- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tak Suka Model Pangkasan, Polisi Pukuli Tukang Cukur dan Tembakkan Pistol ke Udara


TS
tukangkomen123
Tak Suka Model Pangkasan, Polisi Pukuli Tukang Cukur dan Tembakkan Pistol ke Udara
Quote:

empat usaha tukang cukur di Pringsewu usai digebuki oknum polisi
TRIBUNNEWS.COM, PRINGSEWU -- Sofyan Doni Kurniawan (24) harus menutup usahanya selama dua hari terakhir usai insiden pemukulan yang dilakukan oknum polisi bernama Brigadir Edwin Rais.
Warga Sukamulya, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu ini menjadi korban aniaya oknum polisi bernama Brigadir Edwin Rais (28), Sabtu (25/11/2017).
Sofyan menampik, tidak membuka lapak karena masih trauma, takut atau merasa was-was atas kejadian yang telah menimpanya sebelumnya.
"Masih nggak enak badan," ujarnya saat ditemui Tribun Lampung kemarin.
Kepala Polsek Sukoharjo AKP Wahidin saat dikonfirmasi menyampaikan, pihaknya mengamankan barang bukti patok bambu, dan pisau cukur yang dijadikan alat oleh Brigadir Edwin untuk melakukan aksi kekerasan terhadap Sofyan.
Pihaknya telah menerima laporan dari korban terkait peristiwa penganiayaan tersebut.
"Kami sudah menerima laporannya. Polda langsung yang menangani," ujarnya saat dihubungi melalui ponsel.
Sofyan mendapat perlakuan tidak mengenakkan dari oknum polisi akhir pekan lalu.
Korban mengaku dipukul Brigadir Edwin karena tidak terima hasil cukur rambut Sofyan.
Tersangka saat itu menyatakan bahwa hasil cukuran korban terlalu tipis, namun Sofyan memastikan bahwa hasilnya pas dan pantas.
Sofyan pun berulang kali meminta maaf kepada polisi yang bertugas di Polres Tulangbawang tersebut.
Namun, ucapan maaf Sofyan tidak membuat amarah Brigadir Edwin reda.
"Yang bersangkutan marah dan memukul kaca di depan kios saya," ujarnya.
Tidak hanya itu, menurut korban, Brigadir Edwin menampari korban berulang kali.
Lantas korban keluar dari lapak cukur tapi disusul pelaku.
Sofyan mengaku tangannya sempat dipelintir.
Lantaran merasa sakit Sofyan berusaha membela diri dengan menendang pelaku.
Pelaku yang terjatuh lantas bangkit dan masuk ke tempat cukur.
Pelaku mengambil pisau cukur kemudian mengejar Sofyan.
Tak hanya itu, oknum aparat tersebut juga sempat mencabut patok bambu dan memukul Sofyan pada bagian kaki.
Brigadir tersebut lantas pulang ke rumah mertuanya di Kecamatan Banyumas.
Namun tak berselang lama ER kembali dengan membawa pistol.
Pelaku sempat mengacung-acungkan pistol ke arah korban dan warga yang sedang berkumpul.
Bahkan sempat membuang tembakan ke udara sebanyak empat kali.
"Karena takut, saya lari," kata Sofyan.
Tindakan Edwin membuat warga sekitar meradang. Mereka sempat berkumpul untuk melakukan perlawanan.
Saat pelaku dibawa ke Mapolsek Sukoharjo, warga sempat berkumpul di lokasi tersebut.
Baru pukul 23.00 WIB Sabtu lalu, oknum diserahkan ke Bidang Propam Polda Lampung.
Tegakkan Proses Hukum
KETUA Komisi I DPRD Pringsewu Anton Subagiyo meminta proses hukum terhadap oknum polisi tersebut tetap ditegakkan.
Pasalnya, penggunaan senjata api di sembarang tempat dan melakukan penganiayaan terhadap warga harus ditindak sesuai ketentuan yang berlaku.
"Ini penting menjaga kewibawaan Polri sebagai fungsi lembaga pengayom dan melayani masyarakat. Sebab, tambah dia, penggunaan senjata api itu ada standar operasional prosesurnya (SOP)," ujarnya.
Tujuannya menurut Anton, kejadian serupa tidak terulang lagi.
Ia pun meminta Dinas Sosial melakukan pendampingan terhadap korban, Sofyan Doni Kurniawan.
Harapannya, kekerasan yang diterima tidak menimbulkan dampak traumatik mendalam. (Robertus Didik Budiawan Cahyono)
http://www.tribunnews.com/regional/2...udara?page=all
oalah....
0
3K
Kutip
25
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan