GADIS NAPALM

ANAK SUDAN DAN BURUNG BANGKAI




Hingga saat ini, foto peraih Hadiah Pulitzer tahun 1994 yang menampilkan seorang anak kecil kurus kering dengan latar belakang seekor burung pemakan bangkai ini masih menjadi perdebatan.

Sang fotografer, Kevin Carter, bunuh diri dua bulan setelah ia mendapatkan penghargaan bergengsi tersebut karena menyesal tidak menolong anak itu, tetapi malah memotretnya, bahkan lalu meraih hadiah jurnalistik bergengsi.

Polemik seputar foto itu mulai mencuat setelah diterbitkannya buku berjudul The Boy who Became a Postcard, yang membeberkan peristiwa yang sebenernya.

Foto itu dibuat bukan di tempat terpencil, melainkan di sebuah acara pembagian makanan. Bahkan, Carter berlutut sekitar 20 menit di depan anak itu. Ia memotret beberapa kali sampai tiba-tiba seekor burung pemakan bangkai hinggap sebagai latar belakang. Carter juga sempat menunggu agar sang burung pemakan bangkai mengembangkan sayapnya untuk mendapatkan foto yang lebih dramatis. Selain itu, orangtua atau kerabat si anak juga berdiri tak jauh dari situ, sibuk meraih pembagian makanan. Seusai memotret, Carter juga sempat mengusir sang burung pemakan bangkai.

TENTARA DAN ANAK-ANAK VIETNAM




Tidak banyak keterangan mengenai foto ini. Hanya memperliahtkan seorang tentara yang berlari sambil menggendong dua bocah pada perang Vietnam.

Jika dilihat dari gambar ilustrasi, para tentara itu adalah tentara Amerka. CMIIW

BOCAH YANG TERDAMPAR




Aylan meninggal saat perahu yang ia tumpangi bersama sejumlah imigran Suriah lain tenggelam. Para imigran ini diketahui bertolak dari Semenanjung Bodrum, Turki untuk menuju Pulau Kos, Yunani. Aylan adalah salah satu 12 korban meninggal dunia dalam kejadian tersebut.

Galib, kakak Aylan yang berusia 5 tahun dan ibu mereka Rehanna juga meninggal dunia dalam kejadian yang sama. Hanya sang ayah, Abdullah yang berhasil selamat.

Tujuan akhir Aylan dan keluarganya adalah Kanada, tempat Teema Kurdi, saudara perempuan Abdullah bermukim.

Meninggalnya Aylan yang masih berusia 3 tahun bersama sejumlah imigran lain saat perahu yang mereka tumpangi tenggelam, membuka mata Eropa dan dunia tentang seriusnya krisis imigran yang sedang merebak di Benua Biru.

TENANG DIK, KAKAK DI SINI MENGGENDONGMU



Seorang anak Jepang berdiri tegar sambil menggendong saudaranya telah meninggal akibat perang. Itu adalah gendongan terakhir dari sang kakak sebelum adiknya dikremasi pada tahun 1945.

THE LAST KISS




Elmar Huseynov adalah seorang wartawan Azerbaijan, ia dikenal karena kritik keras terhadap otoritas Azerbaijan, terutama presiden incumbent Ilham Aliyev dan pendahulunya.

Pada tahun 1998 Elmar dihukum karena artikelnya dianggap menghina bangsa. Pada bulan November 1999, ia menerbitkan surat kabar mingguan Baku, yang kemudian ditutup setelah delapan edisi karena juga dianggap terlalu frontal dalam mengkritik pemerintah.

Elmar menerima banyak penghargaan untuk jurnalisme nya namun ia juga menerima banyak ancaman dan penahanan oleh pemerintah.

Petualangan Elmar Huseynov berakhir setelah ia dibunuh di Baku pada 2 Maret 2005. Ia meninggalkan seorang istri dan seorang anak.

TERLALU MUDA UNTUK MENIKAH




Foto di atas adalah foto Tehani dan Ghada yang merupakan saudara ipar. Bukan, merka bukan difoto dengan ayahnya, melainkan dengan suami nya masing2, yang sama-sama anggota militer.

Sedihnya, Tehani bahkan tidak tahu kalau dia akan dinikahkan dengan lelaki berusia 40 tahun, sampai malam pernikahan. Saat itu, Tehani dan Ghada berusia enam tahun.

DI SANA (DULU) TEMPAT AKU BERMIMPI




Seorang anak London menunjukkan (bekas) kamar tidurnya kepada teman-temannya. Ruangan tenang di mana ia memimpikan masa depan yang indah hancur lebur dibom oleh pasukan Jerman pada tahun 1940.