Kaskus

Entertainment

malina025Avatar border
TS
malina025
Kebodohan majoritas nastak
https://9gag.com/gag/aQ95j9w

Kebodohan majoritas nastak

Nastak itu seperti orang Oregon.

Dikerjain tapi tetap menjunjung demokrasi, kebebasan berbicara, dll.

Buat apa? Kita tidak berhadapan dengan musuh yang moderate

Terjemahan:
Film itu tidak realistic. Film baru Texas chainsaw masacres keluar.
Ada adegan dimana dia terorize suatu pasar. Saya bilang itu bullshit
Orang texas punya pestol. Itu orang jalan 1 m pasti sudah ditembak.
Nah kalau orangnya di Oregon itu masuk akal.
(Penjahatnya) bisa bunuhin orang sepanjang hari dan orang Oregon bakal bilang itu orang boleh punya opini sendiri.


Negara kita ini punya opini yang sebetulnya tidak sesuai dengan kepentingan MAJORITAS rakyatnya.

Sebagian KECIL rakyat kita tidak setuju demokrasi. Mereka mau membangun khilafah dimana mereka bisa memerintah kita semua tanpa harus process pemilu. Sebagian KECIL lagi mau korupsi lebih gede karena duit mereka dari situ. Ini tentu saja tidak menguntungkan majoritas rakyat indonesia.

Tentu saja orang seperti Ahok adalah musuh besar mereka. Kalau bangsa kita punya gubernur bagus pintar bersih, siapa yang mau rubah dasar negara?

Pilihan gubernur boleh beda. Tapi majoritas rakyat Indonesia jelas ingin korupsi lebih kecil dan prefer demokrasi.

Tapi minoritas orang extreme itu bebas mempromosikan opini mereka. Dan nastak membiarkan itu. Yah itu kan opini. Kebebasan berbicara.

Dan banyak koruptor maupun terrorist, mereka menggunakan al maidah 51 untuk membujuk orang untuk tidak memilih pemimpin berdasarkan performa tetapi berdasarkan agama. Mereka tidak melakukan itu karena mereka tulus, objective, jujur dengan opini mereka tentu. Ada unsur subjectivitas, desepsi, dan kebohongan dalam berbagai aspeknya. Itu biasa. Setiap opini memang begitu.

Itu mengapa di pengadilan ada pembela ada pengacara. Itu mengapa dalam demokrasi ada yang setuju ada yang tidak setuju dan kedua belah pihak bisa menyatakan opininya. Cara kita menilai yang mana yang benar memang bukan dengan hanya mendengar satu sisi, tapi dari mendengar dua sisi yang berbeda. Susah kebenaran itu dilihat kalau hanya dari satu sisi.

Again. Nastak membiarkan itu. Yah itu kan opini mereka. Hak mereka dong. Mau pilih apa saja. Agama memang tidak seharusnya dicampur politik. Menurut majoritas nastak. Tapi kalau orang memilih berdasarkan agama ya itu hak asasi mereka.

Padahal pilihan dan opini orang lain itu tidak saja merugikan diri mereka sendiri, tapi juga merugikan nastak. Kalau negara kita sudah seperti syria, iraq, dll, yang rugi apa hanya terrorist itu? Kita semua kan yang terpengaruh, dan majoritas rakyat Indonesia pasti tidak mau negaranya jadi suriah atau iraq.

Dan tidak saja pilihan itu juga merugikan kita, itu juga merugikan nasbung moderate yang belum tentu setuju dengan interpretasi al maidah ulama radikal.

Jadi wajar dong kalau banyak orang berusaha membujuk orang untuk berubah pikiran. Bukankah opini setiap dari kita mempengaruhi nasib semua orang? Ini bukan masalah agama dia agama dia, agama kita agama kita. Ini masalah nasib dan keuntungan kita bersama.

Dan orang tidak perlu jadi ahli kitab, atau ahli agama, atau ahli thelogy. Setiap politikus pintar tentu tahu kalau agama bisa diinterpretasikan sesuai kepentingan yang menginterpretasikan. Dan tentu saja process itu akan penuh dengan unsur yang menyesatkan. Jadi apa yang dikatakan Ahok, itu sebetulnya memang sesuai realita.

Tapi opini dimana orang harus racist dan memilih berdasarkan agama dihormati oleh nastak. Karena nastak menghormati kebebasan berbicara.

Kebeasan berbicara kita dibatasi oleh pasal karet. Pasal karet artinya setiap orang yang berbicara tidak tahu pasti sampai sejauh mana dia bisa berbicara dengan legal. Siapa yang menyangka apa yang dikatakan Ahok itu "penistaan". Sebagian bilang iya dan sebagian bilang tidak. Artinya tidak ada aturan jelas yang kita semua bisa setuju batasnya dimana.

Akhirnya opini yang seimbang tidak didapatkan oleh voters. Satu sisi opini didukung kebebasan berbicara karena nastak menghargai kebebasan berbicara.

Opini berlawanan dengan itu dipenjara. Ini kan merugikan majoritas rakyat yang tentu ingin membuat keputusan yang well informed. Akhirnya nastak rugi sendiri.

Opini nastak dibatasi kebebasan berbicara sampai ada yang masuk penjara karena nasbung mengaku tersinggung. Opini nasbung boleh karena tidak ada yang tersinggung karena nastak tidak gampang tersinggung oleh opini apapun.

Kalau saya prefer, kebebasan berbicara seharusnya lebih luas. HTI mau khilafah, biarkan mereka berbicara, tapi Ahok pun bebas. Kan sama sama opini? Biarlah voters yang menentukan yang mana yang masuk akal. Jangan satu opini voters boleh dengar opini lain kena pasal karet.

Tapi itu bukan realita yang ada sekarang. Ahok dipenjara karena opininya yang tidak jauh dari realita. Opini Ahok sebetulnya wajar. Opini serupa sering disampaikan oleh banyak orang lain.

Orang memang sering menggunakan agama buat korupsi, nipu, bohong, dll. Itu bisa terjadi tanpa harus salah interpretasi atau bohong dalam interpretasi. Ada banyak cara. Konklusi hakim kalau Ahok menuduh ulama bohong itu jauh panggang dari api.

Dari seluruh warga Indonesia, hanya 36% kok yang setuju dengan interpretasi al maidah versi FPI. Orang yang menuduh Ahok pun tidak keberatan bekerja di fitza huts yang pemimpinya tapir.

Selama kebebasan berbicara amat dibatasi, kita juga tidak perlu simpati dengan HTI yang dibubarkan karena opininya. Ingat, ini nasib kita, keluarga kita, dan anak anak kita.

Tentu saja saya berharap suatu waktu bangsa ini bisa melihat bahwa kebebasan berbicara itu penting supaya rakyatnya pintar. Demokrasi percuma kalau kebebasan berbicara dibatasi karena politikus tinggal bohong. Dan warga lain yang melihat unsur yang "mencurigakan", "deceptive", "subjectivitas", dan kebohongan, tidak boleh ngomong karena bisa dipenjara undang undang penistaan agama.

Tidak ada opini yang menyangkut hajat hidup orang banyak yang seharusnya dilindungi oleh undang undang.

Bagaimana nanti kalau negara kita dijajah terrorist? Lalu setiap orang yang bilang awas terroris merugikan dipenjara karena dianggap menista agama? Kalau itu sudah terjadi yang rugi majoritas penduduk Indonesia.
Diubah oleh malina025 22-05-2017 04:10
0
3.2K
20
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan