Kaskus

News

Media IndonesiaAvatar border
TS
Media Indonesia
Konservasi Bersanding Nilai Agama
Konservasi Bersanding Nilai Agama

KERAN dibuka lebar hingga air mengalir deras, jauh melebihi kebutuhan untuk membasuh tangan hingga kaki.



Inilah tindakan yang tidak sedikit dilakukan umat muslim ketika berwudhu. Tidak hanya membuang air sia-sia, pemborosan ini sesungguhnya juga tidak sesuai nilai agama.



Hal itu pula yang membuat miris Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Majelis Ulama Indonesia (PLH-SDA MUI), Hayu Prabowo.



Apalagi, tambahnya, pemborosan air wudhu hanya salah satu bentuk dari masih rendahnya kesadaran umat akan kelestarian lingkungan.



Saat berbicara di acara Peluncuran Buku dan Dialog Publik bertemakan Pelestarian satwa langka untuk keseimbangan ekosistem yang diselenggagarakan (PLH--SDA) MUI dengan Bangun Indonesia untuk Jaga Alam demi Keberlanjutan (USAID BIJAK), Kamis (16/11), di Jakarta, Hayu mengingatkan umat untuk mulai menjaga lingkungan lewat hal sehari-hari.



"Kita bisa mulai dalam diri sendiri dan kehidupan sehari-hari, yakni menghemat penggunaan air wudhu. Mengapa? Karena kita tahu semua jika masih banyak umat yang saat menggunakan air wudhu itu secara berlebihan sehingga banyak air bersih yang terbuang percuma," ujarnya.



Tidak hanya soal air wudhu, Hayu juga menyinggung soal perburuan yang banyak dilakukan umat di suatu daerah di Sumatra.



Perburuan harimau menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem yang panjang yakni tidak terkendalinya populasi rusa hingga membuat habisnya pohon di sebuah wilayah.



Perburuan harimau yang berlebihan dan tanpa alasan kuat, sesungguhnya juga tidak sesuai dengan nilai agama.



Sebab itu, menurutnya, mendekatkan nilai konservasi dengan nilai agama dinilai sangatlah penting.



Sebab, dengan begitu, masyarakat bisa mengerti bahwa kehidupan agamais semestinya sejalan dengan kehidupan yang ramah lingkungan.



Terlebih memang, salah satu konsep dasar Islam ialah memberi rahmat bagi seluruh alam, termasuk juga kelestarian bumi.



Hayu juga percaya nilai-nilai kelestarian serupa ada di agama-agama lain yang diakui di Indonesia.



Sebab itu, ia mengajak kepada seluruh tokoh dan pemimpin agama untuk menyebarkan ajaran kepedulian lingkungan dalam setiap pertemuan agama yang dilakukan.



Hal tersebut bisa dilakukan melalui ceramah, khotbah, ataupun dakwah.



Pentingnya peran pemuka agama ini, menurut Hayu, juga semestinya dapat



digandeng pemerintah.



Salah satunya lewat forum diskusi antarpemuka agama dengan pemerintah, sehingga para pemuka agama juga menyadari permasalahan-permasalahan lingkungan yang terjadi di Tanah Air.



Terjun langsung



Pentingnya menyebarkan kepedulian lingkungan dalam kegiatan agama juga dikatakan Romo Andang Binawan.



"Iman tak hanya melulu berdoa dan beribadah. Namun, harus ada aksi nyata dan melaksanakan sesuatu; dalam hal ini adalah menjaga serta melestarikan alam," kata romo yang dikenal dengan julukan 'Romo Sampah' ini.



Julukan tersebut sekaligus menggambarkan gerakan lingkungan yang dilakukannya.



Pada 2006, Romo Andang mendirikan Gerakan Orang Muda Peduli Sampah dan Lingkungan (Gropesh).



Pria bergelar doktor filsafat dari Belgia itu mengungkapkan pengurangan produksi sampah plastik menjadi salah satu fokus gerakan tersebut.



Pasalnya, hingga saat ini masih sulit mengubah kebiasaan orang Indonesia yang boros menggunakan plastik meskipun sudah banyak informasi akan dampak lingkungannya.



"Orang Indonesia itu sudah sangat terbiasa menggunakan plastik. Bahkan banyak juga yang tidak sadar bahaya akan penggunaan plastik yang utamanya yakni sulit didaur ulang karena membutuhkan waktu puluhan bahkan ratusan tahun," terangnya.



Romo Andang juga berupaya menunjukkan kepedulian lingkungan di tempat tinggalnya sendiri. Tinggal di asrama, Romo mengaku terbiasa mendaur ulang sampah untuk dijadikan kompos.



Ia mengajak penghuni asrama lainnya dalam kegiatan itu.



"Menjadi seorang pemimpin atau romo seperti saya itu harus menjadi teladan bagi orang banyak. Karena bumi tempat kita tinggal ini dihuni seluruh manusia tanpa memandang dia agama apa. Yang terpenting ialah harus ada kerja sama untuk meningkatkan konservasi lingkungan demi masa depan," ucapnya.



Kearifan lokal



Koordinator Wildlife Crime Team WWF Indonesia, Chairul Saleh memberikan apresiasi tinggi terhadap gerakan yang telah dilakukan para pemuka agama itu.



Ia menilai gerakan serupa juga dapat dilakukan lewat nilai-nilai adat oleh para pemuka adat.



"Kuatkan kearifan lokal. Karena dengan hal itu, masyarakat daerah justru bisa melestarikan alam mereka dan kearifan lokal lah yang justru bisa mengalahkan faktor keserakahan serta ekonomi yang kerap menjadi dasar dari kerusakan alam," tegas Chairul.



Ia mencontohkan ada sebuah daerah di Kalimantan Tengah yang justru menjadikan spesies langka yakni orang utan sebagai simbol kepercayaan.



Dengan begitu, populasi orang utan dapat tetap terjaga, bahkan dilindungi masyarakat lokal.



"Sehingga ini bisa secara otomatis mengubah paradigma perilaku masyarakat sekitar tempat tersebut untuk turut serta melindungi orang utan. Itu semua bisa terjadi karena adanya kearifan lokal yang justru secara tidak langsung membantu menjaga kelestarian alam," terangnya.



Chairul juga menekankan agar perlindungan alam dilakukan lewat penegakan hukum.



Salah satunya terhadap orang-orang yang menganggap bahwa mengoleksi binatang langka merupakan sebuah prestise.



Perilaku ini jelas melanggar Undang-undang No 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem.



"Tangkap itu orang-orang yang suka mengoleksi kulit harimau, gading gajah, bulu burung cendrawasih, serta memelihara orang utan. Itu bukan sebuah kebanggaan, melainkan tindakan yang ilegal dan melawan hukum," cetusnya.


Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...ama/2017-12-02

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Konservasi Bersanding Nilai Agama Masyarakat Diingatkan tidak Transaksi Bitcoin

- Konservasi Bersanding Nilai Agama Wilayah Udara RI belum Berdaulat Penuh

- Konservasi Bersanding Nilai Agama Sinergi BUMN dan Swasta Terbuka di Sektor Properti

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
641
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan