- Beranda
- Komunitas
- News
- Sejarah & Xenology
Apa Atilla The Hun Berasal Dari Suku Nomad Xiongnu Di China?


TS
rwu777
Apa Atilla The Hun Berasal Dari Suku Nomad Xiongnu Di China?

Quote:
“Mereka didatangkan Tuhan dari neraka. untuk menghukum kita ..” demikian komentar pimpinan Roma waktu mereka mengetahui kedatangan bangsa Hun yang dipimpin Atilla, bangsa kejam dari Timur Laut.
"Bangsa Hun hidup dipunggung kuda dan muncul di permukaan bumi secara mendadak." demikian tutur orang-orang Eropa pada saat itu. Barang siapa yang berani membangkang berarti malapetaka siap menanti.
Hun, bangsa pengembara yang iuga nenek moyang bangsa Mongol, diduga keras berasal dari bangsa Xiongnu (匈奴) yang hidup di utara negara China pada jaman dinasti Qin dan Han.
Ada beberapa perdebatan hingga kini, apakah Hun adalah bangsa yang sama dengan Xiongnu atau hanya memiliki sedikit hubungan darah ataupun dua bangsa yang tidak ada hubungannya.
"Bangsa Hun hidup dipunggung kuda dan muncul di permukaan bumi secara mendadak." demikian tutur orang-orang Eropa pada saat itu. Barang siapa yang berani membangkang berarti malapetaka siap menanti.
Hun, bangsa pengembara yang iuga nenek moyang bangsa Mongol, diduga keras berasal dari bangsa Xiongnu (匈奴) yang hidup di utara negara China pada jaman dinasti Qin dan Han.
Ada beberapa perdebatan hingga kini, apakah Hun adalah bangsa yang sama dengan Xiongnu atau hanya memiliki sedikit hubungan darah ataupun dua bangsa yang tidak ada hubungannya.

Quote:
Diduga sejak 5000 tahun lalu suku-suku nomad Xiongnu sudah ada. Pada Dinasti Qin 2500 tahun lalu, Kaisar China yang terkenal Qin-Shi-Huang khusus membangun benteng ‘Great-Wall’ untuk menjaga wilayah China dari serangan bangsa Xiongnu.
Sejarah hanya ingat pada kekejaman Qin-Shi-Huang ketika membangun ‘Great-Wall’ nya tapi lupa akan fungsi “great-wall” yang berperan menghadang Xiongnu yang lebih kejam.

Suku nomad Xiongnu pernah menjadi bisul besar bagi China.
China sudah terancam oleh keberadaan Xiongnu sejak sekitar tahun 215 SM, ketika Jenderal Meng Tien dari Dinasti Qin mengusir orang-orang Xiongnu dari tempat yang sekarang kita kenal sebagai Ningxia (wilayah otonomi etnis minoritas di China) dan kemudian membangun Tembok Besar untuk memastikan mereka tak masuk kembali.
Jadi ya, Tembok Besar dibangun untuk menghadang suku minoritas, dan Xiongnu adalah yang pertama dari mereka.

Utusan Han saat menyerahkan upeti ke bangsa Xiongnu.
Antara tahun 209 SM dan 128 SM, ada 3 serangan besar yang dimenangkan oleh Xiongnu. Ketika bangsa Xiongnu berhasil menginvasi setengah wilayah China, bangsa Han akhirnya harus tunduk dan memberi mereka upeti dalam bentuk emas atau wanita.

Sejarah hanya ingat pada kekejaman Qin-Shi-Huang ketika membangun ‘Great-Wall’ nya tapi lupa akan fungsi “great-wall” yang berperan menghadang Xiongnu yang lebih kejam.

Suku nomad Xiongnu pernah menjadi bisul besar bagi China.
China sudah terancam oleh keberadaan Xiongnu sejak sekitar tahun 215 SM, ketika Jenderal Meng Tien dari Dinasti Qin mengusir orang-orang Xiongnu dari tempat yang sekarang kita kenal sebagai Ningxia (wilayah otonomi etnis minoritas di China) dan kemudian membangun Tembok Besar untuk memastikan mereka tak masuk kembali.
Jadi ya, Tembok Besar dibangun untuk menghadang suku minoritas, dan Xiongnu adalah yang pertama dari mereka.

Utusan Han saat menyerahkan upeti ke bangsa Xiongnu.
Antara tahun 209 SM dan 128 SM, ada 3 serangan besar yang dimenangkan oleh Xiongnu. Ketika bangsa Xiongnu berhasil menginvasi setengah wilayah China, bangsa Han akhirnya harus tunduk dan memberi mereka upeti dalam bentuk emas atau wanita.

Quote:
Namun pada tahun 127 SM, Kaisar Wu dari dinasti Han memutuskan bahwa penjajahan ini harus diakhiri.
Ia pun melancarkan serangkaian serangan serius terhadap bangsa Xiongnu yang hampir menghancurkan bangsa nomad kejam itu. Kaisar Wu mempelajari cara perang Xiongnu dan mengubah taktik perang konvensional China. Gerak cepat pasukan merupakan kunci memenangkan perang terhadap Xiongnu pada saat itu.
Pada tahun 100 sebelum masehi Jalur sutra (Silk Road) akhirnya kembali dikuasai oleh pasukan bangsa Han.
Menurut sejarah, Serangan ini membelah Xiongnu menjadi 2 suku, satu diusir sampai akhirnya lari menjauh ke Eropa dan Timur Tengah. Sedangkan yang satu lagi tetap tinggal di China (disebut orang Hun Selatan/Southern Huns) dan menjadi bagian dari bangsa China.
Selama masa Enam Belas Kerajaan (dari tahun 304 M sampai 439 M), Hun Selatan bisa berkuasa lagi dan mendirikan 3 dari 16 rezim, menguasai wilayah-wilayah utama China barat laut, tapi ini adalah terakhir kalinya mereka dikenal sebagai Hun di dataran China.

Salah satu dari 19 suku Xiongnu (Xiongnu adalah aliansi dari banyak suku), yaitu suku Jie (kadang disebut Chieh) bermigrasi ke Kazkhstan pada paruh pertama abad ke-4. Dimana mereka bercampur dengan suku Massagetae (the Great Yuezhi) dan bersama-sama pindah ke belahan Eropa. Itulah mengapa mereka disebut Hun dan Massagetae (Maenchen-Helfen).
Mereka dikenal sebagai Hun yang dipimpin oleh Attila(406-453) yang sangat ditakuti bangsa Roma.
Hun terkenal kejam. Lelaki dewasa akan dibunuh kecuali yang punya ketrampilan dan perempuan dirudapaksa.
Dalam darah bangsa Hun atau Xiongnu tidak ada yang murni disebut bangsa Mongol, Turki, China atau Eropa. Bahkan bangsa Hungaria di Eropa timur saat ini percaya bahwa mereka adalah keturunan bangsa Hun.
Ada yang bisa bs bantu menambahkan referensi? Apa mungkin mengkoreksi jika xiongnu dan the hun adalah bangsa yang tdk ada hubungannya?
Ia pun melancarkan serangkaian serangan serius terhadap bangsa Xiongnu yang hampir menghancurkan bangsa nomad kejam itu. Kaisar Wu mempelajari cara perang Xiongnu dan mengubah taktik perang konvensional China. Gerak cepat pasukan merupakan kunci memenangkan perang terhadap Xiongnu pada saat itu.
Pada tahun 100 sebelum masehi Jalur sutra (Silk Road) akhirnya kembali dikuasai oleh pasukan bangsa Han.
Menurut sejarah, Serangan ini membelah Xiongnu menjadi 2 suku, satu diusir sampai akhirnya lari menjauh ke Eropa dan Timur Tengah. Sedangkan yang satu lagi tetap tinggal di China (disebut orang Hun Selatan/Southern Huns) dan menjadi bagian dari bangsa China.
Selama masa Enam Belas Kerajaan (dari tahun 304 M sampai 439 M), Hun Selatan bisa berkuasa lagi dan mendirikan 3 dari 16 rezim, menguasai wilayah-wilayah utama China barat laut, tapi ini adalah terakhir kalinya mereka dikenal sebagai Hun di dataran China.

Salah satu dari 19 suku Xiongnu (Xiongnu adalah aliansi dari banyak suku), yaitu suku Jie (kadang disebut Chieh) bermigrasi ke Kazkhstan pada paruh pertama abad ke-4. Dimana mereka bercampur dengan suku Massagetae (the Great Yuezhi) dan bersama-sama pindah ke belahan Eropa. Itulah mengapa mereka disebut Hun dan Massagetae (Maenchen-Helfen).
Mereka dikenal sebagai Hun yang dipimpin oleh Attila(406-453) yang sangat ditakuti bangsa Roma.
Hun terkenal kejam. Lelaki dewasa akan dibunuh kecuali yang punya ketrampilan dan perempuan dirudapaksa.
Dalam darah bangsa Hun atau Xiongnu tidak ada yang murni disebut bangsa Mongol, Turki, China atau Eropa. Bahkan bangsa Hungaria di Eropa timur saat ini percaya bahwa mereka adalah keturunan bangsa Hun.
Ada yang bisa bs bantu menambahkan referensi? Apa mungkin mengkoreksi jika xiongnu dan the hun adalah bangsa yang tdk ada hubungannya?
Quote:
Sumber:
https://www.quora.com/Were-the-Xiongnu-that-threated-Han-Dynasty-the-same-people-as-the-Huns-led-by-Attila-the-Hun
http://hunnobulgars.blogspot.bg/
https://history.stackexchange.com/questions/54/who-were-the-huns-and-or-xiongnu
Diubah oleh rwu777 05-11-2017 21:26
0
29.1K
Kutip
107
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan