- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
(Story)Kehamilanku Terganggu Oleh Hal Gaib Selama 10 Tahun...


TS
kanadiyel
(Story)Kehamilanku Terganggu Oleh Hal Gaib Selama 10 Tahun...

Ilustrasi Bayi
Kisah mistis ini adalah kisah nyata
kisah tentang seorang ibu rumah tangga yang sedang mengandung bayinya yang berusia sembilan bulan. Namun di saat kelahiran sang jabang bayi, tiba-tiba bayinya menghilang begitu saja seolah-olah ada makhluk gaib yang mengambilnya. Anehnya, bayi yang menghilang tersebut kembali ke rahim ibunya sepuluh tahun kemudian.

Siapkan Rokoknya Sebelum Nyimak


Akhirnya, cita-cita untuk membentuk keluarga yang bahagia tercapai sudah dengan dikandungnya janin yang ada dalam kandungan sang isteri. Sungguh ini suatu kebahagiaan yang teramat besar bagi Hendra, pria yang selama ini begitu merindukan kehadiran seorang anak.
“Jaga kandunganmu, Mah! Jangan kerja yang berat-berat. Biar Bibi Arum yang mengerjakan semua pekerjaan rumah. Apalagi mengingat usia kandungamu mendekati sembilan bulan,” pesan Hendra, sang suami, dengan penuh kasih sayang.
“Tentu, saranmu pasti kuperhatikan, Mas!” Ujar Nengsih, penuh kemanjaan. Namun, wajah Nengish kemudian berubah muram. Sepertinya, ada sesuatu yang mengganggu pikirannya.
“Ada apa, Mah. Sepertinya kau menyembunyikan sesuatu. Katakan saja. Aku tak akan marah,” bujuk Hendra.
“Begini, semalam aku bermimpi aneh. Mimpi namun seperti nyata saja. Aku didatangi seorang kakek berjenggot dan berjubah putih, lalu dia mengatakan akan mengambil anak kita untuk sementara waktu. Hingga suatu saat nanti dia akan dikembalikan kembali. Aku takut, mimpi itu akan menjadi kenyataan, Mas!” Papar Nengsih dengan mimik yang berubah tegang.
“Nengsih, isteriku! Mimpi itu hanyalah bunga tidur. Tak usah kau pikirkan, sebab mana mungkin mimpi bisa menjadi kenyataan. Jangan sampai mimpi itu mengganggu pikiran dan kesehatanmu. Ingat, jaga baik-baik bayi dalam kandunganmu!”
“Tapi, Mas…!”
“Sudahlah! Tak usah kau pikirkan mimpi tersebut, lebih baik kita tidur dan istirahat. Bukankah besok pagi kita kan pergi ke Puskesmas untuk memeriksa kandunganmu!”
“Jaga kandunganmu, Mah! Jangan kerja yang berat-berat. Biar Bibi Arum yang mengerjakan semua pekerjaan rumah. Apalagi mengingat usia kandungamu mendekati sembilan bulan,” pesan Hendra, sang suami, dengan penuh kasih sayang.
“Tentu, saranmu pasti kuperhatikan, Mas!” Ujar Nengsih, penuh kemanjaan. Namun, wajah Nengish kemudian berubah muram. Sepertinya, ada sesuatu yang mengganggu pikirannya.
“Ada apa, Mah. Sepertinya kau menyembunyikan sesuatu. Katakan saja. Aku tak akan marah,” bujuk Hendra.
“Begini, semalam aku bermimpi aneh. Mimpi namun seperti nyata saja. Aku didatangi seorang kakek berjenggot dan berjubah putih, lalu dia mengatakan akan mengambil anak kita untuk sementara waktu. Hingga suatu saat nanti dia akan dikembalikan kembali. Aku takut, mimpi itu akan menjadi kenyataan, Mas!” Papar Nengsih dengan mimik yang berubah tegang.
“Nengsih, isteriku! Mimpi itu hanyalah bunga tidur. Tak usah kau pikirkan, sebab mana mungkin mimpi bisa menjadi kenyataan. Jangan sampai mimpi itu mengganggu pikiran dan kesehatanmu. Ingat, jaga baik-baik bayi dalam kandunganmu!”
“Tapi, Mas…!”
“Sudahlah! Tak usah kau pikirkan mimpi tersebut, lebih baik kita tidur dan istirahat. Bukankah besok pagi kita kan pergi ke Puskesmas untuk memeriksa kandunganmu!”

Nengsih pun terdiam, mengalah mengikuti anjuran Hendera sang suami. Pagi harinya, sekitar pukul 05.00, Nengsih perlahan-lahan menggeliat bangun. Dia membuka mata sambil menahan rasa kantuk yang tersisa. Dipandangi suaminya yang masih terlelap tidur. Matanya berpaling keperutnya sendiri sambil memeganggi dengan kedua tangannya. Tiba-tiba dia terkejut setengah mati.
“Ah, tidak…tidak mungkin!” dia terpekik dengan air mata yang secepatnya menganak sungai. Apa yang terjadi?
Ketika itu Nengsih melihat perutnya sudah kempes seperti layaknya orang yang tidak hamil. Itulah yang rupanya membuat Nengsih histeris. Hendra yang mendengarkan teriakan isterinya spontan bangun. “Nengsih, ada apa?” Tanyanya dengan cemas.

Ilustrasi sakit perut (hamil)
“Entahlah, Mas. Aku tak tahu mengapa ini terjadi padaku. Sewaktu aku bangun aku memeriksa perutku dan kudapati perutku sudah mengecil seperti ini. Anehnya, aku tak merasakan sakit baik di perutku maupun di rahimku,” jelas Nengsih sambil menahan tangisnya. “Mas, mungkinkah kakek itu yang mengambil anak kita?” tanyanya kemudian.
“Maksudmu? Kakek yang mana?” Hendra balik bertanya dengan heran.
“Kakek berjenggot dan bersorban putih yang kuceritakan semalam. Kakek yang selalu muncul dalam mimpiku itu,” jawab Nengsih.
Hendra termangu antara percaya dan tidak. Akhirnya, mau tak mau dia harus mempercayai hal itu. “Aku jadi takut, bingung, juga resah dan tak mempercayai ini semua. Tapi kuharap kita harus bersabar atas cobaan ini. Dan andaikata kakek itu yang mengambilnya, kuharap dia mau mengembalikan anak kita nanti,” katanya, getir.

Ilustrasi Kakek Bersorban putih

Akhirnya, mereka memberitahu keluarga yang letaknya memang saling berdekatan. Dan atas persetujuian keluarga, mereka pun mendatangi salah seorang Kyai terdekat. Sebutlah Kyai Abas. Menurut hasil teropong batin yang dilakukannya, anak mereka telah diambil secara gaib oleh salah seorang makhluk gaib penghuni salah satu gunung yang ada di Cirebon.
Pak Kyai tersebut menasehati agar mereka tak usah khawatir karena yang mengambil anak mereka adalah makhluk gaib dari golongan yang baik-baik. Anak tersebut akan dididik dan digembleng agar menjadi orang yang berguna dan mumpuni. Setelah mendapat penjelasan dan nasehat dari sang Kyai mereka pulang dengan kegalauan yang sulit diobati.
Singkat Cerita
10 TAHUN TELAH BERLALU
Quote:
Sembilan bulan pun telah berlalu.
Quote:
Bacanya bayangkan kita diposisi sahabat ane ini gan. Bakalan agak sedih juga sih

Spoiler for sumber:






Semoga TRIT singkat ini bisa bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya ya gan..
kaskuuser yang baik








Diubah oleh kanadiyel 05-12-2017 23:11


anasabila memberi reputasi
1
23.8K
158
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan