- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
VIRAL: Seorang Pendeta Ditandu Umat Muslim, Mungkin Hanya Terjadi di Alor NTT


TS
fr91
VIRAL: Seorang Pendeta Ditandu Umat Muslim, Mungkin Hanya Terjadi di Alor NTT
Quote:

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Sebuah foto seorang pendeta ditandu beberapa umat muslim menjadi viral di Facebook.
Peristiwa langka ini benar terjadi di Pantar Timur, Pulau Pantar, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur.
Foto tersebut pertama kali diunggah akun Thertius Miler Aunung Wabang, diberi judul Belajar Toleransi dari Alor NTT.
Thertius Miler Aunung Wabang menyertai unggahannya dengan status untuk menjelaskan foto dimaksud.
Pada statusnya, dia menyebut nama Pdt. Kondrat Penlaana, S.Th.
Dijelaskan, Pendeta Kondrat dijemput lalu dipikul oleh saudara-saudara muslim dari pantai ke lokasi kegiatan berjarak 1,5 Km.
Menurut Thertius Miler Aunung Wabang, Pendeta Kodrat diundang ke Pantar Timur untuk memimpin kebaktian syukur 100 tahun Injil masuk Pulau Pantar.
Berikut ini status Thertius Miler Aunung Wabang.
Belajar Toleransi dari Alor NTT
Pdt Kondrat Penlaana, S.Th di jemput/dipikul oleh sodara-sodara muslim saat diundang ke Pantar Timur utk pimpin kebaktian syukur 100 tahun injil masuk Pulau Pantar. Pdt. Kondrat dipikul dari pantai ke lokasi kegiatan 1,5 km.
Unggahan tersebut mengundang pro kontra.
Netizen memuji toleransi yang terpelihara di Pulau Pantar, Alor.
@Naherson Beli: Memang benar rasa toleransi yg tinggi antara umat kristen & islam yg sdh ada dan terjaga sejak dahulu kala oleh para leluhur nenek moyang kita terus berjalan. Trima kasih banyak kpd umat muslim di pantar atas kebersamaan ini. Tuhan pasti memberkati bpk/ibu sekalian.
@Elim E. I. Makalmai: Mantaaaap banget bro. Praktek toleransi yg luar biasa. Kiranya tetap terjaga sampai selama2nya. Amin.
@Christt S. Samorudu: Luar Biasa...teruskan kebersamaan ini.
Ada netizen tidak setuju, seperti disampaikan akun Amir Mahmud Siregar.
"Berarti kami umat Islam harus memikul tandu pak pendeta kalo datang ke desa kami agar kami juga disebut toleran, kami juga akan jaga gereja kalo ada kebaktian. Ini kah toleransi itu?" tulis Amir Mahmud Siregar.
Komentar Amir Mahmud Siregar memicu perdebatan.
@Thertius Miler Aunung Wabang: Pikiran mu sangat datar dan Tumpul kawan Amir Mahmud Siregar.. Bukan harus tandu pendeta ini budaya Toleransi kami yang sudah terbangun sejak leluhur, kami selalu hidup berdampingan dengan damai setiap kegiatan keagamaan Muslim umat kritiani selalu terlibat sebagai panitia demikian juga sebaliknya ketika ada kegiatan keagamaan dari kritiani umat muslim juga terlibat. Kalau anda kepingin rasakan Wisata Toleransi bisa berkunjung ke Kabupaten Alor NTT.
@Amir Mahmud Siregar: Oh ya, lalu adakah umat Kristen yang rela memikul tandu ulama kami? Tolong foto nya kalo ada.
Thertius Miler Aunung Wabang menyertakan beberapa link berita yang memberitakan bentuk toleransi yang terjadi di Pulau Pantar, Alor.
Seperti berita tentang ketua panitia lokal MTQ dijabat umat Kristen dan sekertaris umum gereja GMIT Jemaat Ebenhaezar menjadi ketua panitia peresmian masjid Al-Mujahidin Mayelaha di Desa Wolwal Tengah, Kecamatan Alor Barat Daya.
Amir Mahmud Siregar tidak puas dengan penjelasan tersebut. Dia tetap ngotot minta bukti foto memikul ulama sama seperti memikul pendeta, bukan hanya sekedar ketua panitia.
Thertius Miler Aunung Wabang mengatakan, bagian dari Partisipasi kegiatan bukan harus tandu dan budaya kami sangat menghargai pemuka Agama Ulama, Ustad, Pendeta, pastor.. Mungkin pernah ada tp saya tdk mempunyai foto."
Thertius Miler Aunung Wabang meladeni dengan memberi bukti lain, di antaranya dua masjid, terdapat di Pulau Lapan dan Pulau Luang Barat, Baranusa Kecamatan Pantar Barat diberi nama masjid Amon Djobo.
Amon Djobo merupakan Bupati Alor saat ini. Pemberian nama yang tidak lazim ini didasarkan pada sikap kepemimpinan Amon Djobo yang sangat toleran dan menjaga kerukunan umat beragama di Alor.
Thertius Miler Aunung Wabang juga menyertakan link berita tentang pemberian nama Gereja Ismail di Desa Alila Timur, Kabupaten Alor.
Gereja tersebut dibangun atas inisiatif umat muslim di desa tersebut. Nama Ismail bukanlah nama yang lazim untuk sebuah nama gereja.
Akun Devi Dianriani ikut membungkam Amir Mahmud Siregar.
@Devi Dianriani: Echh bego yg ts ksh postingan d atas itu hx jd salah satu contoh toleransi.. toleransi bukan hx d pandang dngan memikul tandu or jd panitia...msh bxk hal yg bs d lakukan kalu hatimu gak dpenuhi rasa dengki... kbtulan saja itu kebiasaan mereka memikul tandu saat pndeta... yah dah ikut berpartisipasi dlam acara keagamaan aja itu dah jd bentuk toleran... yg mikul juga ikhlas ko gak prmslahkan klu ustad mereka juga hrus d pikul tp mereka tw bagaimana toleransi dgn hati yg ikhlas... mereka gak perlu org melakukan hal yg sama atas apa yg sdah mereka lkukan itulah yg dinamakan ketulusan...tp dsarnya lo aja yg gak tlus klu mmbntu bawaannya mw dpat blasan trus.
Sejak dipublis Minggu (3/12/2017) pukul 15.45 Wita, postingan Belajar Toleransi dari Alor NTT sudah dibagikan sebanyak 134 kali.
kun Aring Nogo ikut membagikan kiriman Thertius Miler Aunung Wabang ke grup Bebas Bicara Bicara Bebas, dan menjadi viral.
Umumnya netizen memuji toleransi yang terjadi dan terpelihara di NTT, khususnya di Kabupaten Alor.
@Daniel Atu Sitta: Luar biasa..... kebersama'an hidup dgn toleransi yg di junjung tinggi.
@Patris Wyo: ...yg toleran terus pelihara sikap bijak seperti ini...luar biasa...majulah indonesia...
@Ferdi Umbu Sunga: Jati diri kita masyarakat NTT harus tetap di pertahankan..kerukunan umat beragama saling menolong tanpa pandang agama ini dan itu...
@Elthon Thon: shalom orang alor sudah shalom ucapan pertama dgn siapa pun di mesjid,gereja,pura, dipasar dan dimana saja di alor bekerja sama jalan sama hidup sama
@Alexsi Mauk: Emaang betul ,,,saya sempat ke Alor ada kegiatan selama 1 minggu dan luar biasa Bupati memerintahkan semua dinas, agama menjadi panitia,,dan byk saya dapatkan disana. Sampai Bipati Alor mendapat penghargaan JARMONI AWART dari seluruh bupati di Indonesia, dan beliau diundang khusus bebicara di UGM mengaenai toleransi dan keharmonisan...saya salut Alor khususnya dan NTT umumnya.
@Naherson Beli: Memang benar rasa toleransi yg tinggi antara umat kristen & islam yg sdh ada dan terjaga sejak dahulu kala oleh para leluhur nenek moyang kita terus berjalan. Trima kasih banyak kpd umat muslim di pantar atas kebersamaan ini. Tuhan pasti memberkati bpk/ibu sekalian.
@Darma Wtk: Kami Orang Alor, Asli Indonesia. Yg lain campuran belanda, hahah.. Tara Miti Tomi Nuku = Bineka Tunggal Ika. (*)
Sumber
Nastaik nguik kejet2 lihat kebersamaan ini

Pokonya gak mungkin muslim melakuakan ini

0
4K
Kutip
50
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan