- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Aku, Kalian, dan Pandatara: Edisi Kilas Balik Pandatara 2013


TS
anothermonokuma
Aku, Kalian, dan Pandatara: Edisi Kilas Balik Pandatara 2013
Halo agan dan sista sekalian
Kali ini ane mau cerita-cerita nih soal pengalaman yang paling berkesan buat ane. Kalau ditanya pengalaman ane yang paling berkesan apa, mungkin ane bakal jawab ikut Pandatara tahun 2013.
Pameran Seni dan Budaya Nusantara atau biasa dikenal dengan PANDATARA adalah sebuah ajang pameran seni dan kebudayaan Nusantara yang digelar oleh SMA Taruna Nusantara setiap dua tahun sekali. Pandatara yang sudah digelar sebanyak 6 kali ini dilaksanakan sebagai wahana apresiasi terhadap kekayaan dan keragaman seni dan budaya yang tersebar di Nusantara. Dan juga, Pandatara juga merupakan salah satu sarana pembelajaran pendidikan multikultural di SMA Taruna Nusantara.
Serangkaian acara pada Pandatara berupa pameran budaya dari berbagai daerah di Nusantara, di mulai dari Sumatera hingga Papua; kemudian ada Kirab Budaya, stand kuliner khas berbagai daerah di Nusantara, stand permainan tradisional, pameran buku, hingga berbagai lomba yang kemudian serangkaian acara tersebut ditutup dalam Malam Gempita Nusantara atau biasa dikenal dengan Magenta, yang merupakan pentas seni sebagai penutup serangkaian acara Pandatara. Selain itu, pada Pandatara juga diadakan pemilihan Putra Putri Nusantara (PPN) yang merupakan siswa-siswi yang dipasangkan dan menjadi perwakilan dari setiap kontingen daerah yang nantinya menjadi “icon” dari kontingen setiap daerah.

Dari Pandatara inilah, siswa-siswa SMA Taruna Nusantara menjadikan acara ini sebagai sebuah media pembelajaran dalam mengenal keragaman kebudayaan di Indonesia. Pandatara ini sendiri dikatakan seolah-olah “miniatur Indonesia”, dikarenakan seluruh kebudayaan dari Sabang hingga Merauke ada dalam acara ini.
Sebagai salah satu alumni Tarnus (singkatan dari Taruna Nusantara), Pandatara ini sendiri menjadi sebuah acara yang sangat kami tunggu-tunggu. Selain bisa mengenalkan budaya Indonesia secara luas pada masyarakat umum, pada acara ini kami juga belajar lebih mendalam tentang budaya yang berasal dari daerah kami masing-masing.
Dikarenakan saya mendaftar dari Panda Bali, saya pun ikut serta mewakili kontingen Bali kala itu (walaupun sebenarnya saya berasal dari suku Batak). Persiapan untuk memeriahkan Pandatara ini kami lakukan sejak tiga bulan sebelum acara ini berlangsung. Dimulai dari mendata barang-barang yang ingin dipamerkan untuk stand Bali, kuliner apa saja yang bisa dijual di stand, membawa properti langsung dari Bali, belajar beberapa tarian Bali dalam waktu kurang dari dua bulan, dan masih banyak lagi persiapan yang kami lakukan demi melancarkan Pandatara kala itu. Saya rasa, kontingen-kontingen dari daerah lain pun melakukan hal yang sama dengan kami. Pada Pandatara, biasanya kontingen Bali digabung dengan kontingen dari Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (kemudian dikenal dengan panda Nusabali), dikarenakan perwakilan siswa dari kedua daerah tersebut sangat sedikit.

Proses persiapan ini memang memakan waktu lama, dan memiliki cerita tersendiri. Well, sebelum ikutan Pandatara, saya tidak pernah belajar tari-tarian tradisional, apalagi tari Pendet yang nantinya akan kami bawakan saat Pandatara waktu itu. Berbekal video tari-tarian Bali milik seorang guru pembimbing kontingen kami (yang juga merupakan orang Bali asli, yaitu Bu Iga, serta ajaran dari beliau dan beberapa senior yang asli Bali, dalam waktu sebulan saya sudah lancar menarikan tari Pendet bersama teman-teman sekontingen lainnya (yang notabene bernasib sama juga dengan saya).
Dan kala itu, proses latihannya cukup ketat. Kami berlatih setiap harinya setiap pulang sekolah hingga sebelum jam makan malam. Kemudian latihan dilanjutkan setelah apel malam di graha senior. Rasanya keki dan nervous banget pas latihannya di graha-nya senior :'D
Selain tari Pendet, kontingen Bali waktu itu juga membawakan beberapa tarian daerah lainnya seperti tari Janger, tari Kecak, tari Puspanjali, serta tari Cendrawasih (yang dibawakan oleh perwakilan PPN kontingen Bali).

Wah, kapan lagi bisa belajar tari-tarian Bali dan bisa perform di muka umum? Dan kapan lagi bisa kirab menggunakan pakaian khas penari Bali kalau bukan pas Pandatara? Benar-benar unforgettable momentbanget pokoknya!
Selain itu, pada Pandatara 2013 silam juga memecahkan rekor muri Seni Pertunjukan dengan 27 Jenis Tarian dari Seluruh Indonesia, dimana Kontingen Bali membawakan tari Janger, Pendet, dan Puspanjali pada acara rekor muri tersebut. Bangga rasanya bisa ikut serta berpartisipasi dalam acara pemecahan rekor muri tersebut

Nah, itu dia kisah yang paling sesuatu, paling berkesan, paling tak terlupakan versi ane. Ini kisahku, mana kisahmu?

Kali ini ane mau cerita-cerita nih soal pengalaman yang paling berkesan buat ane. Kalau ditanya pengalaman ane yang paling berkesan apa, mungkin ane bakal jawab ikut Pandatara tahun 2013.
Pameran Seni dan Budaya Nusantara atau biasa dikenal dengan PANDATARA adalah sebuah ajang pameran seni dan kebudayaan Nusantara yang digelar oleh SMA Taruna Nusantara setiap dua tahun sekali. Pandatara yang sudah digelar sebanyak 6 kali ini dilaksanakan sebagai wahana apresiasi terhadap kekayaan dan keragaman seni dan budaya yang tersebar di Nusantara. Dan juga, Pandatara juga merupakan salah satu sarana pembelajaran pendidikan multikultural di SMA Taruna Nusantara.
Serangkaian acara pada Pandatara berupa pameran budaya dari berbagai daerah di Nusantara, di mulai dari Sumatera hingga Papua; kemudian ada Kirab Budaya, stand kuliner khas berbagai daerah di Nusantara, stand permainan tradisional, pameran buku, hingga berbagai lomba yang kemudian serangkaian acara tersebut ditutup dalam Malam Gempita Nusantara atau biasa dikenal dengan Magenta, yang merupakan pentas seni sebagai penutup serangkaian acara Pandatara. Selain itu, pada Pandatara juga diadakan pemilihan Putra Putri Nusantara (PPN) yang merupakan siswa-siswi yang dipasangkan dan menjadi perwakilan dari setiap kontingen daerah yang nantinya menjadi “icon” dari kontingen setiap daerah.

Quote:
Dari Pandatara inilah, siswa-siswa SMA Taruna Nusantara menjadikan acara ini sebagai sebuah media pembelajaran dalam mengenal keragaman kebudayaan di Indonesia. Pandatara ini sendiri dikatakan seolah-olah “miniatur Indonesia”, dikarenakan seluruh kebudayaan dari Sabang hingga Merauke ada dalam acara ini.
Sebagai salah satu alumni Tarnus (singkatan dari Taruna Nusantara), Pandatara ini sendiri menjadi sebuah acara yang sangat kami tunggu-tunggu. Selain bisa mengenalkan budaya Indonesia secara luas pada masyarakat umum, pada acara ini kami juga belajar lebih mendalam tentang budaya yang berasal dari daerah kami masing-masing.
Dikarenakan saya mendaftar dari Panda Bali, saya pun ikut serta mewakili kontingen Bali kala itu (walaupun sebenarnya saya berasal dari suku Batak). Persiapan untuk memeriahkan Pandatara ini kami lakukan sejak tiga bulan sebelum acara ini berlangsung. Dimulai dari mendata barang-barang yang ingin dipamerkan untuk stand Bali, kuliner apa saja yang bisa dijual di stand, membawa properti langsung dari Bali, belajar beberapa tarian Bali dalam waktu kurang dari dua bulan, dan masih banyak lagi persiapan yang kami lakukan demi melancarkan Pandatara kala itu. Saya rasa, kontingen-kontingen dari daerah lain pun melakukan hal yang sama dengan kami. Pada Pandatara, biasanya kontingen Bali digabung dengan kontingen dari Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (kemudian dikenal dengan panda Nusabali), dikarenakan perwakilan siswa dari kedua daerah tersebut sangat sedikit.

Quote:
Proses persiapan ini memang memakan waktu lama, dan memiliki cerita tersendiri. Well, sebelum ikutan Pandatara, saya tidak pernah belajar tari-tarian tradisional, apalagi tari Pendet yang nantinya akan kami bawakan saat Pandatara waktu itu. Berbekal video tari-tarian Bali milik seorang guru pembimbing kontingen kami (yang juga merupakan orang Bali asli, yaitu Bu Iga, serta ajaran dari beliau dan beberapa senior yang asli Bali, dalam waktu sebulan saya sudah lancar menarikan tari Pendet bersama teman-teman sekontingen lainnya (yang notabene bernasib sama juga dengan saya).
Dan kala itu, proses latihannya cukup ketat. Kami berlatih setiap harinya setiap pulang sekolah hingga sebelum jam makan malam. Kemudian latihan dilanjutkan setelah apel malam di graha senior. Rasanya keki dan nervous banget pas latihannya di graha-nya senior :'D
Selain tari Pendet, kontingen Bali waktu itu juga membawakan beberapa tarian daerah lainnya seperti tari Janger, tari Kecak, tari Puspanjali, serta tari Cendrawasih (yang dibawakan oleh perwakilan PPN kontingen Bali).

Quote:
Wah, kapan lagi bisa belajar tari-tarian Bali dan bisa perform di muka umum? Dan kapan lagi bisa kirab menggunakan pakaian khas penari Bali kalau bukan pas Pandatara? Benar-benar unforgettable momentbanget pokoknya!
Selain itu, pada Pandatara 2013 silam juga memecahkan rekor muri Seni Pertunjukan dengan 27 Jenis Tarian dari Seluruh Indonesia, dimana Kontingen Bali membawakan tari Janger, Pendet, dan Puspanjali pada acara rekor muri tersebut. Bangga rasanya bisa ikut serta berpartisipasi dalam acara pemecahan rekor muri tersebut


Quote:
Nah, itu dia kisah yang paling sesuatu, paling berkesan, paling tak terlupakan versi ane. Ini kisahku, mana kisahmu?


Quote:
Quote:
Diubah oleh anothermonokuma 04-12-2017 10:04
0
1.3K
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan