- Beranda
- Komunitas
- News
- Media Indonesia
Ikan Mati Alasan Renovasi Rp620 Juta


TS
Media Indonesia
Ikan Mati Alasan Renovasi Rp620 Juta

SEJUMLAH anggaran dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI Jakarta 2018 dinilai janggal.
Salah satunya, anggaran senilai Rp620 juta untuk renovasi kolam air mancur di Gedung DPRD DKI Jakarta.
Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Sumarsono menyatakan anggaran renovasi kolam ikan itu tidak masuk akal.
Dia pun mengungkapkan anggaran renovasi kolam itu sudah pernah diajukan dalam RAPBD saat ia jadi Plt Gubernur DKI.
Saat itu, anggaran yang diusulkan senilai Rp 579 juta.
"Pokoknya anggarannya enggak masuk akal, terlalu besar, terlalu mengada-ada," kata Sumarsono, kemarin.
Meski mengakui kolam itu perlu renovasi, dia meminta anggaran renovasinya dikaji kembali.
"Anggarannya jangan terlalu besar, yang masuk akal lah. Karena itu kemarin, anggaran sebesar itu enggak disetujui," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi mengaku usulan senilai Rp579 juta dalam tahun anggaran sebelumnya itu dihapus karena DPRD mengakui angka itu terlalu fantastis.
"Ini kenapa muncul lagi?" kritiknya.
Menanggapi kritik yang terus bergulir, Sekretaris DPRD DKI Jakarta Muhammad Yuliadi mengungkapkan salah satu alasan di balik tingginya anggaran renovasi itu.
Kolam seluas 8--4 meter itu, ujarnya, tidak terlalu dalam sehingga ikan di dalamnya kerap kali mati.
Selain itu, ada pula keinginan untuk mengembangkan kolam itu menjadi kolam ikan koi.
"Sifatnya untuk perawatan, pemeliharaan. Kalau ikan koi kan bentuk kolamnya khusus, kedalamannya, ketinggian air, sehingga kita harus ada alat khusus," lanjutnya.
Anggaran senilai Rp620 juta itu, kata dia, menurut rencana akan digunakan, di antaranya untuk mengganti keramik dengan batu alam, menambah kedalaman kolam, dan menambah ikan koi.
Dia mengakui usulan anggaran pemugaran kolam sudah pernah masuk RAPBD tahun lalu, tetapi ditolak karena sebelumnya tidak ada dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).
Sikap eksekutif
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tidak menyatakan sikap secara tegas perihal anggaran renovasi itu.
"Jadi di depan (Balai Kota) ada air mancur, di belakang juga mau ada. Ya kita hargai, mungkin bisa menambah kesejukan di teman-teman DPRD, dan meningkatkan persatuan (eksekutif-legislatif), ini baru nyambung kan antara eksekutif dan legislatif," kata Sandi, kemarin.
Selain renovasi kolam, pemprov akan mengucurkan dana hibah senilai Rp1 miliar untuk Komando Resimen Mahasiawa (Menwa).
Dalam RAPBD 2018, ada anggaran dana hibah untuk 104 lembaga dan organisasi masyarakat di Jakarta sebesar Rp1,7 triliun.
Tahun lalu, anggaran untuk 352 lembaga dan organisasi senilai Rp1,4 triliun.
"Kemarin saya sisir dan pertanyakan itu juga, tetapi ini sudah berjalan sebetulnya," kata Sandi.
Meski awalnya merasa curiga, Sandi kini menilai besaran anggaran itu wajar setelah menelusurinya.
Dia menjelaskan Menwa bertujuan membangun rasa bela negara dan rasa patriotisme dari kalangan mahasiswa.
"NKRI harga mati untuk Menwa," ujarnya.
Selain Menwa, Laskar Merah Putih tercatat akan menerima Rp500 juta.
"Saya rasa tentu kalau kita buka dada kita semua, merah putih. Jadi ini laskar yang saya perkirakan sebagai laskar yang bela merah putih. Nanti kita lihat kegiatannya. Saya pastikan untuk persatuan," jelasnya. (Ssr/J-4)
Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...uta/2017-11-23
---
Kumpulan Berita Terkait :
-

-

-



anasabila memberi reputasi
1
710
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan