- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Mahfud MD : Soal Perbedaan Antara Amien Rais dan Buya Syafii


TS
berita378
Mahfud MD : Soal Perbedaan Antara Amien Rais dan Buya Syafii
Quote:

Mahfud MD
Quote:
TRIBUNMANADO.CO.ID - Amien Rais termasuk tokoh yang begitu kritis terhadap pemerintahan yang berkuasa saat ini.
Bahkan, pernyataan-pernyataan yang diutarakannya sering membuat gerah sebagian pihak.
Suaranya semakin lantang terdengar ketika dia hadir dalam Reuni Alumni 212 di Monumen Nasional (Monas), Sabtu (2/12/2017).
Amien Rais tak menyia-nyiakan kesempatan ini.
Dia menggunakan panggungnya untuk menyentil proyek reklamasi di Teluk Jakarta dan pembangunan proyek Meikarta.
"Kami hanya menyampaikan bahwa Pak Jokowi (Joko Widodo), reklamasi itu gawat, Meikarta itu gagal," ujar Amien di atas panggung, dikutip dari Tribunnews.com, Sabtu (2/12/2017).
Mantan Ketua MPR itu juga meminta Presiden Joko Widodo agar tidak menjual negara kepada pihak asing.
"Pak Jokowi negara kita jangan dijual ke aseng atau asing," tegasnya.
Peserta reuni akbar 212 berkumpul di lapangan Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (2/12/2017).
Sikap kritis ini ternyata sudah dibangunnya sejak di bangku perkuliahan.
Dilansir dari Muhammadiyah.or.id, Amien Rais pernah meraih Zainal Zakze Award pada tahun1967.
Zainal Zakze Award adalah penghargaan jurnalisme bagi penulis mahasiswa kritis.
Amien Rais juga dihormati sebagai tokoh Muhammadiyah, ormas Islam terbesar di Indonesia.
Selain Amien Rais , masyarakat juga mengenal Syafii Maarif atau yang akrab dipanggil Buya Syafii .
Masih dari sumber yang sama, anak bungsu dari empat bersaudara ini dikatakan gemar membaca buku.
Buya Syafii pernah menjabat sebagai ketua umum PP Muhammadiyah periode dari tahun 1998-2005.
Ia menggantikan Amien Rais yang menjabat sebelumnya selama tiga tahun dari 1995-1998.
Namun, jalan juang kedua tokoh ini ada di jalur berbeda.
Hal inilah sempat disinggungkan mantan Ketua MK Mahfud MD dalam postingannya di Twitter, Minggu (3/12/2017).
"Ada yg mencela Amien Rais .Ada yg menghardik Buya Syafii Maarif. Sy sungguh hormat kpd Pak Amien dan Buya Syafii krn sampai sepuh spt itu masih berjuang dgn tulus utk Indonesia yg kita cintai. Semoga Allah merahmati kedua beliau. Soal perbedaan jalur juang, tdk apa2. Itu hak," tulis @mohmahfudmd.
Hingga berita diturunkan, kicauan ini sudah diretweet 893 kali dan disukai 1909 kali.
Meski cara berjuang kedua tokoh ini nampaknya berbeda, netizen menganggap perlunya berprasangka baik sebelum menilai mereka.
Baik Amien Rais dan Buya Syafii disebut punya kelebihan dalam perjalanan bangsa Indonesia.
"Soal ketulusan berjuang, saya pikir kita semua gak ada yg tau Prof..tapi gak ada salahnya berprasangka baik kalo mereka memang tulus dengan caranya masing2," tulis @Efan_di.
"Mantap pak Mahfud, yg mencela & menghardik blh jd gak paham cara mereka berjuang, gak pernah baca buku² karya mereka (emoji)," tulis @MudjiburRohman.
"Bangsa Besar : Bangsa Beradab. Salah satu adab yang harus dijaga adalah menghormati yang lebih tua. Kedua tokoh Muhammadiyah itu memiliki kelebihan. Mereka pejuang Penegak Kebenaran dan telah berbuat untuk bangsa dan Negara. Mereka lebih baik dari yang tidak berbuat apa apa," tulis @sitti_batutang.
