- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ini dia, maksud lagu `Ayam den Lapeh` dari Padang yang Rancak Bana


TS
dodisaputrabisa
Ini dia, maksud lagu `Ayam den Lapeh` dari Padang yang Rancak Bana

Memang dalam melakukan aktivitas sehari-hari, seseorang dihadapkan kepada pekerjaan ganda. Bukan hanya pekerjaan, tetapi juga jabatan atau amanah ganda, bahkan lebih. Artinya, seseorang harus melakukan semua pekerjaan itu dalam waktu yang bersamaan. Ada orang yang dapat mengatur waktu aktivitas kerjanya dengan baik. Dua jabatan maupun pekerjaan maupun lebih, bisa dilaksanakan dengan hasil terbaik.
Manusia tipe ini adalah pribadi multitalenta. Ia memiliki kemampuan mengatur waktu dalam sehari itu untuk beragam aktivitas. Tentu memiliki tingkat keberhasilan yang terukur dan berkualitas. Kemampuan inilah yang perlu dimiliki setiap manusia. Meskipun hanya seorang diri, tetapi pekerjaan yang banyak itu bisa dituntaskan. Sekali mendayung, dua, tiga pulau terlampau. Ya, itulah peribahasa yang pantas untuk pribadi mulia ini.
Namun, ada pula manusia dengan banyak amanah dan pekerjaan, tetapi tidak bisa diselesaikan dengan baik. Ada-ada saja sesuatu yang tertinggal atau tidak berhasil. Inilah yang disebut dengan sikucapang sikucapeh tadi. Manusia dengan tipe seperti ini kesulitan untuk melaksanakan banyak pekerjaan sekaligus. Terlebih di zaman sekarang, ketika manusia memang harus memiliki pekerjaan rangkap.
Memilih untuk memiliki pekerjaan rangkap ini tentu punya alasan. Salah satunya adalah karena pendapatan dari satu pekerjaan saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, juga keluarganya. Sehingga, dengan kemampuan dan keterbatasan yang ada, diupayakan juga mencari pekerjaan lain yang bisa menambah pendapatan itu. Dengan demikian, meskipun tertatih-tatih, uang pun dapat mencukupi kebutuhan keluarga. Tentu segala risiko harus mau dihadapi.
Kondisi demikian membuat manusia harus berpandai-pandai mengatur jam kerjanya. Misal, dari pagi sampai siang bekerja di kantor, lalu siang sampai sore bekerja di tempat orang. Tak cukup itu, malam sampai sekitar jam tidur diisi dengan privat atau sebagainya. Beginilah rutinitas seorang dengan banyak pekerjaan.
Keadaan di atas berakar dari tingkat pendapatan yang rendah di negeri ini. Satu pekerjaan mulia sekalipun-seperti guru honor- tidak akan cukup untuk kebutuhan selama satu bulan. Ibarat menggapai bulan, apalah daya tangan tak sampai. Bermimpi menghasilkan anak didik dengan kemampuan belajar yang tinggi, sementara fasilitas pendukung pembelajaran tidak mencukupi.
Menjadi tenaga honorer membuat seseorang harus mencari pekerjaan lain di luar sekolah. Ya, sebab pendapatan dari sana hanya cukup untuk sebatas transportasi. Sementara, anggaran untuk membeli buku, pakaian, sembako, dan mempersiapkan perangkat pembelajaran itu sangat kecil. Agaknya, kita harus belajar menjadi manusia bertipe multitlenta agar dapat membeli kebutuhan pokok untuk hidup. Kalau tidak bisa, berarti akan dapat istilah berikutnya yaitu besar pasak dari pada tiang. Ya, besar pula pengeluaran dari pada pendapatan. Inilah satu potret pendapatan di negara kita. Habislah kita.*
0
3.6K
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan