- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Banjir di Pacitan Telan Korban Jiwa #PrayForPacitan
TS
selaluberita
Banjir di Pacitan Telan Korban Jiwa #PrayForPacitan
Quote:
Banjir Pacitan Tewaskan 9 Orang
BENCANA tanah longsor dan banjir melanda Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, kemarin menyebabkan sembilan orang meninggal dunia. Ratusan rumah hingga kini terendam air setinggi 100 sentimeter-150 sentimeter.
Kasi Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, Pujiono, mengatakan dari laporan sementara sembilan orang dinyatakan tewas. Dua jasad sudah ditemukan dan tujuh lainnya masih dalam pencarian petugas,” kata Pujiono saat dihubungi Media Indonesia, Selasa (28/11).
Bencana longsor terjadi di Dusun Duren dan Dusun Blimbing, Desa Klesem, Kecamatan Kebonagung. Adapun enam korban longsor yang sudah terdata BPBD Pacitan ialah Parno, 70, Kasih, 70, Rozak, 17, Temu, 57, Siti Kamilah, 22, dan Fitri, 3, sedangkan tiga korban lainnya masih dalam pencarian. Pencarian dihentikan karena hujan di wilayah itu belum juga reda. Masih dari Jawa Timur, ribuan rumah di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, masih terendam banjir sejak tiga hari lalu. Hingga kini belum ada bantuan dari pemerintah daerah setempat. Tiga desa yang terendam banjir ialah Desa Pesawahan, Wunut dan Candipari. Rata-rata ketinggian air mencapai 50 sentimeter hingga 1 meter.
Cuaca ekstrem menyebabkan transportasi laut dari Gresik menuju Bawean untuk sementara ditutup karena gelombang laut di Laut Jawa cukup tinggi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Maritim Tanjung Perak mengeluarkan peringatan hingga empat hari kedepan ketinggian gelombang laut mencapai 2 meter.
Badai Cempaka
Hujan yang turun sejak kemarin menyebabkan meluapnya Sungai Grindulu. Akibatnya, ratusan rumah penduduk tergenangi air setinggi antara 30 sentimeter-100 sentimeter. Bahkan, ada beberapa wilayah yang genangan air mencapai 150 sentimeter, tepatnya di Kecamatan Kebonagung dan Pacitan. Para petugas gabungan telah mengevakuasi warga desa yang dilanda banjir. Bencana banjir dipicu hujan deras juga terjadi di berbagai wilayah. Penyebabnya badai Cempaka yang berimbas munculnya cuaca ekstrem. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, salah satu wilayah yang terdampak badai Cempaka. Banjir dan pohon tumbang akibat angin kencang terjadi di Kota Yogyakarta, Kabupaten Gunungkidul, Sleman, Bantul, dan Kulon Progo.
Dampak badai Cempaka menyebabkan hujan deras selama 14 jam di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Banyaknya titik bencana di Wonogiri, BPBD Provinsi Jawa Tengah telah meminta sejumlah BPBD di Solo Raya untuk menerjunkan tim reaksi cepat, membantu penanganan bencana banjir di Kecamatan Pracimantoro itu.
Di Sukoharjo, BPBD setempat telah menetapkan status siaga banjir menyusul adanya siklon tropis Cempaka melanda wilayah itu. Apalagi, dalam beberapa hari ini intensitas hujan di wilayah itu cukup tinggi disertai angin kencang. Badai Cempaka juga menyebabkan gelombang laut di selatan Jawa Tengah dan DIY mencapai 4 meter dengan kecepatan angin hingga 30 knot. Nelayan memilih tidak melaut. (RAU/AT/LD/JS/WJ/HS/FL/RF/MR/FR/AD/YK/NV/N-3)
BENCANA tanah longsor dan banjir melanda Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, kemarin menyebabkan sembilan orang meninggal dunia. Ratusan rumah hingga kini terendam air setinggi 100 sentimeter-150 sentimeter.
Kasi Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, Pujiono, mengatakan dari laporan sementara sembilan orang dinyatakan tewas. Dua jasad sudah ditemukan dan tujuh lainnya masih dalam pencarian petugas,” kata Pujiono saat dihubungi Media Indonesia, Selasa (28/11).
Bencana longsor terjadi di Dusun Duren dan Dusun Blimbing, Desa Klesem, Kecamatan Kebonagung. Adapun enam korban longsor yang sudah terdata BPBD Pacitan ialah Parno, 70, Kasih, 70, Rozak, 17, Temu, 57, Siti Kamilah, 22, dan Fitri, 3, sedangkan tiga korban lainnya masih dalam pencarian. Pencarian dihentikan karena hujan di wilayah itu belum juga reda. Masih dari Jawa Timur, ribuan rumah di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, masih terendam banjir sejak tiga hari lalu. Hingga kini belum ada bantuan dari pemerintah daerah setempat. Tiga desa yang terendam banjir ialah Desa Pesawahan, Wunut dan Candipari. Rata-rata ketinggian air mencapai 50 sentimeter hingga 1 meter.
Cuaca ekstrem menyebabkan transportasi laut dari Gresik menuju Bawean untuk sementara ditutup karena gelombang laut di Laut Jawa cukup tinggi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Maritim Tanjung Perak mengeluarkan peringatan hingga empat hari kedepan ketinggian gelombang laut mencapai 2 meter.
Badai Cempaka
Hujan yang turun sejak kemarin menyebabkan meluapnya Sungai Grindulu. Akibatnya, ratusan rumah penduduk tergenangi air setinggi antara 30 sentimeter-100 sentimeter. Bahkan, ada beberapa wilayah yang genangan air mencapai 150 sentimeter, tepatnya di Kecamatan Kebonagung dan Pacitan. Para petugas gabungan telah mengevakuasi warga desa yang dilanda banjir. Bencana banjir dipicu hujan deras juga terjadi di berbagai wilayah. Penyebabnya badai Cempaka yang berimbas munculnya cuaca ekstrem. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, salah satu wilayah yang terdampak badai Cempaka. Banjir dan pohon tumbang akibat angin kencang terjadi di Kota Yogyakarta, Kabupaten Gunungkidul, Sleman, Bantul, dan Kulon Progo.
Dampak badai Cempaka menyebabkan hujan deras selama 14 jam di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Banyaknya titik bencana di Wonogiri, BPBD Provinsi Jawa Tengah telah meminta sejumlah BPBD di Solo Raya untuk menerjunkan tim reaksi cepat, membantu penanganan bencana banjir di Kecamatan Pracimantoro itu.
Di Sukoharjo, BPBD setempat telah menetapkan status siaga banjir menyusul adanya siklon tropis Cempaka melanda wilayah itu. Apalagi, dalam beberapa hari ini intensitas hujan di wilayah itu cukup tinggi disertai angin kencang. Badai Cempaka juga menyebabkan gelombang laut di selatan Jawa Tengah dan DIY mencapai 4 meter dengan kecepatan angin hingga 30 knot. Nelayan memilih tidak melaut. (RAU/AT/LD/JS/WJ/HS/FL/RF/MR/FR/AD/YK/NV/N-3)
Quote:
Sebelas Orang Meninggal akibat Siklon Tropis Cempaka di Pacitan
Jakarta: Sebelas orang meninggal setelah banjir dan longsor menerjang Pacitan, Jawa Timur. Bencana terjadi sebagai dampak dari siklon tropis Cempaka di perairan sebelah selatan dari Pacitan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan BMKG menyampaikan peringatan dini terkait siklon tropis Cempaka. Lokasi siklon di perairan yang berjarak 32 kilometer di selatan dan tenggara Pacitan.
'Daerah Pacitan berlokasi paling dekat dengan siklon tropis Cempaka. Terjadi hujan lebat sehingga menimbulkan banjir dan longsor. Sungai meluap, ribuah rumah terendam di Pacitan,' kata Sutopo dalam keterangan pers, Selasa, 28 November 2017.
Sembilan orang tertimbun material longsor. Sedangkan dua orang hanyut terbawa arus banjir. Korban berasal dari Desa Klesem, Kecamatan Kebonagung dan Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo.
Petugas kesulitan mengevakuasi korban. Sebab, akses menuju lokasi sulit ditempuh dan hujan deras masih mengguyur.
'Warga yang terdampak bencana lebih 4.000 jiwa. Mereka perlu dievakuasi,' ujar Sutopo.
Sementara itu pengungsi ditampung di GOR Pacitan dan Masjid Sirnoboyo. Pengungsi, lanjtu Sutopo, membutuhkan bantuan dapur umum, selimut, perahu karet, dan pakaian.
Selain Pacitan, daerah lain di Jatim yang terkena dampak siklon tropis Cempaka adalah Situbondo, Sidoarjo, Tulungagung, dan Ponorogo. Siklon juga berdampak pada cuaca di wilayah selatan Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.
Quote:
Listrik 80 Desa di Pacitan Padam karena Banjir
Surabaya: Listrik di 80 desa Kabupaten Pacitan dan Ponorogo, Jawa Timur, padam. Hal itu disebabkan penyulang atau jaringan listrik yang menyuplai dari gardu induk ke jaringan tegangan menengah rusak akibat banjir.
Deputi Manager Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Pinto Raharjo mengatakan pemadaman berimbas kepada 76.362 pelanggan. PLN sedang menangani masalah ini secepatnya.
'Kami hingga saat ini melakukan upaya perbaikan empat tiang saluran udara tegangan menengah yang roboh, dan sengaja memadamkan sejumlah aliran listrik di kawasan banjir terkait keselamatan masyarakat umum,' kata Pinto di Surabaya, Rabu 29 November 2017.
Pinto menyebutkan penyulang yang rusak berada di beberapa wilayah. Contohnya, penyulang Lorok dengan desa yang padam meliputi Desa Mentoro, Wonogondo, Ketepung, Punjung, Ketrowonojoyo, Jatigunung, Kalikuning, Kluwih, dan Ngile.
Penyulang Cokrokembang juga rusak. Hal ini menyebabkan listrik padam di Desa Wonokarto, Wonosidi, Wonodadi, Wonoasri, Pagerkidul, Pagerlor, Cokrokembang, Tanjungpuro, Tanjunglor, Hadiluwih, Hadiwarno, Pagerjo, Bogoharjo dan Wono.
Korban banjir lainnya adalah penyulang Kebon Agung. Hal itu berdampak pada Desa Sirnoboyo, Sukoharjo, Kayen, Purwoasri, Karanganyar, Karangnongko, Gawang, Kayam, Kalipelus, Mantren, Klesem, Sidomulyo, dan Wora wari.
Penyulang Tegal Ombo juga demikian. Desa yang terdampak adalah Desa Purworejo, Banjarsari, Tambakrejo, Pagutan, Gembong, Gegeran, Borang, Kebondalem, Mangunharjo, Kedungbendo, Ngreco, Kemuning, Tegalombo, Pucangombo, Kasihan, dan Losari.
Penyulang Nawangan pun rusak. Imbasnya dirasakan Desa Nanggungan, Semanten, Tambakrejo, Banjarsari, Tremas, Sedayu, Arjosari, Mlati, Gayuhan, Jatimalang, Karangrejo, Karanggede, Temon, Gondang, Nawangan, dan Penyulang Soge yang meliputi Desa Sidomulyo, Nglaran, Tawangwetan, Tawangkulon, Soge, Jetak, Wonanti.
Banjir juga merusak penyulang Karangturi. Listrik di Desa Sukorejo, Sudimoro, Karangtengah, Pagergunung, Terbis, Depok, dan Besuki akhirnya padam.
pray for Pacitan. Semoga segera surut dan bisa aman kembali.
0
12.9K
Kutip
114
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan