Kaskus

Entertainment

homecare24Avatar border
TS
homecare24
8 Pertolongan Pertama untuk Keracunan di Rumah
8 Pertolongan Pertama untuk Keracunan di Rumah


Tanpa kita sadari, sewaktu-waktu rumah dapat berubah menjadi musuh yang mengancam seluruh anggota keluarga. Ancaman-ancaman tersebut, salah satunya berupa bahan-bahan beracun yang dapat ditemui di sekeliling rumah. Bahan-bahan tersebut bisa saja berada di ruang tidur, ruang keluarga, kamar mandi, dapur, bagasi, dan halaman rumah.

Bahkan, data dari Pusat Informasi Obat dan Makanan (PIOM), Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), menuliskan bahwa keracunan sering menyerang anak-anak terutama yang berumur di bawah 6 tahun yaitu sekitar 65 – 85%. Namun, pada umumnya dapat terjadi pada anak-anak yang berumur 1 – 2 tahun.

“Orangtua perlu menyadari jika rumah tidaklah selalu aman. Banyak produk yang dapat menjadi berbahaya terutama bagi anak-anak,” ujar Dra. Riolina Ida L. Panggabean, Apt. Mkes, Kepala Bidang Informasi Keracunan BPOM, beberapa waktu lalu di Jakarta.

Dari sekian banyak kasus keracunan, keracunan pangan merupakan salah satu jenis keracunan yang sering terjadi. Keracunan pangan yang terjadi di rumah ternyata menduduki posisi pertama. Hal ini menunjukkan, rumah bisa menjadi musuh kita dan keluarga jika tidak hati-hati.

Menurut salah satu dosen ilmu lingkungan di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Andika Puspitonugroho, MSi, banyak hal yang bisa menjadi sumber racun di rumah. “Terutama dari cairan pembersih lantai, sabun cuci, obat nyamuk, asbes yang tidak dilengkapi dengan eternit, pernis yang dipoles di mebel-mebel rumah tangga dan cat dinding yang masih baru, serta asap yang timbul setelah menggunakan kompor minyak,” katanya.

Berikut ini tips yang bisa diterapkan untuk mengatasi keracunan di rumah:

1. Jika terjadi kasus keracunan, usahakan untuk tidak panik. Tetaplah tenang. Beritahukan pada anggota keluarga lainnya. Lalu, jika kita mampu ceritakan apa yang terjadi kepada mereka serinci mungkin. Mulai dari jenis produk apa yang membuat keracunan, berapa lama waktu dari ketika meminumnya, seberapa banyak mengonsumsinya, atau bagian tubuh mana yang kontak langsung dengan produk tersebut.

Jika sumber racun adalah pestisida, maka dilanjutkan dengan merangsang agar korban mau memuntahkannya. Namun, jangan lakukan rangsangan ini jika korban tidak dalam keadaan sadar, kejang atau sudah terpapar lebih dari 4 jam. Cobalah berikan bantuan dengan memberikan arang aktif dengan dosis pada orang dewasa 25 hingga 100 g, anak-anak yang berumur 1 hingga 12 tahun 25 – 50 gram, dan anak-anak di bawah 1 tahun dengan dosis 10 hingga 25 gram.

2. Temukan bekas wadah atau produk yang dicurigai sebagai sumber penyebab keracunan. Kita dapat menemukan tandanya dari label atau simbol-simbol bahaya yang ada di kemasannya. Biasakan pula untuk terlebih dahulu membaca indikasi di kemasan produk yang akan digunakan. Terutama masalah cara penggunaan yang benar dan penyimpanannya.

Jika kita menggunakan bahan seperti pembersih lantai, pernis dan bahan cat, usahakan sirkulasi udara di ruangan tersebut lancar. Bahkan usahakan jendela terbuka secara penuh. Dapat pula kita pasang kipas untuk membantu sirkulasi udara menjadi lancar.

3. Disarankan agar tidak memberikan makanan maupun minuman sebelum mendapatkan saran dari ahlinya.

4. Jika bahan kimia tersebut masuk ke dalam mata, maka letakkan kepalanya ke sisi yang matanya terkena sehingga bahan berbahaya tidak masuk ke dalam mata lebih dalam. Lalu, cucilah mata selama 15 hingga 20 menit. Lalu, segerakanlah periksa ke rumah sakit sebelum terjadi iritasi yang lebih berbahaya lagi.

5. Jika kulit terkena cairan kimia yang dapat menyebabkan iritasi ataupun alergi, maka cucilah bagian kulit yang terkena selama 15 dan 20 menit di air yang mengalir.

6. Jika cairan itu terminum, maka berikanlah separuh gelas air untuk diminum. Namun, jika yang tetelan itu bahan golongan hidrokarbon, seperti minyak tanah, bensin atau yang lainnya, jangan lakukan rangsangan muntah. Tetapi, segeralah bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan segera.

7. Jika bahan yang tertelan berupa produk korosif, seperti bahan keramik, pembersih saluran air dan lainnya, segeralah berikan korban air atau susu untuk diminum. Namun, jangan lakukan pada penderita yang tidak sadar, atau dalam keadaan kejang-kejang sehingga sulit untuk menelan. Perlu diingat untuk tidak melakukan rangsangn muntah.

8. Jika seseorang terhirup gas beracun, maka segeralah bawa keluar orang tersebut ke ruang yang terbuka, misalnya di lapangan atau taman. Namun, usahakan pula agar kita jangan ikut menghirup gas beracun tersebut.

Untuk tindakan lanjutan, Anda dapat membawa korban keracunan ke rumah sakit atau dokter terdekta, sehingga dapat ditangani dengan tepat.

Jika setelahnya Anda masih membutuhkan perawatan lanjutan di rumah, Anda dapat memesan perawat 12 Jam atau 24 Jam ke rumah di Homecare24. www.homecare24.id
0
4.7K
9
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan