Kaskus

Entertainment

iftianAvatar border
TS
iftian
Waspada dan Bijak Terhadap Tayangan Tv untuk Anak

Tayangan televisi sekarang perlu disoroti bagaimana dampaknya terhadap anak-anak. Masalah program tv yang bermasalah memang bukan berita baru. Namun bila tidak diperhatikan dan ditangani mulai sekarang, efek negatifnya akan berjangka panjang. Sampai saat ini konten televisi masih dirasa kurang informatif dan sekaligus mengibur. Hanya sekelumit saja media yang berniat berbenah diri.

Jika menyebut satu persatu yang diakibatkan tayangan televisi pada anak, tidak akan cukup membahas semuanya. Sebagian bahkan sampai menyebabkan kematian karena adegan kekerasan. Itupun yang disorot media segelintir saja. Bayangkan efek lain yang sama buruknya, seperti cara berpikir dan berperilaku adalah salah satu efek negatif yang banyak terjadi. Contohnya menirukan sikap dan gaya yang berlebihan di acara sinetron, belum tentu nilai yang disampaikan kebanyakan sinetron sama persis dalam realita sehari-hari.
Bentuk kekerasan baik dalam segi fisik maupun mental sangat mudah ditangkap mata penonton usia anak-anak. Seperti dilansir dari laman kpi.go.id, sebuah survei pernah dilakukan Christian Science Montor (CSM) tahun 1996 terhadap 1.209 orang tua yang memilliki anak umur 2-17 tahun. Terhadap pertanyaan seberapa jauh kekerasan di TV mempengaruhi anak 56% responden menjawab amat mempegaruhi. Sisanya 26% mempengaruhi, 5% cukup mempengaruhi, dan 11% tidak mempengaruhi. Artinya tayangan yang mengandung unsur kekerasan (seperti korban kekerasan di close-up, tawuran, darah berceceran, dan lainnya) sangat mempengaruhi anak yang menontonnya.

Mengingat fungsi televisi adalah media penyiaran yang menghibur juga mengedukasi, masih ada hal yang perlu penonton waspadai. Pemerintah tidak serta merta berhasil mencegah dampak negatif dengan regulasi yang ada. Untuk itulah warga kita hari ini dituntut lebih bijak memilih konten acara televisi untuk anak-anaknya. Penonton anak-anak sangat rentan terhadap influen atau pengaruh dari luar untuk ditirukan mereka. Orangtua atau orang dewasalah yang bertanggungjwab akan perkembangan putra-putrinya.

Kpi serta lembaga sensor di Indonesia sudah mengampu tugas sebagai pelindung audien atau penonton yang mengonsumsi tayangan media dari dampak negatifnya. Pentingnya peran keluarga sangat membantu mencegah hal yang negatif tersebut. Pertama, awasi tayangan yang sedang ditonton anak dan sesuaikan degan usia tumbuh kembangnya. Kedua, berilah edukasi atau penjelasan yang ada dalam tayangan jika memang bermanfaat bagi anak. Ketiga, batasi durasi menonton atau setidaknya buatlah jadwal agar anak tidak ketagihan menonton layar kaca terlalu lama, selain berdampak pada kesehatan mata, porsi tayangan yang berlebih tentu membuat anak terbiasa dan efek konten yang dilihatnya dianggap sebuah hal yang lumrah dan patut ditiru.

Hal yang palig ampuh mencegah efek negatif tayangan tv adalah biarkan anak-anak bermain tanpa tv dengan melakuan kegiatan kreatif bersama anggota keluarga, teman-temannya di lingkungan sekitar. Selain mengasah kreativitas anak, mereka bisa berinteraksi sosial dan mendapat pengalaman yang lebih nyata.

note: ini tulisan gue yg udah dikirim ke redaksi koran lokal. tapi gaak dimuat kayaknya gan, sist emoticon-Frown emoticon-Frown tetep posting dong
emoticon-Cendol Gan
Waspada dan Bijak Terhadap Tayangan Tv untuk Anak
0
3.4K
35
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan