Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Media IndonesiaAvatar border
TS
Media Indonesia
Sudah Ada Resi Gudang, Petani Jangan Simpan Lada Di Bawah Tempat Tidur


KEPALA Badan Pengawas perdagangan Berjangka Indonesia (Bappeti) Bachrul Chairi mengatakan, dengan adanya resi gudang petani tidak perlu menyimpan lada di bawah tempat tidur yang kondisinya jelas tidak baik.



"Gudang ini lebih baik untuk menyimpan lada, akan dikelola PT BGR, dengan menyimpan disini bapak ibu dapat uang kredit, tak nunggu lagi, dan barang masih tetap punya bapak, saat mau dijual bisa dijual dan dapatkan uangnya," Kata Bahrul usai launching Resi Gudang Di Desa Puding Besar Kabupaten Bangka, Rabu (22/11).



Ia menyebutkan, ada salah pengelolaan lada di Babel sehingga harga menjadi tidak wajar. Berbanding terbalik dengan harga daging yang setiap lebaran mengalami kenaikan, harga lada ketika menjelang liburan sekolah atau lebaran harga cenderung turun.



"Pemerintah sudah siapkan perangkat, satu sudah ada sistem syariah, dengan BUMN kita punya Rp100 miliar yang dapat dipinjamkan dengan bunga 3%. Ini merupakan konsep pemberdayaan petani untuk meningkatkan kesejahteraan," tukasnya.



Ia meminta, agar nantinya petani mendapatkan harga terbaru lada setiap hari, sehingga petani yang sudah ingin menjual ladanya bisa menjual dengan harga terbaik.



"Yang penting ada informasi harga yang disampaikan setiap hari ke petani, hari ini (kemarin-red) lada di pasar internasional Rp200 ribu (per kg), kira-kira 30% sekitar Rp80 ribu, untuk harga di daerah, kalau di harga Rp60 ribu itu terlalu rendah," ucapnya.



Setiap hari, Bappeti akan mengeluarkan harga internasional. Selanjutnya dinas setempat yang mengelola untuk publikasikan harga ini ke petani, dan petani punya kewenangan menahan atau menjual pada level harga tertentu.



Sementara, Wagub Babel Abdul Fattah mengatakan, sistem resi gudang tersebut diharapkan bisa memangkas mata rantai spekulan yang selama ini manfaatkan petani untuk keuntungan sepihak. Diungkapnya, fakta di lapangan membuktikan bahwa petani lada banyak didanai oleh para spekulan yang ingin mengambil keuntungan dengan memberikan biaya atau dana bagi petani untuk bertanam lada.



"Tekad kami ingin mengembalikan kejayaan lada, kita semua tau untuk kembali ke kejayaan banyak hambatan dan tantangan, tapi tentu ada peluang yang harus kita laksanakan. Di sini mengapa sebabnya pemerintah mengambil kebijakan ini, dalam rangka melihat adanya suatu kekurang percayaan dari petani pada waktu paska panen dan pra tanam, disini semuanya ada lingkaran setan, kalau tak bisa diurai akan terus berlangsung," kata Wagub.



Oleh karena itu, menurut ia, petani harus dilindungi dan masyarakat harus keluar dari lingkaran yang menjerat petani ini.



"Maka kita melihat tataran lain banyak hal yang bisa dilakukan untuk melindungi petani, kesempatan pasti terbuka," ujarnya.



Ketua Dewan Rempah Indonesia (DRI) Babel, Bayodandari menyebutkan, untuk pergudangan perdana komoditas lada ini, telah ada dua petani yang mau menitipkan ladanya dalam resi gudang sebanyak 2,4 ton.



"Kita memang masih kekurangan gudang, diharapkan nanti setiap kecamatan idealnya terdapat satu gudang," imbuhnya.



Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bangka, Kemas Arfani menyebutkan di Bangka luas tanaman lada cukup besar mencapai 4000 ha, kalau di Babel luas lada kesekuruhan ada 49.000 ha (2016) dengan produksi 36.211 ton, tapi yang diekspor tak sampai 7.000 ton.



"kemana sisanya, padahal barangnya ada tapi tak tercatat, namanya bukan dari Bangka, ini yang menjadi dilema kita sebagai produsen Muntok White Pepper," katanya.



Menurutnya lada Babel itu eksentrik tak ada yang sama. Rasanya pun juga berbeda dengan lada Vietnam dan India.



"Ini pola baru yang nantinya akan menguntungkan petani, saya yakin petani di Bangka siap dan menunggu aplikasi sistem resi gudang syariah segera dilaksanakan, menyiasati pola pasar," pungkasnya. (OL-6)




Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...dur/2017-11-22

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Survei TII: Jakarta Utara Paling Bersih, Medan Paling Korup

- Pengamat: Khofifah-Emil Pasangan Saling Melengkapi

- MKD Belum juga Berkumpul untuk Putuskan Pelanggaran Novanto

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
396
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan