Pagi itu tepatnya Senin, 11 September 2017, aku melaksanakan kegiatan OSPEK di salah satu kampus swasta di Yogyakarta. Terlihat anak-anak mahasiswa baru sedang terburu-buru mencari barisannya.
.
.
akhirnya semua mahasiswa baru (maba) sudah baris dengan rapih dihadapan kating (kakak tingkat) panitia ospek.
.
aku memperhatikan satu persatu wajah-wajah baru yang tidak pernah ku lihat di Jakarta. di kampus ini semua mahasiswa baru berasal dari daerah dan provinsi yang berbeda. wajah-wajah lugu masih terlihat pada maba-maba ini, termasuk aku. Tidak lupa dengan kating, akupun memperhatikan satu persatu wajah-wajah kakak tingkat yang ada di hadapan para maba ini. terlihat jelas wajah-wajah antusias melihat maba yang seakan-akan adalah santapan nikmat untuk di 'kerjai'.
.
pandanganku tertuju pada salah satu kating panitia, dia laki-laki gondrong rambutnya diikat kemudian menggunakan topi. senyumnya yang manis membuatku terpesona saat itu juga.
.
ke esokan harinya aku kembali berangkat menuju kampus menggunakan sepeda motor, bukan hanya untuk mengikuti kegiatan ospek tetapi juga untuk melihat si 'dia'. dia (kating) adalah orang yang murah senyum, ramah, dan baik (menurut penglihatanku). seketika aku langsung menaruh hati padanya. hingga kegiatan ospek selesai aku blm juga bisa terlepas dari rasa kagumku padanya.
.
aku sudah mulai perkuliahan perdanaku. ketika orang lain sibuk dengan teman-teman barunya, aku malah sibuk memperhatikan orang-orang disekitarku, ya, aku belum punya teman karena aku sedang menganalisis orang-orang yang sekiranya sejalan denganku agar kita berteman dengan nyaman.
.
jam perkuliahan selesai, aku bergegas menuju kantin untuk membeli makan. saat aku sedang membeli makan, datang seorang pria di sebelahku yang juga ingin membeli makan. ya, dia adalah pria yang ku kagumi. betapa senang campur deg-degan perasaanku saat berada disebelahnya. ingin rasanya aku menyapa, tapi aku takut dia beranggapan bahwa aku 'sok kenal'.
.
kemudian aku duduk di bangku di seberang wastafel. aku memperhatikan si dia berjalan menuju ke arah seorang wanita yang telah menunggunya. hatiku langsung bertanya-tanya apakah dia adalah pacarnya? atau hanya teman? tetapi kelihatannya dekat sekali. karena penasaran, aku langsung mencari tau di akun instagramnya, tetapi sepertinya tidak ada wajah wanita itu dalam postingannya.
.
.
hari demi hari berlalu. aku terus memperhatikan dirinya. hingga pada suatu hari, ku lihat dirinya sendang berboncengan dengan wanita yang sama yang waktu itu aku lihat. mereka tertawa bersama. hingga ku lihat lagi akun instagramnya, dan, ya.. wanita itu adalah kekasihnya. kurasa cukup untukku melihat senyumannya dari jauh, mungkin memang takdirku hanya menjadi penggemar rahasianya yang akan terus menjadi rahasia.

selesai.