- Beranda
- Komunitas
- News
- Media Indonesia
Kesalehan Sosial Hormati Keberagaman


TS
Media Indonesia
Kesalehan Sosial Hormati Keberagaman

PERINGATAN Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini harus menjadi tonggak mewujudkan kesalehan sosial untuk membuktikan bahwa Islam ialah rahmat bagi alam semesta (rahmatan lil'alamin).
Presiden Joko Widodo ketika menghadiri peringatan Maulid di Istana Bogor, Kamis (30/11), mengemukakan kesalehan sosial merupakan perintah Allah SWT kepada Nabi Muhammad setelah kesalehan individual.
"Umat Islam di Indonesia harus melanjutkan misi kenabian tersebut. Misi kenabian pertama ialah mengajak manusia bertakwa kepada Allah. Artinya, kesalehan individual. Kedua ialah kesalehan sosial, yaitu membuktikan bahwa Islam itu rahmatan lil'alamin," kata Jokowi dalam acara yang juga dihadiri Menko Polhukam Wiranto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Menteri PU Basuki Hadimuljono, dan Jaksa Agung M Prasetyo.
Jokowi menekankan keberhasilan Nabi Muhammad membangun Madinah menjadi teladan bagi dunia karena kota itu menjadi bukti toleransi dan persaudaraan lintas etnik, lintas klan, dan lintas agama.
"Madinah juga bukti dari wujud sistem ekonomi yang berkeadilan dengan mengedepankan kesejahteraan dan pemerataan," ujar Kepala Negara.
Sosiolog dari Universitas Islam Negeri Sumatra Utara Ansari Yamamah mengapresiasi ajakan Jokowi kepada kaum muslim untuk mewujudkan kesalehan sosial tersebut.
"Kita harus memperbaiki akhlak. Kini ada fenomena di masyarakat, yaitu sikap saling menghujat dan saling fitnah satu dengan yang lain. Umat Islam di Indonesia mesti memberikan keteduhan dalam beragama seperti ditunjukkan Nabi Muhammad. Buktikan roh ajaran Islam yang rahmatan lil 'alamin. Meskipun berbeda suku dan agama, kita saling menghormati," ungkap Ansari yang merupakan alumni Universitas Leiden, Belanda, tersebut.
Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta, Nasaruddin Umar, menambahkan umat Islam harus menjadikan Nabi Muhammad sebagai teladan dalam memelihara perdamaian dan kesatuan NKRI dari ancaman paham radikal dan terorisme.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan beragama secara ekstrem bukanlah cara beragama yang diajarkan Rasulullah.
"Di tangan beliau Islam datang untuk menjadi agama kasih yang memudahkan orang bukan menyulitkan. Islam menentang ektremisme dalam bentuk apa pun. Sikap tersebut dapat menimbulkan ekses negatif bagi keluarga, masyarakat, negara, dan dunia."
Kemarin, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ketika menghadiri peringatan Maulid di Lapangan Monas menjelaskan hendaknya umat Islam di Tanah Air menyampaikan ajaran agama secara damai.
"Ingat kita ingin bersama Rasulullah di akhirat. Jangan ada lagi ulama yang berkata kasar dan menjelek-jelekkan orang lain. Itu bukan contoh dan cermin ulama sesungguhnya. Dari guru saya Habib Umar di Majelis Rasulullah ini saya tidak pernah mendengar kata yang membuat kita marah. Beliau selalu menjelaskan apa yang diajarkan Rasulullah," tandas Gatot.(DD/PS/YN/Ant/X-3)
Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...man/2017-12-02
---
Kumpulan Berita Terkait :
-

-

-



anasabila memberi reputasi
1
559
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan