

TS
widi534
Jubir Presiden Ingatkan Waspada Sosmed Tak Bertanggungjawab
Jubir Presiden Ingatkan Waspada Sosmed Tak Bertanggungjawab

Tim Humas Pemkot Malang saat menghadiri forum Bakorhumas se Indonesia di Palembang. (Foto: Humas Pemkot Malang for MalangTIMES)
MALANGTIMES- Sosial media (sosmed) menjadi salah satu yang disorot dalam Temu Forum Badan Koordinator Humas se-Indonesia yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika RI di Novotel Hotel Palembang pada 21 hingga 24 November.
Itu diungkapkan Juru Bicara Presiden Johan Budi dalam materi yang disampaikannya pada even tersebut. Dia mengatakan maraknya fenomena media mainstream menjadikan sosial media sebagai nara sumber (sumber berita).
"Ini (sosial media tidak jelas, red.) bisa runyam dan menjadi masalah tersendiri kalau langsung jadi rujukan. Juga nggak bisa itu dikategorikan sudah memenuhi cover both side dan langsung di cross cek ke pejabat publik, apabila unggahan pada sosmed terkait dengan kebijakan publik. Cover both side berlaku bila sudah dilakukan wawancara dan konfirmasi langsung ke narsum (pengunggah status pada sosmed)," tegas mantan jubir KPK ini.
Hal tersebut, ditegaskan Johan berdasarkan pengalaman dan realita kekinian saat memberikan pelayanan kepada awak media. Saat dikonfirmasi media, kepada awak media tersebut Johan sempat menanyakan sumber beritanya, ternyata bersumber dan berdasarkan tautan atau komentar pada sosial media yang tidak dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya.
"Runyamnya, saat ditanya lebih lanjut apa sudah bertemu dan konfirmasi langsung dengan pengunggah, ternyata belum dan tidak dilakukan bahkan tak jarang pengunggah ternyata anonim, bukan person sebenarnya," tutur Johan.
Oleh karenanya, menurut Johan pendekatan seperti itu harusnya tidak dilakukan pelaku media. Secara terpisah, Kabag Humas Pemerintah Kota Malang Nur Widianto yang hadir dalam kegiatan tersebut, merespon positif apa yang disampaikan juru bicara presiden tersebut.
"Benar kiranya. Karena roh berita ada aktualitas, akurasi, keseimbangan (cover both side) dan tidak bersifat opini. Pengambilan sumber berita pada percakapan sosmed, bisa terjebak pada opini," ujar pria yang akrab disapa Wiwid ini.
Sumber: http://m.malangtimes.com/baca/22703/...tanggungjawab/

Tim Humas Pemkot Malang saat menghadiri forum Bakorhumas se Indonesia di Palembang. (Foto: Humas Pemkot Malang for MalangTIMES)
MALANGTIMES- Sosial media (sosmed) menjadi salah satu yang disorot dalam Temu Forum Badan Koordinator Humas se-Indonesia yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika RI di Novotel Hotel Palembang pada 21 hingga 24 November.
Itu diungkapkan Juru Bicara Presiden Johan Budi dalam materi yang disampaikannya pada even tersebut. Dia mengatakan maraknya fenomena media mainstream menjadikan sosial media sebagai nara sumber (sumber berita).
"Ini (sosial media tidak jelas, red.) bisa runyam dan menjadi masalah tersendiri kalau langsung jadi rujukan. Juga nggak bisa itu dikategorikan sudah memenuhi cover both side dan langsung di cross cek ke pejabat publik, apabila unggahan pada sosmed terkait dengan kebijakan publik. Cover both side berlaku bila sudah dilakukan wawancara dan konfirmasi langsung ke narsum (pengunggah status pada sosmed)," tegas mantan jubir KPK ini.
Hal tersebut, ditegaskan Johan berdasarkan pengalaman dan realita kekinian saat memberikan pelayanan kepada awak media. Saat dikonfirmasi media, kepada awak media tersebut Johan sempat menanyakan sumber beritanya, ternyata bersumber dan berdasarkan tautan atau komentar pada sosial media yang tidak dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya.
"Runyamnya, saat ditanya lebih lanjut apa sudah bertemu dan konfirmasi langsung dengan pengunggah, ternyata belum dan tidak dilakukan bahkan tak jarang pengunggah ternyata anonim, bukan person sebenarnya," tutur Johan.
Oleh karenanya, menurut Johan pendekatan seperti itu harusnya tidak dilakukan pelaku media. Secara terpisah, Kabag Humas Pemerintah Kota Malang Nur Widianto yang hadir dalam kegiatan tersebut, merespon positif apa yang disampaikan juru bicara presiden tersebut.
"Benar kiranya. Karena roh berita ada aktualitas, akurasi, keseimbangan (cover both side) dan tidak bersifat opini. Pengambilan sumber berita pada percakapan sosmed, bisa terjebak pada opini," ujar pria yang akrab disapa Wiwid ini.
Sumber: http://m.malangtimes.com/baca/22703/...tanggungjawab/
0
390
1
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan