Game Silent Hill bisa dibilang adalah yang paling mengerikan sepanjang masa dan jadi favorit pencinta game horor sejati. Video game buatan Konami ini menceritakan kisah seorang cowok bernama Harry yang harus mencari anaknya tersesat di sebuah kota yang enggak berada di peta, Silent Hill. Di sana, Harry bukannya menemukan anaknya, tapi malah menemukan banyak makhluk menyeramkan. Dia pun harus mengupas tuntas apa kaitan Silent Hill dengan kehilangan anaknya tersebut.

Game yang juga diadaptasi dalam film ini memang punya tempat tersendiri di hati para penggemarnya. Kesan seram, gloomy, dan mengerikan terasa sekali saat bermain game ini. Silent Hill enggak sekadar menghadirkan ragam monster yang mengerikan, atau jalan cerita yang kompleks, tapi Konami bisa mengemas game ini untuk ngobrak-abrik psikologis pemainnya. Di antara beberapa judul game Silent Hill, menurut beberapa pemain yang paling seram adalah Silent Hill 2 (2001).

Game yang dirilis pada 2008 oleh Electronic Arts ini juga jadi salah satu game horor terngeri yang pernah ada. Kalau biasanya game horor itu latarnya di gedung atau hutan, berbeda dengan Dead Space yang punya storyline dengan latar di luar angkasa. Meski dipikir enggak bakal parno setelah mainin game ini, justru malah bakal gemeteran saat berhadapan dengan makhluk luar angkasa yang wujudnya enggak enak dipandang. Nuansa science-horror nya yang kental bikin alur cerita Dead Space makin kompleks ketika harus menjelajahi sebuah pesawat luar angkasa raksasa yang enggak berpenghuni. Selain itu, hadirnya Necromorphs, alien dalam game ini bikin deg-degan tiap langkah.

Amnesia: The Dark Descent menjadi salah satu game yang enggak boleh dilewatkan oleh pencinta game horor. Game berformat first person shooter (FPS) yang udah dimainkan jutaan gamers PC dari seluruh dunia ini konon jadi salah satu game yang enggak boleh dimainkan, khususnya kalau memiliki jantung yang lemah.

Game yang berlatar di London pada 1839 ini bikin ngeri dengan berbagai unsur horornya. Selain atmosfernya yang menyeramkan, kengerian Amnesia juga terletak ketika pemain jadi karakter yang terancam oleh para makhluk seram. Parahnya, karakter yang dimainkan enggak dilengkapi senjata sama sekali. Yang bisa dilakukan cuma sembunyi dan kabur, atau enggak pemain bakal dibunuh. Selain itu, game ini juga menarik karena punya fitur “Sanity Level”. Jadi, semakin lama pemain berada dalam gelap, tingkat kewarasan semakin berkurang. Hal itu bakal bikin pemain enggak berkutik. Akan tetapi, di situlah deg-degan-nya!

Game yang dirilis pada 2013 ini bercerita tentang seorang jurnalis lepas yang sedang melakukan investigasi. Namun, bukannya dapat hasil investigasi, sang jurnalis justru harus berhadapan dengan zombie yang enggak ada bosannya untuk mengejar. Sama kayak Amnesia, di game ini pemain enggak punya senjata dan harus menghindar dari kejaran zombie.

Sensasi horor makin game ini terasa makin nyata dengan latar yang mencekam dan banyak ceceran darah, serta ruangan yang berantakan. Memang, pemain enggak bisa ngelawan dalam game ini, pemain cuma harus lari dan menghindari zombie. Namun, terlepas dari itu, game ini cocok banget memainkan emosi serta adrenalin.

Seri game Resident Evil (RE) ini merupakan awal mula dari ketakutan gamers akan sosok zombie. Dirilis perdana pada 1996, game ini nampilin grafik dan storyline yang menjanjikan pada masanya. RE juga dianggap menjadi game horor survival pertama dengan gameplay yang menarik. Makanya, RE juga jadi salah satu game horor yang digemari karena memacu adrenalin.

Meski game ini menampilkan latar yang luas, suasana mencekam dan atmosfer seramnya dijamin bisa bikin pemain bisa menyatu dengan cerita yang disajikan. Meski enggak sengeri game Outlast atau Silent Hill, Resident Evil cocok jadi game horor yang layak dimainkan lewat elemen aksinya yang seru.

Game yang dirilis oleh Tecmo pada 2003 ini bercerita tentang saudara kembar Mio dan Mayu yang tersesat di sebuah desa yang enggak berpenghuni. Di sana, mereka menemukan banyak kejanggalan dan diancam oleh para makhluk halus yang ternyata mengisi desa tersebut. Berbekal kamera obscura, mereka harus menghabisi makhluk gaib tersebut dengan memotretnya demi bisa bertahan hidup.

Memiliki nama lain Project Zero untuk pasar Eropa, game ini memaksa pemain untuk melihat muka-muka iblis tepat di depan mata dan tanpa senjata apapun. Seri pertama game ini bikin jantung pemain acak-acakan. Sedangkan, seri keduanya enggak hanya ngacak jantung, tapi juga psikologis. Pasalnya, Fatal Frame bisa dibilang merupakan gabungan dari film Ju-On, Kairo, The Ring, yang mana menghadirkan teror yang begitu nyata dan enggak bisa dilupain.

Game Alone In The Dark dirilis pada 1992 dan di-remake pada 2008. Dalam seri orisinalnya, game ini nampilin latar karakter poligonal dengan environment 2D pre-rendered, yang bisa dibilang jadi grafis 2D yang dinilai canggih pada masanya.

Meski para karakter memegang senjata sebagai alat untuk bertahan hidup, namun atmosfer yang terbangun benar-benar menyeramkan. Gelap dengan sorotan senter di tangan benar-benar membuat jantung berdegup kencang. Apalagi ketika cahaya petir sempat membuat bayangan-bayangan muncul sekilas.

Five Nights as Freddy’s merupakan game Indie Point and Click yang pertama kali dirilis oleh Scott Cawthon pada tahun 2014 ini emang benar-benar terkenal. Game yang bertempat di restoran pizza bernama Freddy Fazbear’s Pizza dimana player nantinya akan bermain sebagai petugas keamanan yang harus bertahan diri dari robot-robot boneka (Animatronics) yang dapat bergerak pada tengah malam, dengan cara mengawasi mereka dari balik kamera CCTV.

The Last of Us adalah sebuah permainan video aksi petualangan horor sintasan yang dikembangkan oleh Naughty Dog dan diterbitkan oleh Sony Computer Entertainment. Permainan ini dirilis untuk PlayStation 3 pada 14 Juni 2013. Versi terbarunya, The Last of Us Remastered, dirilis untuk PlayStation 4pada tanggal 29 Juli 2014. Dalam permainan ini, pemain mengendalikan Joel, seorang pria yang bertugas mengawal seorang gadis remaja bernama Ellie melintasi Amerika Serikat pasca-apokaliptik.

Shinji Mikami yang terkenal sebagai kreator Resident Evil ini akhirnya menelorkan sebuah game baru setelah kerja samanya dengan Suda51 di Shadow of the Damned yang rilis tiga tahun lalu. Setelah ia mendirikan sendiri Tango Gameworks, lahirlah The Evil Within. Dari namanya saja, mungkin sedikit mengingatkanmu dengan Resident Evil. Tapi nampaknya hal itu tidak terbatas pada nama semata.