JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengakui, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta salah melakukan verifikasi alamat Himpaudi (Himpunan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia). Tahun 2018, Himpaudi akan menerima dana hibah dari Pemprov DKI Jakarta Rp 40,2 miliar.
"Ya itu kan salah verifikasi," ujar Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (28/11/2017).
Sandi menyampaikan, kesalahan verifikasi alamat tersebut bisa ditanyakan kepada Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Dia meminta semua pihak tidak saling menyalahkan terkait kesalahan tersebut.
"Nanti itu ditanya langsung dengan Dinas Pendidikan. Jangan saling menyalahkan dulu, kami dapatkan informasinya," kata Sandi.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sopan Andrianto sebelumnya menjelaskan, ada kesalahan alamat Himpaudi sebagai penerima hibah. Dinas Pendidikan sudah memeriksa langsung ke lapangan.
"Alamatnya tertukar, Dinas Pendidikan sudah cek dan memang tertukar alamatnya," ujar Sopan di Gedung DPRD DKI Jakarta.
Sopan mengatakan, yang tertukar adalah RT dan RW. Dia menunjukkan alamat yang benar adalah Jalan Poltangan Raya Nomor 25, RT 09 RW 04, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Selasa siang, Kompas.com menelusuri alamat yang disebutkan Sopan. Namun, alamat itu pun salah. Berdasarkan informasi warga sekitar, alamat kantor Himpaudi adalah di Jalan Raya Poltangan Nomor 25, RT 09 RW 05.
Saat Kompas.com mengunjungi alamat itu, tertera tulisan PT Tegap Mitra Nusantara di pagar hitam kantor yang berupa rumah tersebut. Posisinya tepat berada di depan Yayasan Assaadah, Poltangan.
Direktur PT Tegap Mitra Nusantara Irsyad Ma'as membenarkan bahwa kantor itu juga merupakan kantor Himpaudi.
"Iya ini juga kantor Himpaudi, mereka numpang alamat di sini," kata Irsyad.
"Alamatnya itu RT 09 RW 05 Nomor 25. Untuk nomor memang sama dengan Yayasan di seberang (Assaadah) tapi itu 25C," kata Irsyad.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...hibah-rp-402-m
gimana sih pak... itu duit banyak kok pake salah alamat...