"Saya pribadi prof. @mohmahfudmd Menghargai kedua tokoh tsb di atas. Biarpun berbeda pandangan satu sama lain. Tapi intinya sama ingin berjuang demi bangsa ini walaupun cara yg di pakai berbeda 180 derajat. Intinya hargailah perjuangan mereka berdua," tulis @indra_gurnita.
Bahkan, pernyataan-pernyataan yang diutarakannya sering membuat gerah sebagian pihak.
Suaranya semakin lantang terdengar ketika dia hadir dalam Reuni Alumni 212 di Monumen Nasional (Monas), Sabtu (2/12/2017).
Amien Rais tak menyia-nyiakan kesempatan ini.
Dia menggunakan panggungnya untuk menyentil proyek reklamasi di Teluk Jakarta dan pembangunan proyek Meikarta.
"Kami hanya menyampaikan bahwa Pak Jokowi (Joko Widodo), reklamasi itu gawat, Meikarta itu gagal," ujar Amien di atas panggung, dikutip dari Tribunnews.com, Sabtu (2/12/2017).
Mantan Ketua MPR itu juga meminta Presiden Joko Widodo agar tidak menjual negara kepada pihak asing.
"Pak Jokowi negara kita jangan dijual ke aseng atau asing," tegasnya.
Peserta reuni akbar 212 berkumpul di lapangan Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (2/12/2017).
Sikap kritis ini ternyata sudah dibangunnya sejak di bangku perkuliahan.
Dilansir dari Muhammadiyah.or.id, Amien Rais pernah meraih Zainal Zakze Award pada tahun1967.
Zainal Zakze Award adalah penghargaan jurnalisme bagi penulis mahasiswa kritis.
Amien Rais juga dihormati sebagai tokoh Muhammadiyah, ormas Islam terbesar di Indonesia.
Selain Amien Rais , masyarakat juga mengenal Syafii Maarif atau yang akrab dipanggil Buya Syafii .
Masih dari sumber yang sama, anak bungsu dari empat bersaudara ini dikatakan gemar membaca buku.
Buya Syafii pernah menjabat sebagai ketua umum PP Muhammadiyah periode dari tahun 1998-2005.
Ia menggantikan Amien Rais yang menjabat sebelumnya selama tiga tahun dari 1995-1998.
Namun, jalan juang kedua tokoh ini ada di jalur berbeda.
Hal inilah sempat disinggungkan mantan Ketua MK Mahfud MD dalam postingannya di Twitter, Minggu (3/12/2017).
"Ada yg mencela Amien Rais .Ada yg menghardik Buya Syafii Maarif. Sy sungguh hormat kpd Pak Amien dan Buya Syafii krn sampai sepuh spt itu masih berjuang dgn tulus utk Indonesia yg kita cintai. Semoga Allah merahmati kedua beliau. Soal perbedaan jalur juang, tdk apa2. Itu hak," tulis @mohmahfudmd.
Hingga berita diturunkan, kicauan ini sudah diretweet 893 kali dan disukai 1909 kali.
Meski cara berjuang kedua tokoh ini nampaknya berbeda, netizen menganggap perlunya berprasangka baik sebelum menilai mereka.
Baik Amien Rais dan Buya Syafii disebut punya kelebihan dalam perjalanan bangsa Indonesia.
"Soal ketulusan berjuang, saya pikir kita semua gak ada yg tau Prof..tapi gak ada salahnya berprasangka baik kalo mereka memang tulus dengan caranya masing2," tulis @Efan_di.
"Mantap pak Mahfud, yg mencela & menghardik blh jd gak paham cara mereka berjuang, gak pernah baca buku² karya mereka (emoji)," tulis @MudjiburRohman.
"Bangsa Besar : Bangsa Beradab. Salah satu adab yang harus dijaga adalah menghormati yang lebih tua. Kedua tokoh Muhammadiyah itu memiliki kelebihan. Mereka pejuang Penegak Kebenaran dan telah berbuat untuk bangsa dan Negara. Mereka lebih baik dari yang tidak berbuat apa apa," tulis @sitti_batutang.
"Saya pribadi prof. @mohmahfudmd Menghargai kedua tokoh tsb di atas. Biarpun berbeda pandangan satu sama lain. Tapi intinya sama ingin berjuang demi bangsa ini walaupun cara yg di pakai berbeda 180 derajat. Intinya hargailah perjuangan mereka berdua," tulis @indra_gurnita.
0
9.7K
Kutip
56
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan