Fitur story di instagram dan whatsapp sudah menjadi kultur baru di masyarakat, terutama di dunia maya. Setiap orang pasti pernah membuat story di media sosial pribadi, meskipun tidak sering. Tujuannya ya macam-macam. Seperti hanya untuk mengusir jenuh, lucu-lucuan, seru-seruan, berbagi informasi, promosi, menebar kebaikan dengan kutipan-kutipan positif, luapan emosi, dan sebagainya. Meskipun saat ini apapun bisa dibuat konten story, ada juga hal-hal yang tidak akan pernah diunggah melalui story. Berdasarkan survei dari teman-teman saya (kebanyakan mahasiswa UNY), berikut 5 hal yang tidak akan pernah dijadikan konten story :
1. Hal-hal pribadi.
Dalam hal ini ada bermacam-macam, karena setiap orang memiliki pandangan sendiri mengenai hal-hal yang bagi mereka bukan konsumsi publik. Misalnya tentang keluarga, foto diri sendiri, asmara, pasangan, aib dan sebagainya. Antara satu orang dengan yang lain berbeda. Tergantung orang yang membuat story.
2. SARA
Hal-hal yang berbau SARA sudah menjadi hal dihindari oleh masyarakat. Mengingat dampaknya yang kuat. Apalagi Indonesia merupakan negara dengan penduduk yang heterogen. Tentunya hal-hal yang dapat memicu perecahan akan dihindari, salah satunya isu yang menyinggung SARA. Demi kedamaian dalam hidup berdampingan di negara ini.
3. Kata-kata kasar.
Sebagai makhluk yang masih menjunjung tinggi etika dan norma kesopanan, kata-kata kasar adalah hal dihindari. Apalagi terdapat etika dalam bermedia sosial. Dikhawatirkan kata-kata kasar itu dapat memicu amarah orang yang melihatnya, menyinggung, dan memicu kebencian.
4. Pornografi
Pornografi menjadi konten terlarang di berbagai media massa. Dalam hal apapun sih. Dampaknya yang buruk dan merupakan hal yang tidak pantas menjadi alasan utama jika pornografi adalah hal yang tidak akan pernah disebarluaskan.
5. Ungkapan do’a – do’a
Waktu dimana umat beragama dapat berhubungan dengan Tuhan adalah ketika sedang beribadah. Segala do’a dan pujian terhadap Sang Penciptakan senantiasa dipanjatkan. Bagi sebagian orang, ungkapan do’a harusnya diungkapkan saat beribadah langsung dengan Tuhan. Bukan melalui media sosial.