Pasca pernyataan Presiden Sepakbola Amerika Serikat, Sunil Gulati yang menyatakan bahwa dia tidak akan mencalonkan diri kembali setelah menyaksikan timnas Paman Sam gagal lolos ke Piala Dunia 2018 di Rusia.

Teka-teki siapa yang akan menggantikan posisi Sunil Gulati yang telah menjabat sejak 2006 ini menjadi bahan perbincangan panas di Amerika.

Pasalnya, mantan penjaga gawang kontroversial Amerika Serikat, Hope Solo mencalonkan diri sebagai presiden Federasi Sepak Bola AS.

Penjaga gawang berusia 36 tahun itu mengumumkan pencalonan mengejutkannya pada Kamis (7/12/2017) malam melalui Facebook.
Masuknya Solo semakin membuat persaingan ke-9 kandidat yang telah ada semakin ramai, sekaligus menyusul langkah Presiden Football United Marketing, Kathy Carter sebagai wanita kedua yang mencalonkan diri.

"Kami membutuhkan orang-orang yang penuh gairah dan cerdas yang memimpin sepak bola di AS. Strategi bisnis di US Soccer tidak bisa terus menjadi keuntungan sebelum kemajuan. Saya tahu persis apa yang perlu dilakukan Soccer AS, saya tahu persis bagaimana melakukannya, dan saya memiliki ketabahan untuk menyelesaikannya," tulis Solo dilansir dari The Guardian.

Solo sendiri adalah salah satu kiper legendaris Amerika Serikat. Wanita yang kini berusia 36 tahun itu telah mengoleksi 202 caps untuk United States Women National Team (USWNT) sampai tahun 2016 lalu.

Sewaktu masih aktif sebagai penjaga gawang, Solo dikenal sebagai sosok yang kontroversial.

Ia terakhir kali mengenakan jerset Timnas Amerika Serikat adalah ketika bertanding di ajang Olimpiade Rio, dan saat itu dia menyebut Swedia sebagai "pengecut" karena gaya bermain defensif mereka setelah Amerika Serikat kalah di perempat final.



Akibat pernyataannya ini, Solo diskors dari tim tak lama kemudian dan hingga kini belum dibebas dari sanksi tersebut.

“Saya ingin memenangkan Piala Dunia dan bermain di Olimpiade. Apa yang telah hilang di Amerika adalah kepercayaan pada sistem kami, pelatih kami, di akademi-akademi kami, dan dalam pemerintahan Sepakbola AS. Kita sekarang harus memfokuskan kembali tujuan kita dan bersatu sebagai komunitas sepak bola untuk mewujudkan perubahan yang kita inginkan," ujar Solo.

Solo mengungkapkan, pengalaman yang ia miliki selama menjadi penjaga gawang telah telah mengajarkannya tentang tanggung jawab, sama hal yang mengisi kepemimpinan di Federasi Sepakbola.



Lebih lanjut, dalam kalimat akhir postingannya itu, kiper yang juga dikenal karena keseksiannya ini bertekad mengajak seluruh elemen di Amerika Serikat untuk membangun kembali sepakbola di negara tersebut.