7 Tanda kamu terlalu pasif dalam upaya menemukan cinta
TS
acabindonesia
7 Tanda kamu terlalu pasif dalam upaya menemukan cinta
Merdeka.com- Kata orang jodoh itu tak usah dicari, nanti akan datang pada waktunya. Pemikiran ini memang ada benarnya. Tetapi jika jodoh adalah rezeki, maka rezeki yang satu ini juga tak akan jatuh dari langit jika tidak diusahakan, bukan? Bukan tidak mungkin jodoh sudah ada di sekitarmu sejak lama, tetapi kalian tak pernah sampai ke mana-mana karena salah satu atau bahkan kedua belah pihak kurang inisiatif.
Sah-sah saja kalau kamu mengaku hepi dengan kesendirian. Masalah selesai sampai di sini. Tetapi kalau kamu sering mengeluh karena tak ada pasangan yang mendampingi, saatnya introspeksi. Mungkin bukan belum ada lawan jenis yang mampir dan menawarkan hati, tetapi kamu yang kelewat malas untuk berusaha.
Sering dipuji cantik/ganteng, tetapi nggak ada yang PDKT
Spoiler for :
Kata orang-orang kamu cakep, baik, pintar pula. Tetapi kok, masih jomblo? Bahkan Cinderella yang paling cantik dan berhati malaikat senegeri dongeng pun tetap harus dandan dan pergi ke pesta agar bisa bertemu prince charming. Segalanya perlu usaha.
Bisa jadi banyak lawan jenis yang memang tertarik kepadamu. Tetapi karena kamu terlalu cuek dan menutup diri, mereka jadi pikir-pikir buat mendekati.
Terlalu malas buat membalas chat
Spoiler for :
Kalau sejak awal kamu memang sudah tertarik dan yakin tidak akan pernah tertarik, sah-sah saja untuk menunjukkan keengganan sejak awal. Lebih baik lagi kalau terus terang sejak awal. Tetapi kalau kemungkinannya masih 50-50, ya jangan segitu jual mahal, dong.
Katanya yang jual mahal itu lebih menarik? Sampai batas tertentu memang benar. Tetapi siapa pun bakal ciut hati kalau kelewat sering dikacangi.
Terlalu malu untuk berinisiatif
Spoiler for :
Lelaki atau perempuan, sekarang sudah bukan zamannya lagi pasif. Sikap pasif tidak akan membawamu ke mana-mana, baik dalam karir maupun urusan asmara.
"Cuma pria-pria paling terbuka yang mau repot-repot memenangkan hati wanita yang inisiatifnya benar-benar kecil," kata konselor bersertifikat Jonathan Bennet kepada Bustle. Dan berbeda dari cerita sinetron atau FTV, orang-orang yang mau menembus hujan badai demi cinta seperti ini memang tak banyak. Sama seperti kamu, orang lain juga punya harga diri dan keengganan.
Jaim karena khawatir dinilai negatif
Spoiler for :
Kadang-kadang ada saja lawan jenis yang membuatmu merasa cocok dan setelah serangkaian interaksi, akhirnya kalian punya kesempatan untuk ngobrol langsung. Tetapi kamu memilih untuk lebih banyak diam alias jaim. Tahu-tahu obrolan di telepon atau pertemuan makan siang tak berlanjut ke janjian kedua.
Tak perlu jaim untuk memberikan kesan yang baik. Lawan jenis pun ingin interaksi yang hidup dan kesempatan untuk mengenalmu. Apalagi kalau sikap jaim membuat kamu lebih banyak diam. Bisa jadi disalahartikan sebagai kurangnya ketertarikan.
"Kelihatannya sederhana, tetapi pria juga mencari tanda-tanda fisik untuk menunjukkan bawah seorang wanita tertarik," tutur Candice Alstar, pakar kencan dan pendiri Toronto Wingwoman. "Kalau kamu tidak tersenyum atau menciptakan kontak mata, mereka tidak akan tahu kalau kamu memang tertarik." Dan semuanya bakal selesai sampai di sana.
Merasa semua lawan jenis yang dijumpai dangkal
Spoiler for :
Kamu menginginkan obrolan yang dalam, bukan sekadar basa-basi. Kamu juga menginginkan interaksi yang hidup serta berkesan, tetapi hal itu tidak bisa kamu dapatkan dari para pria/wanita yang kamu temui.
Sekadar informasi, interaksi yang berkesan dan dalam hanya bisa terwujud jika kedua belah pihak membuka diri. Sudahkah kamu membuka diri?
Enggan merasa ditolak
Spoiler for :
Ketakutan seperti ini menjadi masalah bagi sebagian besar individu introvert. Keengganan ditolak membuat seseorang ragu untuk melontarkan ajakan jalan, menunjukkan ketertarikan secara terbuka, atau menanyakan kejelasan status.
Tetapi sebenarnya penolakan bukanlah hal besar. Bahkan mereka yang pernah menolak pun pernah ditolak seseorang. Inilah yang namanya proses dalam menemukan pasangan. Bahkan percobaan yang sukses pun perlu trial and error, kan? Tentu saja urusan cinta juga seperti itu.
Sering terjebak friendzone
Spoiler for :
Friendzone bisa terjadi karena kedua belah pihak sama-sama kurang inisiatif. Tetapi lebih seringnya lagi karena kita memang bukan orang yang benar-benar diinginkan oleh si dia. Hanya saja kita terlalu malu untuk menanyakan kejelasan status, sehingga membiarkan hubungan berada di zona yang menggantung tak nyaman. Daripada berlarut-larut seperti ini, bukankah lebih nyaman kalau kita bisa segera mengetahui jawabannya, baik atau buruk.