Uni Soviet, yang sebagian besar wilayahnya adalah Rusia kini, ternyata memiliki tak sedikit peninggalan. Salah satunya adalah halte-halte yang berbentuk tak biasa, aneh, sekaligus cantik.

Halte-halte bus ini mempunyai ciri khas kejayaan Uni Soviet. Selama 13 tahun, juru foto asal Kanada, Christopher Herwig (40), mencari halte-halte bus tersebut di bekas negara Uni Soviet.

"Saya memotret hal yang biasanya tidak saya foto, seperti garis pakaian, saluran listrik, kotak surat dan halte bus. Dan saat masuk ke bekas Uni Soviet, saya melihat halte-halte bus itu benar-benar layak untuk saya abadikan," katanya kepada CNN.
​
Buah dari perjalanannya itu telah dikumpulkan dalam sebuah buku berjudul 'Soviet Bus Stops'.

Dari pengalamannya, banyak halte bus berbentuk unik yang ia temukan, baik yang ada di kota maupun desa. Biasanya ditemukan di lokasi antah berantah. Terutama di Kazakhstan, seringkali tidak ada orang maupun pemukiman di sekitarnya.

"Tapi ketika ada pemukiman malah tidak ada haltenya. Mereka melihat bahwa halte bus itu tidak layak dipotret dan mengira kegiatan itu mengolok-olok mereka," tambahnya.

Banyak dari mereka berpikir halte bus agak menjijikkan karena beberapa di antaranya digunakan hanya untuk membuang sampah atau buang air kecil. Sebagian lagi dalam kondisi yang penuh dengan vandalisme.
​
"Saya mencoba menjelaskan bahwa kegiatan ini untuk merekam bagian sejarah yang cukup positif, menyenangkan, cantik, dan kreatif. Kebanyakan dari mereka tidak memahaminya," jelas Herwig.

Dalam pekerjaannya ini, Herwig bekerja sama dengan beberapa orang. Terutama supir taksi yang dia sewa adalah guide terbaik untuk melacak lokasi halte selanjutnya.
​
"Beberapa supir taksi benar-benar totalitas dalam bekerja. Meski sudah hari sudah larut malam saat kita mencari halte bus dan tidak dapat menemukannya, dia tidak mau menyerah," terang Herwig.

Pencarian halte-halte bus ini pula yang membawanya ke destinasi yang tidak seharusnya dituju. Pengembaraannya sampai ke Armenia, Belarus, Ukraina, Moldova hingga wilayah Abkhazia.
​
Lokasi halte bus yang paling ia sukai beberapa di antaranya ada di Abkhazia (sebuah wilayah yang ingin memisahkan diri dari Georgia) yang merupakan karya Zurab Tsereteli, seorang seniman yang kemudian menjadi presiden Akademi Seni Rusia.
menemukannya, dia tidak mau menyerah," terang Herwig.

"Ia adalah salah satu pelopor yang benar-benar mencapai batas maksimal. Karyanya lebih seperti patung, lebih banyak animasi, seperti gurita, ombak, cangkang hingga UFO. Benar-benar desain yang tak masuk akal, sudah dicat dan menarik," kata Herwig.

Herwig yakin bahwa membangun halte-halte bus sedemikian rupa adalah kesempatan berkarya yang dimiliki para seniman dan arsitek di bawah rezim Soviet yang ketat untuk sepenuhnya mengekspresikan diri. Dengan bentuk bangunan yang terbilang kecil itu, seniman atau arsitek tidak dibatasi.
​
"Karya mereka bukan sesuatu yang akan bentrok secara ideologis dengan Uni Soviet," kata Herwig.

Dalam perjalanannya di Abkhazia, pernah suatu hari ia bertemu dengan masalah yang cukup menegangkan. Supir dari satu taksi yang ia taiki mencurigainya sebagai mata-mata Georgia. Orang-orang Abkhaz tak bisa melewati perbatasan ke Georgia, sementara Herwig memintanya untuk mengantar hingga ke perbatasan. Sebab itulah supir taksi tersebut mencurigai bahwa Herwig adalah mata-mata. Supir tersebut sampai mengancam akan membawanya ke pihak berwenang.

Sekadar diketahui, Herwig berasal dari Vancouver tapi saat ini tinggal di Amman, Yordania. Setelah memotret setidaknya sebanyak 1.000 kali, proyek halte busnya sudah berakhir untuk sementara waktu dan tidak dipungkirinya akan berlanjut.


Baca juga: