Kaskus

News

smedev.idAvatar border
TS
smedev.id
Menlu RI: Pengakuan Yerusalem oleh Trump Bahayakan Perdamaian
Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan mengumumkan perihal pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi mengatakan, Indonesia mengkhawatirkan langkah yang akan dilakukan Trump tersebut.

Menurut Retno, pemerintah Indonesia sudah berusaha melakukan komunikasi dengan Amerika Serikat terkait rencana pengumuman Trump tersebut. Selain itu, Retno juga sudah berkomunikasi dengan beberapa menteri luar negeri negara-negara muslim.

"Kita terus melakukan komunikasi dengan para menteri luar negeri negara-negara muslim, terutama negara OKI (Organisasi Kerja Sama Islam), dan kita terus berusaha untuk mengirimkan pesan dan mencoba berkomunikasi dengan Amerika Serikat," kata Retno di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (6/12/2017).

Dikatakan Retno, pengumuman Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel akan dilakukan Trump pada pukul 13.00 waktu Washington DC atau sekira pukul 01.00 WIB.

"Pada hari ini, kita memperoleh informasi, kemungkinan, sekali lagi ini masih kemungkinan, bahwa pengumuman itu akan dilakukan oleh Presiden Trump pada pukul 01.00 PM Washington DC hari Rabu, berarti hari Kamis pukul 01.00 AM di Indonesia, jadi tengah malam nanti. Sekali lagi ini informasi yang kita peroleh dan informasi ini kita komunikasikan kembali," jelasnya.

Retno mengatakan, jika pengumuman itu tetap dilakukan Trump, maka akan sangat membahayakan proses perdamaian antara Israel dan Palestina. Tak hanya itu, hal tersebut juga bisa memicu terjadinya instabilitas di berbagai wilayah.

"Kita sangat mengkhawatirkan pengumuman tersebut karena pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel akan sangat membahayakan proses perdamaian dan akan membahayakan perdamaian itu sendiri. Akan memancing instabilitas, tidak hanya di Timur Tengah tapi di wilayah lain," katanya.

Oleh karena itu, kata Retno, Indonesia terus berkomunikasi dengan negara-negara muslim, termasuk negara anggota OKI.

"Dan kemungkinan besar OKI akan melakukan special session. Kita sedang bicara masalah tanggal, tadi saya bicara dengan Menlu Yordania antara lain, menlu Turki, dan kita juga, saya juga bicara mengenai perlunya negara OKI untuk segera duduk dan membahas masalah ini," terang Retno.

Lantas, akankah ada langkah bersama untuk menghentikan rencana Trump tersebut?

"Ini kan ada rekognisi ini, pengakuan ini kan pengakuan unilateral yang jelas mengenyampingkan semua resolusi DK PBB. Jadi nanti kita akan bicara lagi dengan OKI dan kita kembalikan lagi ke PBB karena resolusi DK PBb kan harus ada ketaatan di situ," tegas Retno.
(jor/idh)

https://news.detik.com/berita/d-3758...342.1491409639

tapi bener juga kata mantan dubes AS untuk PBB, standarnya ya semua kedubes negara manapun harusnya di ibukota negara yang diakui emoticon-Big Grin

sebelahblogAvatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
1.7K
15
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan