tangannya


"Sorry, gak sengaja nabrak," katanya.



"Hmm.. it's okay," ucapku.


"Bajumu basah," katanya seraya memberikan tisu.


"Iya gakpapa," kataku. "Ya sudah, aku mau ke kelas dulu."

 

Aku pun berjalan menuju kelas. Akan tetapi, setibanya di depan kelas, ternyata pintu kelas telah ditutup.




Krek....


BYAR!!


"Hahahahahahahha"


"Rasakan!"


"Dasar laknat!"

"Pecundang!"

"Damn!!!"

"Perebut pacar orang!"


Semua kata-kata kotor tertuju padaku, hinaan, cacian terlontar jelas. Mereka menarikku, ya, mereka yang tak suka padaku. Menjambak, menendangku, rasa sakit yang teramat sangat. Mereka membawaku ke arah gudang, gudang yang jarang di gunakan. Debu dan kotoran, kardus yang tersusun,  tak ada cahaya, gudang ini sangat gelap.



"Dasar baik! Apa maksudmu tadi bersama Fatin?! Dia milikku," Kata Viona sinis.


"Tak sudi dia bersamamu! Kamu jelek, dekil, hitam, tengil, kotor!" caci Nita.


"Kamu tak pantas dengannya. Jangan kau dekat dekat lagi dengannya!" Ujar Reina dengan nada menghina.



Viona mengeluarkan pisau kecil, menggoreskannya ke tanganku sebelah kiri. Rasa sakit dan kebencian menjadi satu. Kegelapan pun mulai hadir, samar samar mereka menjah. Aku mencoba bangkit sendiri, tubuhku terasa sakit dan linu. Aku berjalan tertatih tatih.


Inilah awal semua sisi keduaku muncul "monster dalam diriku bangkit"..



Sambil mengobati luka, terlintas dalam anganku untuk membalas perbuatan mereka. Rencana yang tersusun akan terlaksana. Permainan kecil akan dimulai.





Pukul 07.00 bel berbunyi. Aku tak berani menatap mereka karena kejadian kemarin. Pelajaran pun berlangsung dengan lancar hingga bel istirahat tiba.



"Aaaaaaaaaaaaaa apa apaan ini!!!" teriak Viona


"Ada apa?" Tanya teman Viona.


"Heh, bocah dekil! Pasti kamu kan yang memberikan bangkai kecoa sama cicak di mejaku. Kamu balas dedam kan sama gw!" Bentak Viona.



Viona menyeretku ke gudang itu lagi, tetapi teman viona menunggu di depan pintu melihat kondisi sekitar. Viona mendorongku hingga terjatuh mengeluarkan pisau kecil, namun sebelum ia melukaiku, segera kutendang tangannya hingga pisau itu terjatuh. Segera ku ambil pisau itu, dia mendorongku merebut pisaunya. Segera ku tendang perutnya, dia merintih.



"Ada apa di dalam ribut sekali? Apakah sudah selesai? Sebentar lagi akan bel," kata Riana cemas.


Ku bungkam viona agar tak berteriak. Tak sulit untuk membungkam Viona.


"Cepat lah!" Kata Reina.


"Kalian duluan, aku tak apa. Dia sudah ku habisi," kata Viona.


"Sungguh pintar sekali kau, Viona. Kau mematuhi kata-kataku," kataku sambil menodongkan pisau agar dia mematuhiku. Sekarang Viona sudah terikat.


"Dasi yang menarik," kataku sambil melepaskannya.


"Apa yang ingin kau lakuakan?!" Tanyanya sambil meronta.


Segera kusumpal mulutnya dengan kaos kaki dan memainkan dasinya. Segera kukalungkan lagi dasi itu, mengikatnya dengan rapi dan sangat kuat. Warna biru sudah terlihat pada wajahnya. Aku melepaskan dasi itu perlahan, lalu mengikatnya kuat-kuat dan melonggarkan nyalagi.


Dengan sangat lincah si kecil besi ini melintas ke kulit Viona yang bersih membuat garis 'indah' terukir.
0
771
3
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan