- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Perkembangan Media Penyiaran di Indonesia.


TS
nuruldapalaze
Perkembangan Media Penyiaran di Indonesia.
Nurul Dapalaze S
(Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)
Di zaman sekarang, media merupakan sahabat dari manusia, baik media cetak ataupun media penyiaran. Contoh media cetak ialah majalah, koran dan sebagainya. Contoh media penyiaran ialah radio dan televisi. Media cetak ataupun media penyiaran pastinya memiliki kelebihan maupun kekurangan. Masuknya media media ini ke Indonesia pastinya memiliki banyak tahapan yang sudah dihadapi.
Sebelum ada televisi, manusia di berbagai daerah bingung untuk mendapatkan informasi yang sama. Peranan televisi di Indonesia ialah sebagai pemersatu manusia dari berbagai daerah di Indonesia. Di tahun 1976 Indonesia menggunakan satelit domestik Palapa untuk menjangkau agar tayangan yang disiarkan dapat terjangkau oleh seluruh ibukota di Indonesia.
Pertelevisian di Indonesia yang pertama ialah siaran Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang mulai beroperasi pada tanggal 24 Agustus 1962. Pada saat itu sedang berlangsungnya kegiatan Asian Games. TVRI membagi program siaran mereka dalam 4 acara yaitu: Acara penerangan yang berisi tentang berita, laporan, ulasan dan olahraga. Acara pendidikan yang berisi tentang agama, bahasa dan kebudayaan. Acara hiburan yang berisi tentang musik, drama dan komedi. Acara penunjang yang berisi tentang pelayanan masyarakat.
TVRI menayangkan programnya hanya 8 jam di hari biasa dan 12 jam di hari libur. TVRI tetap mengapresiasi materi yang dibuat di Indonesia. TVRI membuat presentase 60% menggunakan produk yang dibuat lokal dan 40% produk yang dibuat pihak lokal. Di tahun 1981 presentase berubah, pihak TVRI menggunakan 80% produk lokal dan sisanya produk yang diambil dari luar negeri. Hal ini terjadi karena TVRI menghapuskan iklan. Program yang memiliki antusiasme tinggi ialah program yang sederhana. Ini sesuai dengan misi TVRI karena target utama audiens yang diharapkan TVRI ialah kalangan masyarakat bawah dan masyarakat pedesaan.
Karena keperluan khalayak kosmopolitan sangatlah banyak, di tahun 1985 TVRI membuka saluran kedua di Jakarta. Tahun ke tahun pun TVRI terus membuka saluran transmisinya untuk memberikan layanan ke seluruh daerah di Indonesia. Membuat saluran dibutuhkan biaya yang sangat mahal tetapi TVRI selalu mengusahakan agar seluruh daerah di Indonesia bisa mengakses siaran TVRI. TVRI memang dirancang untuk membagikan informasi nasional yang bisa menjangkau ke seluruh Indonesia bahkan sampai pelosok Indonesia. Hal ini yang membuat TVRI menjadi mass media yang paling dibanggakan oleh pemerintah ataupun masyarakat Indonesia, karena misi pertama mereka ialah mempersatukan bumi pertiwi kita.
Di tahun yang ke 27 tahun, TVRI mendapatkan surat keputusan menteri penerangan nomor 111 tahun 1991 yang membahas dan mengatur tentang deregulasi televisi di Indonesia. Deregulasi ini menyebutkan 3 stasiun televisi swasta yakni Rajawali Citra Indonesia (RCTI) yang beroperasi di Jakarta dan Bandung, Surya Centra Televisi Indonesia (SCTV) yang beroperasi di Surabaya dan Denpasar, Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) yang beroperasi di Jakarta. Ketiga stasiun televisi swasta yang bergengsi pada zamannya ini dibatasi jangkauan siarannya, tidak diperbolehkan memproduksi siaran berita ataupun sejenisnya dengan sendiri, mereka juga diwajibkan untuk memperbanyak program lokal dan wajib menyisihkan penghasilan sebesar 15% perolehan bersihnya settiap tahun untuk TVRI. Meskipun stasiun swasta, pemerintah tetap memantau apa yang dilakukan oleh stasiun swasta, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Menurut Inge Hutagalung (2004) dalam artikel yang berjudul “Penggunaan Media TV di Indonesia” yang dimuat dalam jurnal Komunikasi Vol 1 No. 1 ada beberapa alasan mengapa pemerintah melakukan deregulasi pertelevisian, pemerintah merasa adanya keperluan dari saluran televisi untuk memenuhi keinginan penonton televisi Indonesia yang jumlahnya semakin lama semakin besar. Trans Nasional Televisi juga mengancam melalui parabola, ketika pemerintah membolehkan perorangan di Indonesia memiliki antena parabola pribadi disaat itulah Indonesia memasuki era kebijaksanaan udara terbuka yang dilakukan oleh negara negara maju. Akibat dari inilah masyarakat Indonesia bebas menonton ataupun memantau siaran televisi luar negeri. Waktu ke waktu timbul bisnis penyewaan video yang kelamaan berkembang menjadi penyewaan video keliling rumah ke rumah. Usaha ini tidak bisa dikontrol baik dari segi kualitas ataupun isi program yang ditawarkan. Di waktu yang sama muncul pemancar televisi yang bersifat ilegal. Masalah ini merupakan keperluan yang mendesak akan program acara televisi alternatif di luar program TVRI. Desakan dari sektor bisnis pun memperdayakan media elektronik televisi menjadi salah satu media promosi dari produk barang ataupun jasa.
Perkembangan stasiun televisi swasta di Indonesia semakin lama pun semakin berkembang dengan cepat. Setelah RCTI, SCTV dan TPI akhirnya muncul 2 stasiun televisi baru yaitu AN-TEVE dan Indosiar Mandiri. Puncak dari bertambahnya stasiun televisi ialah di tahun 2000-an.
(Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)
Di zaman sekarang, media merupakan sahabat dari manusia, baik media cetak ataupun media penyiaran. Contoh media cetak ialah majalah, koran dan sebagainya. Contoh media penyiaran ialah radio dan televisi. Media cetak ataupun media penyiaran pastinya memiliki kelebihan maupun kekurangan. Masuknya media media ini ke Indonesia pastinya memiliki banyak tahapan yang sudah dihadapi.
Sebelum ada televisi, manusia di berbagai daerah bingung untuk mendapatkan informasi yang sama. Peranan televisi di Indonesia ialah sebagai pemersatu manusia dari berbagai daerah di Indonesia. Di tahun 1976 Indonesia menggunakan satelit domestik Palapa untuk menjangkau agar tayangan yang disiarkan dapat terjangkau oleh seluruh ibukota di Indonesia.
Pertelevisian di Indonesia yang pertama ialah siaran Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang mulai beroperasi pada tanggal 24 Agustus 1962. Pada saat itu sedang berlangsungnya kegiatan Asian Games. TVRI membagi program siaran mereka dalam 4 acara yaitu: Acara penerangan yang berisi tentang berita, laporan, ulasan dan olahraga. Acara pendidikan yang berisi tentang agama, bahasa dan kebudayaan. Acara hiburan yang berisi tentang musik, drama dan komedi. Acara penunjang yang berisi tentang pelayanan masyarakat.
TVRI menayangkan programnya hanya 8 jam di hari biasa dan 12 jam di hari libur. TVRI tetap mengapresiasi materi yang dibuat di Indonesia. TVRI membuat presentase 60% menggunakan produk yang dibuat lokal dan 40% produk yang dibuat pihak lokal. Di tahun 1981 presentase berubah, pihak TVRI menggunakan 80% produk lokal dan sisanya produk yang diambil dari luar negeri. Hal ini terjadi karena TVRI menghapuskan iklan. Program yang memiliki antusiasme tinggi ialah program yang sederhana. Ini sesuai dengan misi TVRI karena target utama audiens yang diharapkan TVRI ialah kalangan masyarakat bawah dan masyarakat pedesaan.
Karena keperluan khalayak kosmopolitan sangatlah banyak, di tahun 1985 TVRI membuka saluran kedua di Jakarta. Tahun ke tahun pun TVRI terus membuka saluran transmisinya untuk memberikan layanan ke seluruh daerah di Indonesia. Membuat saluran dibutuhkan biaya yang sangat mahal tetapi TVRI selalu mengusahakan agar seluruh daerah di Indonesia bisa mengakses siaran TVRI. TVRI memang dirancang untuk membagikan informasi nasional yang bisa menjangkau ke seluruh Indonesia bahkan sampai pelosok Indonesia. Hal ini yang membuat TVRI menjadi mass media yang paling dibanggakan oleh pemerintah ataupun masyarakat Indonesia, karena misi pertama mereka ialah mempersatukan bumi pertiwi kita.
Di tahun yang ke 27 tahun, TVRI mendapatkan surat keputusan menteri penerangan nomor 111 tahun 1991 yang membahas dan mengatur tentang deregulasi televisi di Indonesia. Deregulasi ini menyebutkan 3 stasiun televisi swasta yakni Rajawali Citra Indonesia (RCTI) yang beroperasi di Jakarta dan Bandung, Surya Centra Televisi Indonesia (SCTV) yang beroperasi di Surabaya dan Denpasar, Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) yang beroperasi di Jakarta. Ketiga stasiun televisi swasta yang bergengsi pada zamannya ini dibatasi jangkauan siarannya, tidak diperbolehkan memproduksi siaran berita ataupun sejenisnya dengan sendiri, mereka juga diwajibkan untuk memperbanyak program lokal dan wajib menyisihkan penghasilan sebesar 15% perolehan bersihnya settiap tahun untuk TVRI. Meskipun stasiun swasta, pemerintah tetap memantau apa yang dilakukan oleh stasiun swasta, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Menurut Inge Hutagalung (2004) dalam artikel yang berjudul “Penggunaan Media TV di Indonesia” yang dimuat dalam jurnal Komunikasi Vol 1 No. 1 ada beberapa alasan mengapa pemerintah melakukan deregulasi pertelevisian, pemerintah merasa adanya keperluan dari saluran televisi untuk memenuhi keinginan penonton televisi Indonesia yang jumlahnya semakin lama semakin besar. Trans Nasional Televisi juga mengancam melalui parabola, ketika pemerintah membolehkan perorangan di Indonesia memiliki antena parabola pribadi disaat itulah Indonesia memasuki era kebijaksanaan udara terbuka yang dilakukan oleh negara negara maju. Akibat dari inilah masyarakat Indonesia bebas menonton ataupun memantau siaran televisi luar negeri. Waktu ke waktu timbul bisnis penyewaan video yang kelamaan berkembang menjadi penyewaan video keliling rumah ke rumah. Usaha ini tidak bisa dikontrol baik dari segi kualitas ataupun isi program yang ditawarkan. Di waktu yang sama muncul pemancar televisi yang bersifat ilegal. Masalah ini merupakan keperluan yang mendesak akan program acara televisi alternatif di luar program TVRI. Desakan dari sektor bisnis pun memperdayakan media elektronik televisi menjadi salah satu media promosi dari produk barang ataupun jasa.
Perkembangan stasiun televisi swasta di Indonesia semakin lama pun semakin berkembang dengan cepat. Setelah RCTI, SCTV dan TPI akhirnya muncul 2 stasiun televisi baru yaitu AN-TEVE dan Indosiar Mandiri. Puncak dari bertambahnya stasiun televisi ialah di tahun 2000-an.
0
2.3K
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan