- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
SAAT KAU TINGGAL SEBUAH FRAME part 3


TS
ioctaviann
SAAT KAU TINGGAL SEBUAH FRAME part 3
Aku yang memang pada saat itu masih sendiri dan dengan kenyataan kau masih masih memiliki kekasih itu membuatku cukup sulit untuk mendekatimu. Memang sangat sulit untukku menyembunyikan rasa tertarikku apalagi untuk menyembunyikan perasaan yang ku rasakan padamu, dengan keadaan kau masih memiliki kekasih namun entah kenapa aku selalu ingin mencoba berada didekatmu bukan untuk mengatakan apa yang aku rasakan tapi karena itu membuatku merasakan kenyamanan walaupun pada kenyataannya justru aku menutupi semua perasaan yang aku miliki demi kebaikan bersama. Aku hanya ingin tetap bisa berada didekatmu dan melihatmu tersenyum, entah kenapa senyummu yang pada awalnya benar-benar tak menarik perhatianku tiba-tiba membuatku tergila-gila dan ikut merasakan bahagia saat aku bisa melihatnya menghiasi wajahmu.
Aku merasa hanya menjadi tempat keluh kesahmu, itu yang pertama ku rasakan tapi terkadang kamu justru tak menanggapi pesan singkat yang ku kirimkan, tapi entah kenapa untuk kesekian kalinya itu tak pernah membuatku menyerah akan dirimu. Pesan singkat yang terkadang kita bercerita serius atau hanya sekedar menyapa benar-benar membuatku bisa menunggu untuk sebuah balasan darimu, walaupun terkadang balasanmu terasa acuh namun itu yang membuatku selalu penasaran akan dalamnya hati seseorang yang saat ini sangat menarik perhatian dan hatiku. Aku akui tak mudah untuk tetap berada didekatmu tapi untuk menyerahpun bukanlah pilihan bagiku pada saat itu. Hal sekecil apapun aku selalu membahasnya bersama temanku, mungkin memang itu kebiasaan laki-laki pada umumnya atau hanya aku saja namun yang jelas aku selalu meminta pendapat teman-temanku tentang wanita khususnya dirimu.
Aku masih ingat saat pertama kita keluar bersama, pada saat itu kuliah berakhir lebih awal dan teman satu kelas yang hanya segelintir orang sama-sama ingin mengeksplor Semarang, maklum kebanyakan dari teman-temanku adalah perantauan dan akhirnya setelah perdebatan yang cukup tidak bermutu kami memutuskan untuk keluar dan mengeksplor kawasan kota lama Semarang. Pada saat itu aku benar-benar tak tertarik untuk ikut, namun setelah aku tahu Putri akan ikut bersama kami akhirnya aku juga ingin pergi dan akupun memutuskan untuk ikut serta. Disana kita bersantai dan berfoto walaupun benar-benar aneh menurutku karena saat aku bosan dengan lingungan dikawasan Semarang ternyata masih ada saja orang yang ingin berfoto dilingkungan yang sudah biasa ku lewati namun terabaikan olehku. Dari gereja Blendug, taman srigunting dan beberapa tempat dikota lama yang cukup menarik, dimana kawasan kota lama akan sangat menarik untuk seseorang yang suka dengan arsitektur bangunan lawas ditambah akupun cukup tertarik dengan bangunan-bangunan lawas yang ada dikawasan ini sehingga pada saat ada momen kebersamaan yang biasanya gedung-gedung tua ini terabaikan oleh pandanganku kini bisa ku lihat dengan jarak cukup dekat. Karena tujuan kami memang ingin bermain dan mengeksplor kawasan kota lama akhirnya kita memutuskan untuk berputar-putar dikawasan kota lama dan berhentilah kami semua dikawasan polder tawang, disana kami semua menikmati suasana kota lama dan beberapa dari kita juga berfoto bersama di waktu sore yang cukup mendung dan bertiup angin sore yang cukup membuat kami merasa nyaman saat berada disitu.
Saat semua teman sibuk berputar di lingkungan polder aku melihat Putri duduk menyendiri dibawah rindangnya pohon yang ada disekitar polder. Tanpa berfikir panjang aku langsung mendekatimu saat itu aku hanya berkata “kenapa kamu sendirian, ngak ikut temen-temen lainnya”, tanyaku hanya untuk membuka percakapan, “enggak, lagi males enak disini sama ngadem”, jawaban yang singkat dan membuatku bersikap seperti kebanyakan laki-laki yaitu mencari topik pembicaraan dan saat itu aku mulai bercerita banyak, bukan bercerita tentang diriku tapi tentang kota lama Semarang ya dengan pengetahuan yang seadanya tentunya. Memang terasa aneh namun itu hal terbaik yang bisa ku lakukan untuk membuka obrolan denganmu, entah karena apa setelahnya yang membuatku tak habis pikir kau justru mulai menceritakan bahwa ada sesuatu yang sedang terjadi ddidalam hubunganmu bersama kekasihmu, hal yang biasa kau sebut sedang banyak pikiran saat kita berkirim pesan singkat terjelaskan oleh semua ucapanmu di sore itu, walaupun tak kau ceritakan secara langsung namun aku tahu dari pertanyaan yang kau ajukan bahwa ada yang sedang tidak baik pada hubunganmu dengan kekasihmu. Mulai dari masalah kecil hingga masalah yang kau tak tau kenapa masih bertahan dengan dia, “aku bukan orang yang bisa memberi solusi tapi aku bisa menjadi pendengar yang baik” itu ucapmu saat itu.
Hari yang mulai petang membuat aku dan teman-teman memutuskan untuk pulang, karena memang hari sudah mulai gelap dan cuaca tidak cukup mendukung untuk kami bermain lebih lama lagi maka banyak yang memutuskan untuk langsung pulang dan karena yang satu arah dengan Putri hanya beberapa orang akhirnya dia pulang bersamaku, entah mimpi apa yang ku alami tapi itu cukup membuatku bahagia secara “orang yang menarik perhatianku mau bonceng motor denganku”, bahagia? Ya pasti itulah yang aku rasakan disore itu. Namun tanpa diduga ternyata setelah semua rangkaian peristiwa di kawasan kota lama yang hanya sebentar itu berakhir menjadikan awal aku dan Putri menjadi dekat dan yess dia tak lagi mengabaikan aku seperti saat awal-awal kami berkenalan.
Saat itu aku tak berharap banyak apalagi untuk dapat memilikimu karena aku tau diri dan kondisi yang ada saat itu. Aku tahu aku begitu sangat ingin kau tahu tentang rasa yang ada dihatiku, aku sangat ingin mengatakan betapa aku tertarik padamu. Sejak awal kita benar-benar tak saling mengenal walaupun hanya sekedar nama dan sedikit cerita, namun karena dari ceritamu rasanya terlalu jahat untukku mengharapkan hal yang tak diharapkan kekasihmu walaupun ada pikiran jahatku agar kalian berpisah dan kau menjadi milikku. Setelah lama waktu berlalu kau selalu menceritakan kisahmu dan kita mulai membagi cerita tentang kita berdua, bahkan terkadang aku membahas sesuatu yang tidak penting hanya agar bisa lebih lama berkirim pesan singkat denganmu. Sampai pada waktu tertentu aku merasakan bahwa aku memiliki cinta untukmu, cinta yang menimbulkan rasa yang lebih besar dari perasaan tertarik yang kemarin ku rasakan dan rasa ingin yang semakin menjadi untuk dapat memilikimu.
Aku tahu awal yang buruk saat aku mendekatimu namun aku tak bisa lebih lama hanya untuk sekedar memendam rasaku padamu. Entah apa yang harus ku perbuat saat kau mengatakan telah berpisah dengan kekasihmu, jujur aku sedikit bahagia namun aku tak tahu harus bagaimana, apa yang bisa kulakukan hanya menenangkanmu walaupun aku menginginkanmu namun air mata saat itu membuatku sedikit mengurungkan niatku untuk mengungkapkan apa yang aku rasakan tapi entah dengan keberanian apa aku ingin mengatakan perasaan yang ku miliki selama kita dekat beberapa waktu lalu bahwa aku mencintamu, aku ingin memilikimu, dan betapa aku ingin kau berada disampingku bukan lagi sebagai temanmu namun sebagai kekasihmu. Masih cukup kuat ingatanku saat pertama aku mengatakan perasaanku padamu, jujur aku tak dapat menatapmu, aku hanya menyampaikan melalui pesan singkat namun yang kudapatkan darimu hanya jawaban “kalau benar apa yang kamu bilang, jangan cuma lewat pesan dong ngomong aja langsung” dan keesokan harinya aku ingat hari sabtu tepat dilorong kampus aku masih cukup ingat hari itu, Sabtu 5 april aku mamintamu untuk menjadi kekasihku. Entah apa yang kupikirkan aku hanya berharap kita akan menjadi satu walaupun saat itu yang kupikirkan mungkin akan cukup sulit untuk itu menjadi nyata dengan keadaan yang baru saja terjadi. Beberapa waktu kau hanya diam tanpa jawaban hingga pada siang hari menjelang sore disaat kampus sudah cukup sepi kau menjawab dengan kalimat yang tak pernah ku duga, kau menerima cintaku dan ingin mencoba menjalani cinta bersamaku. Memang bukanlah hal mudah saat itu karena masih ada sesuatu yang menjadi penghalang untuk kami namun aku tetap merasakan bahagia walaupun pada saat itu aku merasa belum memiliki Putri seutuhnya.
Bersambung...
Aku merasa hanya menjadi tempat keluh kesahmu, itu yang pertama ku rasakan tapi terkadang kamu justru tak menanggapi pesan singkat yang ku kirimkan, tapi entah kenapa untuk kesekian kalinya itu tak pernah membuatku menyerah akan dirimu. Pesan singkat yang terkadang kita bercerita serius atau hanya sekedar menyapa benar-benar membuatku bisa menunggu untuk sebuah balasan darimu, walaupun terkadang balasanmu terasa acuh namun itu yang membuatku selalu penasaran akan dalamnya hati seseorang yang saat ini sangat menarik perhatian dan hatiku. Aku akui tak mudah untuk tetap berada didekatmu tapi untuk menyerahpun bukanlah pilihan bagiku pada saat itu. Hal sekecil apapun aku selalu membahasnya bersama temanku, mungkin memang itu kebiasaan laki-laki pada umumnya atau hanya aku saja namun yang jelas aku selalu meminta pendapat teman-temanku tentang wanita khususnya dirimu.
Aku masih ingat saat pertama kita keluar bersama, pada saat itu kuliah berakhir lebih awal dan teman satu kelas yang hanya segelintir orang sama-sama ingin mengeksplor Semarang, maklum kebanyakan dari teman-temanku adalah perantauan dan akhirnya setelah perdebatan yang cukup tidak bermutu kami memutuskan untuk keluar dan mengeksplor kawasan kota lama Semarang. Pada saat itu aku benar-benar tak tertarik untuk ikut, namun setelah aku tahu Putri akan ikut bersama kami akhirnya aku juga ingin pergi dan akupun memutuskan untuk ikut serta. Disana kita bersantai dan berfoto walaupun benar-benar aneh menurutku karena saat aku bosan dengan lingungan dikawasan Semarang ternyata masih ada saja orang yang ingin berfoto dilingkungan yang sudah biasa ku lewati namun terabaikan olehku. Dari gereja Blendug, taman srigunting dan beberapa tempat dikota lama yang cukup menarik, dimana kawasan kota lama akan sangat menarik untuk seseorang yang suka dengan arsitektur bangunan lawas ditambah akupun cukup tertarik dengan bangunan-bangunan lawas yang ada dikawasan ini sehingga pada saat ada momen kebersamaan yang biasanya gedung-gedung tua ini terabaikan oleh pandanganku kini bisa ku lihat dengan jarak cukup dekat. Karena tujuan kami memang ingin bermain dan mengeksplor kawasan kota lama akhirnya kita memutuskan untuk berputar-putar dikawasan kota lama dan berhentilah kami semua dikawasan polder tawang, disana kami semua menikmati suasana kota lama dan beberapa dari kita juga berfoto bersama di waktu sore yang cukup mendung dan bertiup angin sore yang cukup membuat kami merasa nyaman saat berada disitu.
Saat semua teman sibuk berputar di lingkungan polder aku melihat Putri duduk menyendiri dibawah rindangnya pohon yang ada disekitar polder. Tanpa berfikir panjang aku langsung mendekatimu saat itu aku hanya berkata “kenapa kamu sendirian, ngak ikut temen-temen lainnya”, tanyaku hanya untuk membuka percakapan, “enggak, lagi males enak disini sama ngadem”, jawaban yang singkat dan membuatku bersikap seperti kebanyakan laki-laki yaitu mencari topik pembicaraan dan saat itu aku mulai bercerita banyak, bukan bercerita tentang diriku tapi tentang kota lama Semarang ya dengan pengetahuan yang seadanya tentunya. Memang terasa aneh namun itu hal terbaik yang bisa ku lakukan untuk membuka obrolan denganmu, entah karena apa setelahnya yang membuatku tak habis pikir kau justru mulai menceritakan bahwa ada sesuatu yang sedang terjadi ddidalam hubunganmu bersama kekasihmu, hal yang biasa kau sebut sedang banyak pikiran saat kita berkirim pesan singkat terjelaskan oleh semua ucapanmu di sore itu, walaupun tak kau ceritakan secara langsung namun aku tahu dari pertanyaan yang kau ajukan bahwa ada yang sedang tidak baik pada hubunganmu dengan kekasihmu. Mulai dari masalah kecil hingga masalah yang kau tak tau kenapa masih bertahan dengan dia, “aku bukan orang yang bisa memberi solusi tapi aku bisa menjadi pendengar yang baik” itu ucapmu saat itu.
Hari yang mulai petang membuat aku dan teman-teman memutuskan untuk pulang, karena memang hari sudah mulai gelap dan cuaca tidak cukup mendukung untuk kami bermain lebih lama lagi maka banyak yang memutuskan untuk langsung pulang dan karena yang satu arah dengan Putri hanya beberapa orang akhirnya dia pulang bersamaku, entah mimpi apa yang ku alami tapi itu cukup membuatku bahagia secara “orang yang menarik perhatianku mau bonceng motor denganku”, bahagia? Ya pasti itulah yang aku rasakan disore itu. Namun tanpa diduga ternyata setelah semua rangkaian peristiwa di kawasan kota lama yang hanya sebentar itu berakhir menjadikan awal aku dan Putri menjadi dekat dan yess dia tak lagi mengabaikan aku seperti saat awal-awal kami berkenalan.
Saat itu aku tak berharap banyak apalagi untuk dapat memilikimu karena aku tau diri dan kondisi yang ada saat itu. Aku tahu aku begitu sangat ingin kau tahu tentang rasa yang ada dihatiku, aku sangat ingin mengatakan betapa aku tertarik padamu. Sejak awal kita benar-benar tak saling mengenal walaupun hanya sekedar nama dan sedikit cerita, namun karena dari ceritamu rasanya terlalu jahat untukku mengharapkan hal yang tak diharapkan kekasihmu walaupun ada pikiran jahatku agar kalian berpisah dan kau menjadi milikku. Setelah lama waktu berlalu kau selalu menceritakan kisahmu dan kita mulai membagi cerita tentang kita berdua, bahkan terkadang aku membahas sesuatu yang tidak penting hanya agar bisa lebih lama berkirim pesan singkat denganmu. Sampai pada waktu tertentu aku merasakan bahwa aku memiliki cinta untukmu, cinta yang menimbulkan rasa yang lebih besar dari perasaan tertarik yang kemarin ku rasakan dan rasa ingin yang semakin menjadi untuk dapat memilikimu.
Aku tahu awal yang buruk saat aku mendekatimu namun aku tak bisa lebih lama hanya untuk sekedar memendam rasaku padamu. Entah apa yang harus ku perbuat saat kau mengatakan telah berpisah dengan kekasihmu, jujur aku sedikit bahagia namun aku tak tahu harus bagaimana, apa yang bisa kulakukan hanya menenangkanmu walaupun aku menginginkanmu namun air mata saat itu membuatku sedikit mengurungkan niatku untuk mengungkapkan apa yang aku rasakan tapi entah dengan keberanian apa aku ingin mengatakan perasaan yang ku miliki selama kita dekat beberapa waktu lalu bahwa aku mencintamu, aku ingin memilikimu, dan betapa aku ingin kau berada disampingku bukan lagi sebagai temanmu namun sebagai kekasihmu. Masih cukup kuat ingatanku saat pertama aku mengatakan perasaanku padamu, jujur aku tak dapat menatapmu, aku hanya menyampaikan melalui pesan singkat namun yang kudapatkan darimu hanya jawaban “kalau benar apa yang kamu bilang, jangan cuma lewat pesan dong ngomong aja langsung” dan keesokan harinya aku ingat hari sabtu tepat dilorong kampus aku masih cukup ingat hari itu, Sabtu 5 april aku mamintamu untuk menjadi kekasihku. Entah apa yang kupikirkan aku hanya berharap kita akan menjadi satu walaupun saat itu yang kupikirkan mungkin akan cukup sulit untuk itu menjadi nyata dengan keadaan yang baru saja terjadi. Beberapa waktu kau hanya diam tanpa jawaban hingga pada siang hari menjelang sore disaat kampus sudah cukup sepi kau menjawab dengan kalimat yang tak pernah ku duga, kau menerima cintaku dan ingin mencoba menjalani cinta bersamaku. Memang bukanlah hal mudah saat itu karena masih ada sesuatu yang menjadi penghalang untuk kami namun aku tetap merasakan bahagia walaupun pada saat itu aku merasa belum memiliki Putri seutuhnya.
Bersambung...
Diubah oleh ioctaviann 08-12-2017 10:49


anasabila memberi reputasi
1
916
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan