Setiap perjalanan hidup pasti beranekaragam penuh perjuangan bahkan pengorbanan, baik pikiran, perasaan, waktu ataupun materi.

Terlebih lagi klo bahas lope-lope, selalu ada sejuta kisah dan alasan, ada yg happy ending ada jg yang sebaliknya.

Seperti perjalanan lope-lope ane yang bisa dikatakan berharap happy ending tapi kenyataannya, ya sudahlah....., bak drama ditipi-tipi, penuh air mata, perjuangan , sayangnya ga ada produser yg angkat kisah ane ke layar kaca

begini nih guyonan ala sohib ane, dr kisah yg ane perjuangin : "ditinggal pas lagi sayang-sayangnya".

Perkara ngelupain masa lalu itu adalah perkara yang sulit, apalagi jika berlawanan dengan hati, seakan-akan berat sekali menerima kenyataan.

Namun sampai kapan kita menghakimi diri dari masa lalu, dari kenyataan yang tidak sesuai dengan keinginan? Atau berburuk sangka kepada Allah Azza Wa Zalla?

Kali ini ane coba berbagi cara yang pernah ane lakuin, walau ane tau ga setegar sista-sista yang lain atau se-tegar Rossa tapi jurus ini lumayan manjur, walau tak bisa dipungkiri kadang kala puing-puing baperisasi masih ada

Klo hidup hanya menganggap benar atau salah, tidak ada satu pun orang yg ingin disalahkan dan sebaliknya orang akan lebih memilih membenarkan tindakannya daripada menyalahkan dirinya sendiri.

Klo hidup hanya beranggapan cocok atau tidak, tidak ada satu orang pun yg ada kecocokan didiri, selalu ada saja perbedaan, hitam putih, baik buruk, saling menutupi kekurangan adalah hal yang paling sulit.
Kalo hidup menuntut ingin kesempurnaan, Allah menciptakan berpasangan untuk menyempurnakan kekurangan, bukan menuntut diri pasangan untuk sempurna.

..SKIP...

Ini jurus yang ane lakuin ketika ane ditinggal nikah sama doi. Dan jujur ga ada niatan dalam tread ini untuk menyudutkan salah satu pihak, hanya saja ane mencoba berbagi pengalaman, mengambil hikmah dan belajar memantaskan diri untuk lebih baik lagi kedepannya.Walau perlu extra waktu dan pikiran, dan extra-extra, dan ane tetap fight dalam menjalani hidup ini tanpa menyalahkan satu sama lain. Mengikhlaskan apa yg harus diikhlaskan.

2. Lakukan Hal Positif


Hal positif ini bertujuan untuk pengalihan, agar tidak tertuju sama rasa sakit yg kita hadapi. Karena bisa berimbas ke fisik kita, salah satunya kesehatan yang kian hari kian menurun.

Bisa dimulai dengan mengikuti komunitas, travelling, ngumpul sama teman-teman, baca buku yang menarik atau mencoba hal baru untuk keluar dari zona menye-menye mengenang masa lalu.

3. Sosmed


Ya setiap orang memiliki ketegaran yang berbeda-beda. Ada yg tegar dalam menyikapi nyinyiran di sosmed ada juga yang tidak. Belum lagi banyak orang yg kepo sana sini tentang kehidupan kita.

Ada baiknya jika merasa tidak tegar dgn semua itu, untuk sementara waktu hindari saja sosmed, atau hindari stalking atau komunikasi dengan mantan. Sekiranya sudah mantap silakan agan sista bersosmed ria.

4. Berdamai dengan Masa Lalu


Kata berdamai dengan masa lalu yakni mencoba pelan-pelan untuk memaafkan segala kesalahannya, pusatkan pikiran akan hal-hal yang baik, tidak membenci dia, tidak berlebih dalam menyikapi masalah yg ada, tidak mengasihani diri atau bahkan membenci diri sendiri, tidak lagi bertanya dalam diri kenapa mesti begini kenapa mesti begitu, harusnya begini dan harusnya begitu. Tapi yakinlah kalau ini jalan yang terbaik buat kita semua, bukan hanya untuk aku dan dia tp untuk kebaikan keluarga juga.

Anggap saja masa lalu sebuah perjalanan hidup yang harus sudah dijalani dan harus dilewati untuk melangkah keperjalanan berikutnya.

5. Berhenti Berharap


Terkadang kala kita terlalu besar untuk berharap sesuatu pada manusia, yang padahal dengan jelas pengharapan itu menyakitkan.
Pengharapan yang besar akan merasakan sakit yang jauh lebih besar pula.

Jadi berhentilah berharap, belum tentu orang yang kita harapkan, memang mengharapkan kita. Belum tentu orang yang kita perjuangkan, dgn sepenuh hati memperjuangkan kita. So realistis saja gan.