Sejak reformasi pemerintahan digulirkan, wajah politik lokal telah mengalami penataan ulang, pergeseran paradigma, dan terobosan sistem yang cukup progresif yang secara otomatis turut memperbaharui sistem ketatanegaraan di Indonesia.

Sebagai negara yang menganut sistem demokrasi, hak rakyat sebagai pemegang kedaulatan di Indonesia memang diakui dan dilindungi oleh UUD 1945. Sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 bahwa "Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar."

Salah satu bentuk implementasi dari hak rakyat secara konstitusional adalah dengan menyelenggarakan pemilihan kepala daerah sebagai mana yang nantinya akan dilaksanakan pada bulan Juli 2018 mendatang.

Melalui momentum demokrasi inilah rakyat tentu saja berharap besar akan lahirnya pemimpin - pemimpin baru yang mampu mengemban amanah dan mewujudkan harapan rakyat dalam 5 tahun kedepan. Salah satu daerah yang turut melaksanakan pesta demokrasi ini adalah Sumatera Utara.

Provinsi dengan penduduk terbanyak di Pulau Sumatera ini sangat membutuhkan sosok pemimpin yang berkarakter, bersih, tegas dan berani. Apalagi belakangan ini Sumatera Utara dipenuhi berbagai masalah yang sangat serius seperti meningkatnya kriminalitas, peredaran narkoba, melemahnya daya beli, dan lain sebagainya. Tentu saja, masyarakat sangat mengimpikan lahirnya pemimpin baru yang diharapkan mampu membawa perubahan yang lebih baik lagi untuk Sumatera Utara.

Sosok ini dapat dilihat dari salah satu calon gubernur yang berlatarbelakang militer, yakni Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi. Nama Edy pun tengah menjadi sorotan publik karena dinilai mampu memberikan perubahan untuk Sumut menjadi lebih baik. Kemampuan serta pengalaman Edy dalam kepemimpinan diharapkan mampu menjadi solusi untuk memperbaiki segala permasalahan di Sumut.

Hal ini bisa dibuktikan melalui prestasinya di bidang militer dan olahraga. Edy termasuk salah satu alumni akmil tahun 1985 yang memiliki prestasi cemerlang di dunia kemiliteran dan dinilai bersih sepanjang karirnya. Kemudian kiprahnya dalam memajukan sepakbola di Medan maupun secara nasional.

"Pak Edy Rahmayadi ini terbebas dari dosa birokrasi jadi kita memang tidak mau Sumatera Utara ini kembali dihantui dengan persoal-persoalan korupsi masa lalu," ujar Koordinator gerakan rakyat berantas korupsi Sumut, Saharudin.

Kepribadian Edy Rahmayadi yang tegas dan bersih dari korupsi belakangan ini memang sangat dibutuhkan oleh warga Sumut. Apalagi, sebelumnya Sumut berkali - kali memiliki Gubernur yang bermasalah dengan kasus korupsi dan penyelewengan wewenang.

Track record Edy Rahmayadi yang bersih dari korupsi dan tegas dalam menegakkan disiplin dalam kepemimpinannya dinilai sangat layak untuk memperbaiki kondisi Sumut kedepan.