Kaskus

News

Media IndonesiaAvatar border
TS
Media Indonesia
Mega Kenang Granat Cikini yang Sasar Bung Karno 60 Tahun Lalu
Mega Kenang Granat Cikini yang Sasar Bung Karno 60 Tahun Lalu

PRESIDEN ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengenang peristiwa granat Cikini yang menyasar ayahnya, Soekarno, pada 30 November 1957. Percobaan pembunuhan presiden pertama itu terjadi di Perguruan Cikini, tempat Megawati dan kakaknya, Guntur Soekarnoputa sekolah.



“Saat itu ada acara ulang tahun sekolah. Kebetulan saya mendapat tugas menjaga pameran, kakak saya (Guntur) bertugas menjaga permainan. Ayah saya datang sebagai orangtua murid, bukan sebagai presiden,” kata Megawati.


Kenangan Megawati itu diutarakan kembali dalam peluncuran dan diskusi tiga buku karya sejarawan Bonnie Triyana, yakni Kennedy dan Soekarno, Mengincar Bung Besar dan Ho Chi Minh dan Soekarno di Museum Nasional, Jakarta, Kamis (30/11). Hadir juga dalam acara itu mantan Wakil Presiden Try Sutrisno dan beberapa pengurus DPP PDI Perjuangan.



Sejarah mencatat, pelemparan granat itu gagal membunuh sang Proklamator. Namun, ledakannya memakan ratusan korban yang kebanyakan murid Peguruan Cikini. “Peristiwa itu tidak akan pernah terlupakan karena korbannya dari kawan-kawan saya saja ada 100 orang, baik yang meninggal dunia, luka parah, maupun luka ringan. Beberapa bahkan cacat seumur hidup,’’ ujar Mega.Bukan hanya korban, Megawati mengaku masih mengingat betul nama teroris tersebut. “Dulu ada satu grup yang tercuci otaknya, tidak sadar. Saadun dan Taasrif, keduanya guru yang sudah di-brainwash,” ujar Megawati yang sangat menyesali peristiwa tersebut.



Dari hasil penelitian, Megawati mengatakan, pelaku teror tidak berhasil membunuh Bung Karno karena ayahnya itu ketika pulang meninggalkan sekolah dikerubuti anak-anak. “Dipeluk anak-anak, ya kira-kira seperti Pak Jokowi sekarang ini, sering diminta selfie. Mereka (pelaku) tergugah dan detik-detik itu terlewati. Justru yang kena dan jadi korban teman-teman saya. Kalau tepat waktu, bisa yang kena ayah saya.



Ketua Umum PDI Perjuang-an ini berharap agar buku-buku tentang sejarah lebih banyak lagi diterbitkan anak-anak muda seperti Bonnie Triyana. Berpidato di Museum Nasional, Megawati juga mengingat masa-masa menjadi suka-relawan tempat penyimpanan benda-benda bersejarah itu.


Keikutsertaan Megawati itu atas ajakan sebuah yayasan di bidang seni dan budaya yang prihatin dengan kondisi museum. “Saya bergotong royong melakukan pencucian dan ngepel loh. Waktu itu saya dapat bagian keramik,” kata Ketua Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) itu. (Gol/P-2)


Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...alu/2017-12-02

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Mega Kenang Granat Cikini yang Sasar Bung Karno 60 Tahun Lalu Masyarakat Diingatkan tidak Transaksi Bitcoin

- Mega Kenang Granat Cikini yang Sasar Bung Karno 60 Tahun Lalu Wilayah Udara RI belum Berdaulat Penuh

- Mega Kenang Granat Cikini yang Sasar Bung Karno 60 Tahun Lalu Sinergi BUMN dan Swasta Terbuka di Sektor Properti

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
675
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan