Kaskus

Regional

lintangpradiptaAvatar border
TS
lintangpradipta
Marwati Sang Altruis Muslim


Marwati Sang Altruis Muslim

Bacaan-bacaan ayat suci Al-Quran sudah lama menjadi bagian dari hidupnya. Perempuan yang lahir di Sleman, pada 18 Februari 1986 ini memang tidak mengenyam pendidikan pendidikan formal di bidang membaca, dan menulis Al-Quran, namun pengalamannya belajar kepada sejumlah guru mengaji semasa kecilnya membawanya masuk ke dunia tekhnik membaca, dan menulis Al-Quran selama hampir tiga belas tahun. Dan, sampai sekarang, ia tidak mau berhenti dari dunianya itu.

Marwanti belajar membaca, dan, menulis Al-Quran sejak awal masuk Taman Kanak-kanak ‘Aisyiyah Busthanul Athfal (TK ABA) Turgenen tahun 1991. Saat itu, membaca, dan menulis Al-Quran menjadi program wajib bagi siswa, dan siswi taman kanak-kanak. Ia bahkan tak pernah absen dalam mengikuti program tersebut.

Tekhnik membaca, dan menulis Al-Quran seperti sudah terlanjur menyatu di dalam dirinya, Marwanti berusaha untuk memperdalam keahlian tersebut. Awalnya ia mengikuti latihan membaca, dan menulis Al-Quran di sebuah Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) di Ngijon. Disana ia diajarkan berbagai tekhnik dalam membaca, dan menulis huruf Arab, atau biasa disebut dengan huruf Hijaiyah. Dalam proses belajarnya tersebut ia banyak mendapat ilmu dan menguasai berbagai materi, dan tekhnik-tekhnik yang ada.

Selain dengan mengikuti latihan di TPA, ia juga memperdalam ilmunya dengan berlatih sendiri di rumahnya. Hal ini ia lakukan karena SMP, dan SMK tempatnya bersekolah berstatus negeri, sehingga pelajaran agama, dan tekhnisnya tidak diajarkan secara mendalam. Ia mendalami kegiatan membaca, dan menulis Al-Quran karena ia sadar bahwa hal ini merupakan suatu kebutuhan agar lebih mendekatkan diri kepada Allah.

Setelah lulus dari SMK Negeri Godean tahun 2004, Marwanti sebenarnya ingin melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, tetapi tidak punya biaya. Ia lalu memutuskan untuk mencari pekerjaan untuk membantu biaya hidup keluargannya. Namun untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya tidaklah mudah, Marwanti harus memutar otak untuk mencari penghidupan.

Marwanti akhirnya mendaftar sebagai guru pengajar di TPA Ngijon, dan TPA Semarangan yang berletak di wilayah Sleman bagian Barat, selama kurang lebih enam tahun Marwanti berprofesi menjadi tenaga pengajar di sebuah TPA tersebut. Penghasilan yang ia dapatkan kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dan keluarganya.

Setelah enam tahun malang melintang menjadi pengajar di TPA, Marwanti memutuskan untuk mencari penghasilan lebih karena upah yang didapat dari mengajar membaca, dan menulis Al-Quran sangat minim. Marwanti akhirnya melamar pekerjaan sebagai tenaga pendidik pada sebuah Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) Insan Quantum Minggir yang bisa dikatan baru pada waktu itu, setelah mengikuti berbagai macam rangkaian tes seleksi akhirnya ia diterima menjadi pengajar di taman kanak-kanak milik yayasan Islam tersebut.

Setelah diterima menjadi pengajar di TK, Marwanti memustuskan untuk mendirikan TPA di kampungnya Dusun Pucanganom, Desa Sumberagung, Kecamatan Moyudan, Sleman, pada awal bulan April 2011. Pengalaman belajar membaca, dan menulis Al-Quran selama mengikuti kegiatan di TPA Ngijon, dan Semarangan ia gunakan untuk mengajarkan anak-anak di kampung halamannya. Melalui TPA itu, ia melatih mulai dari anak TK, SD, hingga SMP. TPA yang didirikannya sangatlah sederhana.

Latihan membaca, dan menulis Al-Quran dilakukan di halaman dan ruang tamu dengan fasilitas seadanya. “Untuk buku Iqro, dan Al-Quran anak-anak membawa dari rumah masing-masing,” kata Marwanti saat ditemui akhir Oktober lalu di rumahnya. Ia bercerita, dengan fasilitas seadanya, TPA yang ia dirikan lambat laun dikenal masyarakat.

Marwanti harus bisa mengatur waktu, karena setiap pagi ia harus mengajar anak-anak TK sampai siang, setelah itu ia harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga, dan baru setelah itu ia mengajarkan TPA kepada anak-anak di kampungnya. Sungguh bukanlah hal yang mudah untuk seorang perempuan. Namun terkadang Marwanti tidak sendirian dalam membimbing murid-murid TPAnya, ia biasanya dibantu oleh suaminya yang bernama Pardiono.

Mereka berdua saling bekerjasama dan membagi tugas dalam mengajar anak-anak TPA, terkadang yang menjadi kendala adalah ketika Marwanti ada tugas di tempatnya bekerja sehingga ia harus pulang sore bahkan saat jam TPA yang seharusnya sudah dimulai, disitulah Pardiono harus mengajar sendiri tanpa bantuan dari istrinya Marwanti.

Banyak suka duka yang ia hadapi selama ini. Suatu ketika, ia mendapat tugas dari pihak TK dimana ia mengajar, Marwanti ditugaskan untuk mendampingi murid-murid TK melakukan kunjungan museum, tetapi kepulangan rombongan murid-murid TK tidak sesuai dengan yang dijadwalkan.

Sementara ia memiliki tanggung jawab untuk mengajar murid-murid TPA yang ada di kampungnya, dan ternyata sore itu murid-murid yang datang ke rumahnya sangatlah banyak sehingga Pardiono harus mengajar murid-murid TPA sendirian, bahkan banyak juga murid yang tidak mendapatkan giliran untuk mengaji dan akhirnya mereka pulang karena bosan terlalu lama menunggu. Pengalaman seperti itu bagi Marwanti adalah sebuah bunga-bunga bagi kehidupannya sebagai seorang pengajar.

Tidak jarang Marwanti merasakan letih ketika harus melanjutkan mengajar TPA setelah siangnya harus mengajar di TK. “Alhamdulillah karena itu merupakan bagian dari perjuangan saya, Insyaallah itu juga bagian dari apa yang bisa saya berikan untuk agama saya Islam, dan Insyaallah semua ini berkah,” kata Marwanti.

Namun usaha yang ia lakukan bertahun-tahun membuahkan hasil, anak-anak yang telah ia bina di tempat TPA yang didirikannya berhasil meraih gelar juara dua tingkat kelurahan dalam perlombaan pidato Islami, juara dua tingkat kecamatan dalam perlombaan nasyid, dan juara dua tingkat kelurahan dalam perlombaan tilawah Al-Quran. Bukanlah hal yang sia-sia bagi Marwanti seorang perempuan yang bercita-cita memberikan bekal untuk masa depan anak-anak bangsa baik dalam aspek pendidikan, dan agama.
Marwati Sang Altruis Muslim
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 22 suara
apakah post ini menarik?
menarik
36%
sangat menarik
64%
0
9.6K
53
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan