Quote:
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat bingung dengan penilaian banyak pihak yang menyebutkan daya beli masyarakat Indonesia melemah. Secara tegas, Jokowi memastikan itu tidak benar.
"Kalau ada yang sampaikan daya beli kita melemah, konsumsi kita melemah angka yang saya peroleh tidak," tegas Jokowi, dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (28/11/2017).
Pernyataan Jokowi dilandasi oleh penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang tumbuh 12,1%, sementara tahun lalu hanya 2%. Tingginya pertumbuhan PPN, berarti ada peningkatan transaksi jual beli di tengah masyarakat.
"Kalau PPN tumbuh artinya ada transaksi, ada jual beli," imbuhnya.
Data pendukung lainnya adalah sektor pariwisata. Turis asing masuk ke Indonesia mencapai 10,46 juta orang atau naik 25%. Sementara di negara lain hanya sekitar 5%.
"Momentum ini harusnya memberikan optimistis. Jangan pesimis. Ini kalangan dunia usaha juga kayaknya, jangan senang yang pesimis-pesimis," papar Jokowi.
Jokowi juga menyampaikan kondisi ekspor, dari Januari sampai September 2017 mencapai US$ 123,36 miliar atau naik 17,36%.
"Ini rekor baru, bahkan lebih tinggi dibandingkan saat booming commodity lalu. Ini kalau terus dijaga, saya kira akan berada pada track yang betul sangat baik untuk perekonomian," pungkasnya. (mkj/mkj)
https://m.detik.com/finance/berita-e...-tidak-melemah
Memang benar sekali, daya beli meroket kok dibilang melemah

Cuman isu lawan politik aja itu
