Beberapa tahun yang lalu teman saya pernah menceritakan perihal adik laki-lakinya yang memasak bubur kacang hijau di tempat kostnya, meski sudah dimasak sekian lama, kacang hijau itu tidak juga empuk alias tidak matang, berulangkali adik teman saya itu menambahkan air rebusan yang sudah mulai mengering tetapi kacang hijaunya tetap saja keras dan tidak matang, ujung-ujungnya iapun gagal membuat bubur kacang hijau, padahal bahan-bahan membuat bubur telah lengkap, bukan cuma kacang hijau tetapi gula pun telah ia masukan ke dalam masakan itu. Sebagai anak kost tentu rugi rasanya…

Kacang hijau dengan nama ilmiah Vigna radiata ini memang jenis makanan dengan harga murah tetapi kaya manfaat untuk tubuh dan sangat sering kita jumpai di sekitar kita, biasanya ditanam di sawah dan di ladang pada waktu musim kering atau saat jarang hujan. Kandungan gizinya pun tidak perlu diragukan lagi, kacang hijau merupakan makanan sumber vitamin B1, bila tubuh kita kekurangan vitamin B1 dalam jumlah kecil maka akan menimbulkan gangguan menurunnya nafsu makan, sedangkan kekurangan vitamin B1 dalam jumlah besar akan menimbulkan penyakit beri-beri (Yudiyanto, 2015).

Kandungan gizi kacang hijau bukan hanya vitamin B1 saja tetapi ada kandungan kalori, kalium, protein, kaya serat juga vitamin A, D dan vitamin B12. Tentu banyak diantara kita yang telah mengetahui hal ini, karena itulah masyarakat banyak yang menyukai jenis makanan dari kancag hijau yang salah satunya bubur kacang hijau.

Bicara mengenai cara yang benar dalam memasak bubur kacang hijau, ada hal penting yang harus kita perhatikan agar kacang hijau dapat empuk matang dengan sempurna sehingga tidak mengalami hal yang sama seperti yang dialami adik teman saya tadi.
Hal penting yang harus kita ketahui dalam memasak bubur kacang hijau adalah, jangan sekali kali memasukkan gula, baik itu gula merah maupun gula pasir ke dalam masakan jika kacang hijau belum empuk/belum matang. Hal ini disebabkan karena dalam kacang hijau yang sedang direbus terdapat tekanan osmosis, bila kacang hijau direbus dengan air biasa maka tekanan osmosis dalam kacang hijau lebih besar dari tekanan di luar, akibatnya kacang hijau akan terdorong keluar dan hancur. Jika kita menambahkan gula dalam air rebusan maka tekanan osmosis dalam kacang hijau menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan osmosis di luar kacang hijau, akibatnya kacang hijau tidak hancur dan tidak pecah walaupun berada di dalam air mendidih sekalipun. Selain itu, gula sifatnya endoterm, menyerap energi panas, jika gula dimasukkan diawal maka panas akan terserap oleh gula, jadi sebaiknya memasukkan gula diakhir setelah kacang hijau matang/empuk (www.dontsad.com).

Jadi itulah sebabnya ada orang yang memasak bubur kacang hijau tetapi kacang hijaunya tidak dapat empuk/tidak matang, sehingga memasak buburnya pun menjadi gagal.