- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jika Golkar Munaslub, Nama Airlangga Dijagokan Gantikan Novanto
TS
elangjawa021
Jika Golkar Munaslub, Nama Airlangga Dijagokan Gantikan Novanto
Jika Golkar Munaslub, Nama Airlangga Dijagokan Gantikan Novanto

Meski kini meringkuk di balik jeruji besi, Setya Novanto seolah tak ingin kehilangan jabatannya sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Ketua Umum Partai Golkar. Dia mengirim dua surat ditujukan ke pimpinan DPR dan pengurus pusat Partai Golkar. Isinya, Novanto meminta tidak dicopot dari jabatan Ketua DPR dan menginstruksikan partai tak memilih ketua umum baru.
Setya Novanto menunjuk Sekjen Partai Golkar Idrus Marham sebagai Plt ketua Umum. Ini sejalan dengan keputusan DPP Partai Golkar usai menggelar rapat pleno lebih dari 7 jam membahas status Setya Novanto yang kini telah ditahan KPK.
Idrus menjadi Plt Ketum sampai ada keputusan praperadilan yang kini diajukan Setya Novanto atas penetapannya sebagai tersangka. Apabila gugatan Novanto diterima dalam proses praperadilan, maka Plt dinyatakan berakhir. Sebaliknya, jika gugatan Novanto ditolak, maka Plt bersama Ketua harian melaksanakan rapat pleno untuk menentukan langkah selanjutnya meminta Novanto untuk mengundurkan diri. Masih terbuka peluang melengserkan Setya Novanto dari kursi ketua umum partai.
Sosok Airlangga diyakini bakal diterima baik oleh Presiden Jokowi. Apalagi posisi Airlangga sekarang ini berada di lingkaran kabinet Jokowi-JK.
"Saya kira setuju. Dia (Airlangga) pembantu presiden. Kita perlu dapat dukungan Pak Jokowi karena kita partai pemerintah."
Politisi Partai Golkar Yorrys Raweyai juga menyebut nama Airlangga sebagai orang tepat. Menurutnya, Golkar perlu melihat keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pergantian ketua umum. Sebab Golkar adalah partai pendukung Jokowi.
"Golkar kan user nya sekarang itu pemerintah negara Jokowi kita tinggal lihat gesturenya Jokowi bagaimana dia mau ke siapa dan hampir sekarang itu kelihatannya ke Airlangga Hartanto," ucap Yorrys.
Sumber: Merdeka.Com

Meski kini meringkuk di balik jeruji besi, Setya Novanto seolah tak ingin kehilangan jabatannya sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Ketua Umum Partai Golkar. Dia mengirim dua surat ditujukan ke pimpinan DPR dan pengurus pusat Partai Golkar. Isinya, Novanto meminta tidak dicopot dari jabatan Ketua DPR dan menginstruksikan partai tak memilih ketua umum baru.
Setya Novanto menunjuk Sekjen Partai Golkar Idrus Marham sebagai Plt ketua Umum. Ini sejalan dengan keputusan DPP Partai Golkar usai menggelar rapat pleno lebih dari 7 jam membahas status Setya Novanto yang kini telah ditahan KPK.
Idrus menjadi Plt Ketum sampai ada keputusan praperadilan yang kini diajukan Setya Novanto atas penetapannya sebagai tersangka. Apabila gugatan Novanto diterima dalam proses praperadilan, maka Plt dinyatakan berakhir. Sebaliknya, jika gugatan Novanto ditolak, maka Plt bersama Ketua harian melaksanakan rapat pleno untuk menentukan langkah selanjutnya meminta Novanto untuk mengundurkan diri. Masih terbuka peluang melengserkan Setya Novanto dari kursi ketua umum partai.
Quote:
Quote:
Sosok Airlangga diyakini bakal diterima baik oleh Presiden Jokowi. Apalagi posisi Airlangga sekarang ini berada di lingkaran kabinet Jokowi-JK.
"Saya kira setuju. Dia (Airlangga) pembantu presiden. Kita perlu dapat dukungan Pak Jokowi karena kita partai pemerintah."
Quote:
Politisi Partai Golkar Yorrys Raweyai juga menyebut nama Airlangga sebagai orang tepat. Menurutnya, Golkar perlu melihat keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pergantian ketua umum. Sebab Golkar adalah partai pendukung Jokowi.
"Golkar kan user nya sekarang itu pemerintah negara Jokowi kita tinggal lihat gesturenya Jokowi bagaimana dia mau ke siapa dan hampir sekarang itu kelihatannya ke Airlangga Hartanto," ucap Yorrys.
Sumber: Merdeka.Com
0
1.1K
7
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan