- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Memori Indah di Hutan Pinus (21 ++)( BB ++)


TS
fanssandrabrown
Memori Indah di Hutan Pinus (21 ++)( BB ++)

PROLOG
Jika Cinta Butuh Komitmen, Mengapa Harus ada Pengkhianatan?
(Rachel, 2010)
Setya Nugrahatak habis pikir jalan pikiran gadis di depannya. Ia yakin gadis bermata sapir di depannya ini tidak menunjukkan ekspresi bercanda. Sorot matanya menunjukkan keyakinan.
"Kamu yakin, Ra?"
Pertanyaan retoris yang seharusnya tidak diucapkan Setya. Mungkin bisa jadi pertanyaan bodoh. Jelas-jelas Ia mengangguk tanpa keraguan. Sungguh aneh. Pikiran Setya belum sepenuhnya bisa menerima apa yang diminta gadis mungil ini. Setya tidak munafik. Bagi sejawat di kampus Dia dikenal penakluk para wanita di jurusannya. Sudah berapa perempuan yang Ia kencani dengan mudah dan dibuang seperti sampah? Oh tidak, kencan? Jika hanya kencan saja, Setya mudah bergonta-ganti pasangan. Beda halnya tentang merenggut mahkota kesucian mereka. Ada beberapa yang sulit! Yah, tapi tidak semua teman kencannya pertama kali melakukan perbuatan itu hanya dengan Setya. Bahkan beberapa mantannya pun masih sering melabrak Setya atau meminta kembali menjalin hubungan dengan Pria berpostur tubuh 170 cm ini.
"Setya, Aku kangen main lagi sama kamu", goda Niken tempo hari. Setya berpura-pura tak mendengar apa yang dikatakan Niken. Tipe gadis selebgram semacam Niken bukan orang bodoh. Ia pasti menuntut lebih dalam hubungan. Setya tidak tahan dengan sikap manja dan kecentilan Niken. Apalagi sifat borosnya dia. Oh God! Kartu kredit Setya bisa jebol lagi.
"Setya... Aku masih cinta kamu, aku udah bersedia ngasi mahkotaku ke kamu.. Tapi..", dan Setya lelah mendengar Nina menangis meminta pertanggung jawaban darinya. Pertanggungjawaban apa? Bahkan benihnya tak menyentuh sedikitpun keintiman Nina. Seingatnya Ia hanya beberapa kali melakukan hubungan badan dengan Nina tanpa melakukan keintiman Hanya sekedar have fun..
"Mahkota katamu? Itu sekedar servis ringan Non! Sorry gue sibuk!"
"Aku cinta kamu Setya"
"Bodo! Simpan Cintamu buat orang lain..kita uda berakhir! Bye Nina!"
Nina? Partner Asisten Dosen Statistika. Tipe yang mudah ditaklukkan. Cerdas namun polos. Awalnya berhubungan dengan Nina itu tantangan. Nina dan Setya memulai jalinan asmara karena sering menghabiskan waktu berdua di Laboratorium. Tiap waktu mereka habiskan untuk berdiskusi sesekali mereka melakukan having fun tiap weekend di Villa sewaan Puncak. Setya salah menilai. Nina terlalu over memahami sentuhan fisik itu.
"Shitt! Tanggung jawab apa? Sumpah gue ga habis pikir!"
Begitu juga dengan Vallen, Rosa, Dania, Restu, Puspita, dan belasan orang yang Setya tidak cukup ruang untuk mengingatnya.
Skak Mat!
Setya kali ini seperti biduk catur yang dibuat bingung oleh keinginan gadis berponi dengan mata indah seperti batu sapir. Dia baru saja mengenal gadis itu. Salah! Baru 3 bulan yang lalu. Gadis aneh yang berani melawannya ketika presentasi project antar kampus di Bandung.
Setya mengamati tanpa jenuh gerak-gerik gadis itu di kejauhan ketika jam makan malam. Di saat semua perempuan meributkan ketakutan akan kalori. Dia dengan percaya diri mengambil beberapa potong roti lapis coklat di bagian dessert. Seperti ada magnet yang menarik Setya untuk mengamati cara makan gadis kecil itu. Sungguh ketika ada sisa coklat di pinggir bibirnya. Dia menjilatnya dengan seksi. Serasa bibir itu ingin dilumat dengan ganas. Ya Ampun Setya apa yang kamu pikirkan!
Kali ini, gadis itu berdiri di depannya. Mengatakan hal yang luar biasa. Hal yang ia inginkan sejak melihat mata sapir gadis itu. Ia merespon mengganti posisinya. Tangannya dengan berani menyentuh lembut tangan Setya. Memberikan aliran aneh di sekujur tubuh Setya. Setya salah tingkah. Tak pernah Ia merasa kalah berhadapan dengan perempuan. Kecuali Rachel.
"Gimana Mas?"
"Aku cuma gak habis pikir, dek.."
"Menurut Mas aku...murahan?"
Rachel cukup berhati-hati dengan kalimat terakhirnya. Murahan?
Sejak Rachel mengatakan keinginannya pun Setya tak sampai berpikir seperti itu.
Setya membalas hanya dengan gelengan kepala. Dan tetap menunjukkan wajah kebingungan kepada Rachel. Dalam keheningan itu Setya mulai mencoba menyapukan ibu jarinya ke pergelangan tangan Rachel. Setya mencoba menyalurkan rasa bingungnya. Gadis ini benar-benar membuat mabuk Setya. Hanya dengan pandangan saja mampu mengirimkan ribuan sengatan listrik ke selangkangan kakinya. Pun, jika Ia mau, Setya bisa menelanjanginya saat itu juga. Apalagi permintaan gila Rachel! Bukan berpikir bahwa Rachel murahan seperti mantan-mantannya yang juga mudah untuk meminta. Tapi Rachel Beda. Ada bisikan hati yang mengatakan pada Setya, Aku harus menjaganya. Oh Setya! Munafik! Betapa sesak celanamu sekarang ketika Kau bersentuhan tangan dengan Rachel! Dan bayangan Setya menguar membayangkan Aroma Erotis di atas rumput hutan Pinus saat ini.
Aroma rumput dan parfum Rachel merupakan kombinasi yang unik. Keharumannya membuat suasana makin panas. Setya masih bisa memegang kendali.
"Aku gak bisa, Ra.. Permintaan macam apa itu"
"Mas tahu kan? Aku takut untuk...."
"Komitmen!"
Nada Setya meninggi. Ia tahu alasan Rachel memintanya. Karma itu berlaku. Di saat Setya menolak berkomitmen setelah membuang mantannya. Tidak untuk Rachel. Ia mendekati gadis itu bukan untuk menjadikannya mainan. Ia ingin mengakhiri petualangannya. Namun kini, Ia yang dipermainkan takdir. Gadis ini....
"Please, Mas..Kita coba.. Rachel siap"
Setya ingin Rachel tidak meneruskan perkataannya. Setiap nafas dan suara lembut Rachel membuat darah Setya semakin panas. Tak mau tak menolak.
PERSETAN!!
Lagi-lagi aroma rumput. Bercampur lavender. Milik Rachel. Bukan, semacam aroma mild namun menggoda. Setya meraih leher Rachel lebih dekat. Ada lebih banyak kejutan listrik sekarang mengirimkan ribuan rangsangan. Rachel mulai menutup matanya.
"Polos sekali kamu, Ra!" batin Setya.
Setya kembali fokus setelah respon polos dari Rachel.
Ia mulai mengecup bibir Rachel.
Satu Kali.
Lembut dan kenyal. Seperti kapas. Rachel merasa aneh. Ini pertama kalinya bagi Rachel. Dan Rachel tersenyum bahagia. Setya melihat ada lesung pipi kecil terbentuk diantara senyum Rachel.
Tangan Setya menarik lagi kepala Rachel lebih dekat. Ia kecup lagi bibir tipis tapi mengenyalkan itu. Lipstik warna pink Rachel mulai pudar. Ia yang telah menghapusnya. Dengan bibirnya. Ia mengecup dengan lebih berani kali ini. Beberapa kali melumatnya. Tangan Setya mulai memainkan Rambut Rachel. Rachel merespon meminta lebih. Tangan Rachel memeluk pinggang Setya merapat ke arahnya. Hingga Setya merasakan tumpukan kenyal di Dadanya.
SSIALL!
Gesekan dan makin merapatnya Rachel membuat pikiran Setya menjadi gelap. Nalurinya tahu apa yang harus dilakukan. Efek ciuman tadi semakin panas.
Disela-sela Ia mencari akses untuk masuk lebih dalam ke mulut Rachel. Gadis ini amatir. Setya menyeringai senang. Ia sadar bahwa dia laki-laki yang pertama untuk Rachel.
"Rachel, kau yang meminta! Jangan mundur!"

-----------------------------
P.S halo agan/sista perkenalkan gue rei. Ini cerita pertama q. Mohon kritik saran yang membangun yaa..
Diubah oleh fanssandrabrown 07-12-2017 15:09


anasabila memberi reputasi
1
9.3K
20


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan