Sebanyak 300 komunitas dari berbagai daerah turut meramaikan Kirab Kebangsaan yang digelar hari ini, Minggu (26/11) di Patung Sudirman, Jakarta Pusat. Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno melepas acara ini sekitar pukul 06.38 WIB.

Acara ini digelar untuk memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November lalu. Selain itu, pada malam nanti, acara akan dilanjutkan dengan menggelar tausiah akbar di Monas pukul 19.00 WIB, untuk mendoakan jasa para pahlawan.

Dalam pelepasannya, Sandi disambut meriah oleh para peserta yang hadir. Sandi menunjukkan aksinya dengan menaiki reog ponorogo. Seluruh pengunjung yang hadir berusaha untuk mengabadikan momen tersebut. Mengenakan setelah kaus merah, celana putih, dan kaca mata hitam, tampak antusias dan tersenyum lebar saat menaiki reog ponorogo dan mencoba untuk menyeimbangkan kedua kakinya.

Sandi mengatakan, kegiatan ini juga dilakukan sebagai bentuk persatuan seluruh warga DKI. "Ini adalah bagian dari tausiah dan kirab kebangsan untuk memperingati hari pahlawan, mudah-mudahan menjadi inspirasi kita semua dan mempersatukan warga Jakarta, setuju?" ujarnya.

Peserta kirab kebangsaan di car free day SudirmanPeserta kirab kebangsaan di car free day Sudirman (Foto:Aria Pradana/kumparan)
Hadir dalam pelepasan kirab tersebut, yaitu Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Saefullah, Direktur Utama PT Transjakarta, Budi Kaliwono dan beberapa pejabat provinsi DKI Jakarta lainnya. Dalam acara kirab ini, masyarakat akan dihibur oleh penampilan parade marching band, seni budaya, silat betawi, barongsai, reog ponorogo, hingga hiburan rakyat.

Sementara kegiatan tausiah akan disampaikan Habib Muhammad Luthfi Bin Yahya. Beberapa tokoh agama juga akan dijadwalkan hadir, seperti Pembina Majelis Nurul Mustafa Al Habib Abdulloh Bin Ja'far Assegaf, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi DKI Jakarta KH. Su'nan Miskan, LC, serta ulama Betawi Abdul Rasyid Abdullah Syafi'ie.

Acara tausiah ini juga menandai perizinan kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di Monas. Sebelumnya, kegiatan keagamaan dilarang dilaksanakan dengan mengacu Surat Keputusan (SK) Gubernur DKI Jakarta Nomor 150 Tahun 1994 tentang Penataan Penyelenggaraan Reklame di Kawasan Taman Medan Merdeka (Monumen Nasional).

Gubernur DKI Anies Baswedan menilai pencabutan larangan dilakukan untuk mempersatukan warga Jakarta tanpa memandang agama dan golongan tertentu. Anies juga telah melakukan koordinasi dengan Istana terkait pencabutan Pergub tersebut, mengingat posisi Monas yang berdekatan dengan ring satu Istana Negara.

https://m.kumparan.com/marcia-audita...rab-kebangsaan


All hail Sandi, Lord of Meme

5 tahun bakal penuh dengan Meme lucu

Hati2 dicyduk