- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Black September : 4 Tragedi Kelam Kemanusiaan


TS
bdigojx
Black September : 4 Tragedi Kelam Kemanusiaan

Quote:
Serangan World Trade Center 11 September
Serangan 11 September adalah serangkaian pembajakan 4 buah pesawat jet komersial yang akan digunakan sebagai serangan bunuh diri, yang telah diatur terhadap beberapa target di New York City dan Washington, D.C. yang terjadi pada pada 11 September 2001. Pada pagi itu, 19 pembajak dari kelompok militan Islam, al-Qaeda, membajak empat pesawat jet penumpang. Pukul 8.46 pagi, lima pembajak menabrakkan American Airlines Penerbangan 11 ke Menara Utara World Trade Center (1 WTC) dan pada pukul 9.03 pagi, lima pembajak lainnya menabrakkan United Airlines Penerbangan 175 ke Menara Selatan (2 WTC). Lima pembajak menabrakkan American Airlines Penerbangan 77 ke Pentagon pada pukul 9.37 pagi. Pesawat keempat, di bawah kendali pembajak, menjatuhkan United Airlines Penerbangan 93 dekat Shanksville, Pennsylvania pada pukul 10.03 pagi setelah penumpangnya melawan para pembajak. Target Penerbangan 93 diduga adalah U.S. Capitol atau Gedung Putih. Menara kembar di Komplek World Trade Center runtuh akibat kegagalan struktur. Menara Selatan runtuh pukul 9.59 pagi setelah terbakar selama 56 menit dalam kebakaran yang diakibatkan tabrakan United Airlines Penerbangan 175, Menara Utara runtuh pukul 10.28 pagi setelah terbakar selama 102 menit. The Pentagon, di Arlington County, Virginia, rusak parah akibat tabrakan American Airlines Penerbangan 77 dan kebakaran yang berlangsung setelahnya, mengakibatkan satu sisi bangunan runtuh. Ketika mengarah ke Pentagon, sayap pesawat menabrak beberapa tiang lampu dan mesin kanannya menabrak pembangkit listrik sebelum menabrak sisi barat Pentagon dan menewaskan ke-53 penumpang, 5 pembajak, dan 6 awaknya.Semua pesawat di daratan Amerika Serikat dipaksa mendarat, dan pesawat yang sudah terbang diminta untuk mendarat sesegera mungkin. Semua pesawat sipil internasional diterbangkan pulang atau dialihkan ke bandara-bandara di Kanada atau Meksiko, dan semua penerbangan internasional dilarang mendarat di tanah Amerika Serikat selama tiga hari. Serangan ini menciptakan kebingungan massal di antara organisasi berita dan pengawas lalu lintas udara. Di antara berita yang tidak terkonfirmasi dan sering berlawanan yang disiarkan sepanjang hari itu, salah satunya adalah sebuah bom mobil telah diledakkan di kantor pusat Departemen Luar Negeri AS di Washington, D.C. Pesawat jet lain—Penerbangan 1989—diduga dibajak, tetapi diduga laporan palsu karena pesawat ini akhirnya merespon panggilan pengawas udara dan mendarat dengan aman di Cleveland, Ohio. Dalam beberapa jam setelah serangan, operasi pencarian dan penyelamatan besar-besaran diluncurkan. Setelah beberapa bulan operasi 24 jam di tempat tersebut, lahan World Trade Center akhirnya dibersihkan pada akhir Mei 2002. Menurut laporan tim investigasi 911, sekitar 3.000 jiwa tewas dalam serangan ini.

Pada 27 September 2001, FBI mengeluarkan gambar 19 perampas beserta informasi kewarganegaraan dan nama-nama lain yang mungkin digunakan oleh mereka. 15 dari mereka berasal dari Arab Saudi, dua dari Uni Emirat Arab, seorang dari Mesir (Atta), dan seorang dari Libanon. Investigasi FBI terhadap kejadian yang bernama kode Operasi PENTTBOM, merupakan upaya investigasi yang terbesar dan paling rumit dalam sejarah FBI, melibatkan lebih 7.000 agen khusus. AS menemukan bahwa al-Qaeda pimpinan Osama bin Laden bertanggung jawab atas serangan ini, sementara FBI mengatakan bahwa "bukti yang mengaitkan al-Qaeda dan bin Laden dengan serangan 11 September adalah jelas dan tidak dapat disangkal". Pada 2004, pemimpin kelompok Osama bin Laden, yang awalnya menolak terlibat, mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini. Al-Qaeda dan bin Laden juga mengatakan dukungan AS terhadap Israel, keberadaan tentara AS di Arab Saudi, dan sanksi terhadap Irak sebagai motif serangan ini. Pada Mei 2011, setelah diburu bertahun-tahun, Presiden Barack Obama mengumumkan bahwa bin Laden ditemukan dan ditembak mati oleh marinir AS, walaupun belum ada bukti yang dipublikasikan yang menyatakan kematian tersebut dengan gamblang.

Serangan 11 September adalah serangkaian pembajakan 4 buah pesawat jet komersial yang akan digunakan sebagai serangan bunuh diri, yang telah diatur terhadap beberapa target di New York City dan Washington, D.C. yang terjadi pada pada 11 September 2001. Pada pagi itu, 19 pembajak dari kelompok militan Islam, al-Qaeda, membajak empat pesawat jet penumpang. Pukul 8.46 pagi, lima pembajak menabrakkan American Airlines Penerbangan 11 ke Menara Utara World Trade Center (1 WTC) dan pada pukul 9.03 pagi, lima pembajak lainnya menabrakkan United Airlines Penerbangan 175 ke Menara Selatan (2 WTC). Lima pembajak menabrakkan American Airlines Penerbangan 77 ke Pentagon pada pukul 9.37 pagi. Pesawat keempat, di bawah kendali pembajak, menjatuhkan United Airlines Penerbangan 93 dekat Shanksville, Pennsylvania pada pukul 10.03 pagi setelah penumpangnya melawan para pembajak. Target Penerbangan 93 diduga adalah U.S. Capitol atau Gedung Putih. Menara kembar di Komplek World Trade Center runtuh akibat kegagalan struktur. Menara Selatan runtuh pukul 9.59 pagi setelah terbakar selama 56 menit dalam kebakaran yang diakibatkan tabrakan United Airlines Penerbangan 175, Menara Utara runtuh pukul 10.28 pagi setelah terbakar selama 102 menit. The Pentagon, di Arlington County, Virginia, rusak parah akibat tabrakan American Airlines Penerbangan 77 dan kebakaran yang berlangsung setelahnya, mengakibatkan satu sisi bangunan runtuh. Ketika mengarah ke Pentagon, sayap pesawat menabrak beberapa tiang lampu dan mesin kanannya menabrak pembangkit listrik sebelum menabrak sisi barat Pentagon dan menewaskan ke-53 penumpang, 5 pembajak, dan 6 awaknya.Semua pesawat di daratan Amerika Serikat dipaksa mendarat, dan pesawat yang sudah terbang diminta untuk mendarat sesegera mungkin. Semua pesawat sipil internasional diterbangkan pulang atau dialihkan ke bandara-bandara di Kanada atau Meksiko, dan semua penerbangan internasional dilarang mendarat di tanah Amerika Serikat selama tiga hari. Serangan ini menciptakan kebingungan massal di antara organisasi berita dan pengawas lalu lintas udara. Di antara berita yang tidak terkonfirmasi dan sering berlawanan yang disiarkan sepanjang hari itu, salah satunya adalah sebuah bom mobil telah diledakkan di kantor pusat Departemen Luar Negeri AS di Washington, D.C. Pesawat jet lain—Penerbangan 1989—diduga dibajak, tetapi diduga laporan palsu karena pesawat ini akhirnya merespon panggilan pengawas udara dan mendarat dengan aman di Cleveland, Ohio. Dalam beberapa jam setelah serangan, operasi pencarian dan penyelamatan besar-besaran diluncurkan. Setelah beberapa bulan operasi 24 jam di tempat tersebut, lahan World Trade Center akhirnya dibersihkan pada akhir Mei 2002. Menurut laporan tim investigasi 911, sekitar 3.000 jiwa tewas dalam serangan ini.

Pada 27 September 2001, FBI mengeluarkan gambar 19 perampas beserta informasi kewarganegaraan dan nama-nama lain yang mungkin digunakan oleh mereka. 15 dari mereka berasal dari Arab Saudi, dua dari Uni Emirat Arab, seorang dari Mesir (Atta), dan seorang dari Libanon. Investigasi FBI terhadap kejadian yang bernama kode Operasi PENTTBOM, merupakan upaya investigasi yang terbesar dan paling rumit dalam sejarah FBI, melibatkan lebih 7.000 agen khusus. AS menemukan bahwa al-Qaeda pimpinan Osama bin Laden bertanggung jawab atas serangan ini, sementara FBI mengatakan bahwa "bukti yang mengaitkan al-Qaeda dan bin Laden dengan serangan 11 September adalah jelas dan tidak dapat disangkal". Pada 2004, pemimpin kelompok Osama bin Laden, yang awalnya menolak terlibat, mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini. Al-Qaeda dan bin Laden juga mengatakan dukungan AS terhadap Israel, keberadaan tentara AS di Arab Saudi, dan sanksi terhadap Irak sebagai motif serangan ini. Pada Mei 2011, setelah diburu bertahun-tahun, Presiden Barack Obama mengumumkan bahwa bin Laden ditemukan dan ditembak mati oleh marinir AS, walaupun belum ada bukti yang dipublikasikan yang menyatakan kematian tersebut dengan gamblang.


Quote:
Babi Yaradalah nama sebuah jurang di Ibukota Ukraina,Kiev dan pernah menjadi sebuah situs pembantaian yang dilakukan oleh Nazi Jerman dan kelompok lokal yang bergabung dengan mereka pada saat Perang Dunia ke II. Pembantaian ini terjadi pada 29-30 September 1941 yang mengakibatkan tewasnya 33.771 bangsa yahudi. Setelah Nazi masuk menyerang Uni Sovyet pada 22 Juni 1941, mereka menuju ke daerah timur dan masuk ke Kiev, yang saat itu masih termasuk dalam kekuasaan Uni Sovyet. Kejadian itu membuat bingung penduduk lokal Kiev. Meskipun banyak keluarga mereka yang menjadi tentara Uni Sovyet atau telah tinggal di daerah Sovyet lainnya, tapi mereka menyambut pasukan Jerman itu ketika Nazi masuk ke Kiev karena mereka mengira kalau pasukan Jerman akan membebaskan mereka dari cengkeraman otoriter rezim Stalin saat itu. Dan dalam hitungan hari mereka akan melihat wajah sebenarnya dari pasukan Jerman tersebut. Penjarahan segera terjadi. Lalu pasukan Jerman bergerak menuju ke Kreshchatik. Pada 24 September - 5 hari setelah Jerman masuk ke Kiev - sebuah bom meledak sekitar pukul 4 sore di markas pasukan Jerman. Dan selama hari-hari berikutnya banyak bom meledak di gedung-gedung yang telah dikuasai Jerman. Hal itu menajatuhkan korban tidak hanya dari pasukan Jerman, tapi juga warga sipil setempat. Ketika itu, Jerman mengira kalau aksi bom itu dilakukan oleh bangsa Yahudi dan akan melakukan pembalasan terhadap mereka. Ternyata kemudian (setelah perang usai) diketahui kalau pasukan NKVD-lah yang melakukan pemboman itu untuk perlawanan terhadap Jerman. Ketika aksi pemboman berhenti, pembalasan oleh Nazi pada bangsa Yahudi pun dimulai pada tanggal 28 September. Jerman mulai menempelkan selebaran di Kiev yang berisi :
"Semua orang (Yahudi) dikota Kiev dan sekitarnya harus melaporkan diri pada jam 8 pagi besok, 29 September 1941. Di Persimpangan jalan Melnikovsky dan Dokhturov (dekat kuburan). Dan diharapkan membawa dokumen, uang, barang berharga, dan juga pakaian, dll. Jika ada (Yahudi) yang tidak mengikuti instruksi ini atau ditemukan ditempat lain akan ditembak. Dan jika ada warga sipil yang memasuki atau mencuri properti yang telah ditinggalkan juga akan ditembak.
Banyak warga, termasuk Yahudi, mengira akan dideportasi. Dan mereka salah. Pagi 29 September, sekitar puluhan ribu Yahudi tela berada ditempat yang ditentukan. Beberapa bahkan hadir lebih awal untuk memastikan tempat duduk di kereta. Mereka menunggu dan bergerak perlahan menuju arah yang mereka kira kereta api. Segera setelah mereka melewati gerbang kuburan Yahudi, mereka melihat kerumunan orang. ditempat ini mereka harus meninggalkan barang bawaan mereka. Beberapa merasa bingung bagaimana mereka akan memperoleh barang-barang tersebut, sebagian lagi mengira kalau barang-barang itu akan dibawa dengan kereta lain. Sambil menghitung, pasukan Jerman menyuruh mereka maju perlahan. Sementara suara tembakan senapan mesin terdengar sangat dekat. Bagi yang sudah menyadari apa yang terjadi dan ingin pergi, sudah terlambat karena pasukan Jerman sudah memasang barikade. Dimulai dari yang paling depan, dalam sebuah kelompok yang terdiri dari 10 orang, mereka digiring menuju koridor pasukan Jerman yang berdiri dikiri-kanan sambil memegang tongkat yang akan memukuli mereka ketika Yahudi itu melewati mereka. Jeritan dan Tangis pun terdengar. Setelah melewatinya, mereka akan menuju lapangan rumput. Ditempat ini mereka akan diminta membuka baju yang kemudian disuruh pergi kearah jurang Babi Yar. Tiap kelompok lalu berdiri ditepi jurang, beberapa yang selamat mengatakan "ketika melihat kebawah, jurang itu tampak seperti sangat dalam dan dibawahnya terdapat tumpukan mayat manusia yang berlumuran darah," Setelah Yahudi itu berdiri berbaris dipinggir jurang, pasukan Nazi mulai menembaki dengan senapan mesin kearah mereka. Yang tertembak pun akan jatuh kedalam jurang. Dan begitulah seterusnya. Setelah eksekusi berakhir, tempat itu kemudian akan ditimbun lagi dengan tanah. Berdasarkan laporan operasi Einsatzgruppe No.101, sebanyak 33.771 orang Yahudi telah dibunuh di Baby Yar pada 29 dan 30 September.

Keputusan eksekusi pembantaian ini dilakukan oleh Gubernur Militer Kurt Eberhard, seorang komandan untuk grup militer bagian selatan, SS-Obergruppenführer Friedrich Jeckeln, dan komandan Einsatzgruppe C, Otto Rasch. Pasukan Sonderkommando 4a, dengan bantuan batalion polisi SS dan SD, beserta polisi lokal menjadi eksekutor perintah ini. Dan dipertengahan 1943, Pasukan Jerman pun mundur, dan pasukan merah Uni Sovyet bergerak maju ke barat, dan segera membebaskan Kiev dari kekuasaan Jerman.

Pada Oktober 1959, Novelis Viktor Nekrasov menulis dalam halaman Literaturnaya Gazeta meminta sebuah tugu peringatan Babi Yar, dan menentang kepentingan setempat untuk mengubah jurang tersebut menjadi sebuah stadion olahraga. 2 tahun kemudian, kata-kata puisi indah tentang Babi Yar yang ditulis oleh Yevgeni Yevtushenko juga diterbitkan dalan jurnal yang sama pada 19 September 1961 :
Tidak ada batu nisan berdiri di Babi Yar;
hanya tanah kasar yang menutupi luka:
dan ketakutan yang mendatangiku
Dan pada tahun 2000, perencanaan pun dimulai untuk membuat sebuah Pusat komunitas Yahudi dan pendirian sebuah tempat peringatan bagi Yahudi di lokasi tersebut. Namun seperti hal kontroversial lainya, penentangan pun muncul dari beberapa orang yang tinggal dekat dengan lokasi tersebut dan berdalih kalau lokasi itu adalah tanah suci.
"Semua orang (Yahudi) dikota Kiev dan sekitarnya harus melaporkan diri pada jam 8 pagi besok, 29 September 1941. Di Persimpangan jalan Melnikovsky dan Dokhturov (dekat kuburan). Dan diharapkan membawa dokumen, uang, barang berharga, dan juga pakaian, dll. Jika ada (Yahudi) yang tidak mengikuti instruksi ini atau ditemukan ditempat lain akan ditembak. Dan jika ada warga sipil yang memasuki atau mencuri properti yang telah ditinggalkan juga akan ditembak.
Banyak warga, termasuk Yahudi, mengira akan dideportasi. Dan mereka salah. Pagi 29 September, sekitar puluhan ribu Yahudi tela berada ditempat yang ditentukan. Beberapa bahkan hadir lebih awal untuk memastikan tempat duduk di kereta. Mereka menunggu dan bergerak perlahan menuju arah yang mereka kira kereta api. Segera setelah mereka melewati gerbang kuburan Yahudi, mereka melihat kerumunan orang. ditempat ini mereka harus meninggalkan barang bawaan mereka. Beberapa merasa bingung bagaimana mereka akan memperoleh barang-barang tersebut, sebagian lagi mengira kalau barang-barang itu akan dibawa dengan kereta lain. Sambil menghitung, pasukan Jerman menyuruh mereka maju perlahan. Sementara suara tembakan senapan mesin terdengar sangat dekat. Bagi yang sudah menyadari apa yang terjadi dan ingin pergi, sudah terlambat karena pasukan Jerman sudah memasang barikade. Dimulai dari yang paling depan, dalam sebuah kelompok yang terdiri dari 10 orang, mereka digiring menuju koridor pasukan Jerman yang berdiri dikiri-kanan sambil memegang tongkat yang akan memukuli mereka ketika Yahudi itu melewati mereka. Jeritan dan Tangis pun terdengar. Setelah melewatinya, mereka akan menuju lapangan rumput. Ditempat ini mereka akan diminta membuka baju yang kemudian disuruh pergi kearah jurang Babi Yar. Tiap kelompok lalu berdiri ditepi jurang, beberapa yang selamat mengatakan "ketika melihat kebawah, jurang itu tampak seperti sangat dalam dan dibawahnya terdapat tumpukan mayat manusia yang berlumuran darah," Setelah Yahudi itu berdiri berbaris dipinggir jurang, pasukan Nazi mulai menembaki dengan senapan mesin kearah mereka. Yang tertembak pun akan jatuh kedalam jurang. Dan begitulah seterusnya. Setelah eksekusi berakhir, tempat itu kemudian akan ditimbun lagi dengan tanah. Berdasarkan laporan operasi Einsatzgruppe No.101, sebanyak 33.771 orang Yahudi telah dibunuh di Baby Yar pada 29 dan 30 September.

Keputusan eksekusi pembantaian ini dilakukan oleh Gubernur Militer Kurt Eberhard, seorang komandan untuk grup militer bagian selatan, SS-Obergruppenführer Friedrich Jeckeln, dan komandan Einsatzgruppe C, Otto Rasch. Pasukan Sonderkommando 4a, dengan bantuan batalion polisi SS dan SD, beserta polisi lokal menjadi eksekutor perintah ini. Dan dipertengahan 1943, Pasukan Jerman pun mundur, dan pasukan merah Uni Sovyet bergerak maju ke barat, dan segera membebaskan Kiev dari kekuasaan Jerman.

Pada Oktober 1959, Novelis Viktor Nekrasov menulis dalam halaman Literaturnaya Gazeta meminta sebuah tugu peringatan Babi Yar, dan menentang kepentingan setempat untuk mengubah jurang tersebut menjadi sebuah stadion olahraga. 2 tahun kemudian, kata-kata puisi indah tentang Babi Yar yang ditulis oleh Yevgeni Yevtushenko juga diterbitkan dalan jurnal yang sama pada 19 September 1961 :
Tidak ada batu nisan berdiri di Babi Yar;
hanya tanah kasar yang menutupi luka:
dan ketakutan yang mendatangiku
Dan pada tahun 2000, perencanaan pun dimulai untuk membuat sebuah Pusat komunitas Yahudi dan pendirian sebuah tempat peringatan bagi Yahudi di lokasi tersebut. Namun seperti hal kontroversial lainya, penentangan pun muncul dari beberapa orang yang tinggal dekat dengan lokasi tersebut dan berdalih kalau lokasi itu adalah tanah suci.

Quote:
Pembantaian München yang juga disebut dengan nama September Hitamadalah peristiwa saat Olimpiade München 1972. Pada 5 September 1972, kelompok September Hitam (Black September) yang terdiri dari orang-orang Palestina menyandera dan membunuh 11 atlet Israel dan seorang polisi. Pada tanggal 4 September 1972, kelompok perlawanan Black September melancarkan aksi penculikan bersandi operasi Berim Ikrit. Sasarannya perkampungan atlet Israel peserta Olimpiade Munich. Penculikan atas sebelas atlet Israel ini dilangsungkan saat kesemuanya usai bersuka ria menikmati suatu malam pada 4 September 1972 di tempat peristirahatan mereka. Pukul 04.30 dini hari ketika para olahragawan ini tengah tertidur lelap, Jam 4.00 pagi, 8 anggota Black September memanjat pagar setinggi 1.8 meter di Kusoczinskidamm , hanya 500 meter dari asrama atlet Israel. Adalah pegulat Israel Yossef Gutfreund yang awalnya mendengar bunyi mencurigakan di apartemennya ketika ia memeriksanya ia mendapati pintu apartemennya berusaha dibuka sebelum akhirnya ia mulai berteriak memerintahkan teman-temannya yang lain untuk menyelamatkan diri mereka seraya mendorong tubuh kekarnya menahan laju pintu dari tekanan para anggota Black September. Dua orang atlet Israel berhasil meloloskan diri, sementara delapan lainnya memilih untuk bersembunyi. Seorang atlet angkat berat, Yossef Romano berusaha merebut senjata sang penyelusup, tragisnya ia lalu tertembak dan tewas seketika layaknya nasib Mosche Weinberg, pelatih gulat yang juga tewas saat hendak menyerang anggota penyelusup lainnya dengan pisau buah. Setelah menawan sembilan atlet Israel pihak Black September menuntut dibebaskannya 234 tawanan Palestina dari penjara Israel dan dua pemimpin kelompok kiri Baader-Meinhoff dari penjara Jerman Barat dan rute aman menuju Mesir, namun untuk pembebasan tahanan Palestina, pemerintah Israel menolak mentah-mentah permintaan itu kecuali untuk rute aman tujuan Kairo yang disanggupi pihak Jerman. Menteri Bavaria yang juga pengurus Perkampungan Olimpiade menawarkan diri sebagai ganti tetapi tawaran ditolak. Kanselir Jerman Barat Willy Brandt menghubungi Perdana Menteri Israel Golda Meir melalui telepon. Israel enggan memenuhi tuntutan tersebut. Jerman sendiri bersedia membebaskan pemimpin Baader-Meinhof, Ulrike Meinhofdan Andreas Baader. Akhirnya 8 anggota Black September dan 8 tawanan di bawa dengan bus Volkswagen ke Bandara Furstenfeldbruck menuju Jet 727 yang menunggu. pemerintah Jerman hendak menjebak komplotan tersebut di Bandara Furstenfeldbruck. Di bandara inilah komplotan tersebut minta disiapkan sebuah pesawat yang akan menerbangkan mereka ke Kairo, Mesir. Jet gadungan pun disiapkan dengan 5-6 personel polisi yang disamarkan sebagai kru pesawat dan dengan mengerahkan penembak jitu, pihak Jerman mengetahui sekiranya ada delapan orang penyandera yang tidak menggunakan pengaman senjata apapun. Sampai sejauh ini semuanya lancar hingga helikopter lepas landas membawa para penyandera beserta tawanannya. Namun, upaya pembebasan menjadi kacau. Malapetaka bermula ketika dua petugas kepolisian mulai bertindak gegabah dan memicu serangkaian insiden penembakan antara pihak kepolisian Jerman Barat termasuk para penembak jitu dengan para penyandera yang berujung atas kematian tragis bagi kedua belah pihak hingga melibatkan para atlet yang disandera. Drama penyanderaan 21 jam itu berakhir dengan peledakan helikopter hingga mengkibatkan kematian semua sandera. Dan penembakan atas Jamal Al Gasshey. Sebelas atlet Israel, tiga anggota Black September dan seorang polisi Jerman Barat tewas.

sosok yang merencanakan serangan mematikan ini adalah Abu Daud. Ia mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut yang ia tuangkan dalam bukunya, "Palestine: from Jerusalem to Munich" yang diterbitkan pada 1999. Peluncuran buku itu memicu kemarahan di Israel yang akhirnya melarang ia pada 1999 untuk menginjakkan kaki di teritori terjajah, Sampai sekarang, pemerintah Zionis dan sekutunya seperti Amerika Serikat merasa aksi September Hitam merupakan terorisme yang patut dikutuk. Bahkan kontingen Israel pada pembukaan Olimpiade London bulan lalu sempat memprotes karena tidak ada momen mengheningkan cipta bagi sebelas atlet mereka yang tewas puluhan tahun lalu. Media Eropa, rata-rata berupaya netral dan menyebut peristiwa ini 'Pembantaian Munich'


sosok yang merencanakan serangan mematikan ini adalah Abu Daud. Ia mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut yang ia tuangkan dalam bukunya, "Palestine: from Jerusalem to Munich" yang diterbitkan pada 1999. Peluncuran buku itu memicu kemarahan di Israel yang akhirnya melarang ia pada 1999 untuk menginjakkan kaki di teritori terjajah, Sampai sekarang, pemerintah Zionis dan sekutunya seperti Amerika Serikat merasa aksi September Hitam merupakan terorisme yang patut dikutuk. Bahkan kontingen Israel pada pembukaan Olimpiade London bulan lalu sempat memprotes karena tidak ada momen mengheningkan cipta bagi sebelas atlet mereka yang tewas puluhan tahun lalu. Media Eropa, rata-rata berupaya netral dan menyebut peristiwa ini 'Pembantaian Munich'


Quote:
Gerakan 30 September/PKI, disingkat G30SPKIadalah sebuah peristiwa yang terjadi pada malam tanggal 30 September 1965 ketika tujuh perwira tinggi militer Indonesia beserta beberapa orang lainnya dibunuh dalam suatu usaha kudeta. Pada malam 30 September - 1 Oktober 1965 sekelompok personel Tentara Nasional Indonesia yang menyebut diri mereka "Gerakan 30 September" menangkap dan membunuh enam jenderal Angkatan Darat yang diduga anggota gerakan anti-revolusioner "Dewan Jenderal", Nasution berhasil melarikan diri melompati tembok, sementara atase militer Pierre Tendean datang berlari keluar, memegang pistol; Tendean dengan cepat ditangkap, dan ketika ditanya di mana Nasution, mengaku dirinya adalah jenderal tersebut. Yani, yang melawan, tewas di rumahnya; Mayor Jenderal MT Haryono mendapat nasib yang sama. Kepala Jaksa Militer Sutoyo Siswomiharjo, Mayjen Siswondo Parman, dan Letnan Jenderal Soeprapto ditangkap. Brigadir Jenderal DI Pandjaitan ikut dengan rela, tetapi ketika dia berdoa terlalu lama sebelum memasuki truk dia dibunuh. Tubuh mereka, bersama dengan target lain yang ditangkap oleh G30S, dibuang ke dalam sumur di Lubang Buaya, Jakarta. Paginya, angkatan bersenjata menduduki Lapangan Merdeka di Jakarta Pusat. Dari Kantor Radio Republik Indonesia (RRI) di sana, Letnan Kolonel Untung Syamsuri dari Resimen Pengawal Presiden mengumumkan bahwa gerakan itu telah mengamankan beberapa tempat penting di kota dalam upaya untuk mencegah kudeta oleh Dewan Jenderal. Mereka juga mengumumkan bahwa Presiden Soekarno berada di bawah kekuasaan mereka. Mayor Jenderal Soeharto, menyadari gerakan ini pada pagi hari 1 Oktober. Menjelang sore ia telah meyakinkan sebuah batalyon G30S di Lapangan Merdeka dan yang menduduki gedung RRI untuk menyerah, tanpa pertumpahan darah. Tentara loyalis di bawah Soeharto merebut kembali pangkalan AURI Halim pagi berikutnya. Pada saat itu pimpinan G30S telah melarikan diri, sementara Soekarno telah dibawa kembali ke istananya di Bogor. Soeharto kemudian segera dipanggil ke istana kedua di Bogor untuk berbicara dengan Soekarno. Di sana, presiden mengatakan bahwa ia telah menerima jaminan dari Marsekal Udara Omar Dani bahwa Angkatan Udara tidak terlibat dalam kudeta ini. Soeharto membantah pernyataan tersebut, mencatat bahwa persenjataan gerakan ini adalah seperti orang-orang dari Angkatan Udara. Pertemuan ini akhirnya menghasilkan konfirmasi pengangkatan Soeharto sebagai pemimpin Angkatan Darat, bekerja sama dengan Pranoto Reksosamodra. Dalam investigasi mereka terhadap peristiwa kudeta ini, Angkatan Darat menemukan kamp di Lubang Buaya - termasuk tubuh para jenderal, yang dikeluarkan sembari Soeharto menyampaikan pidato menggambarkan kudeta ini dan peran PKI di dalamnya. Jenazah para jenderal kemudian dimakamkan di tempat lain dan Soeharto memberikan pidato, di mana ia mengutuk G30S PKI dan dan mendesak masyarakat Indonesia untuk melanjutkan perjuangan jenderal-jenderal yang telah meninggal tersebut.

Dalam bulan-bulan setelah peristiwa ini, semua anggota dan pendukung PKI, atau mereka yang dianggap sebagai anggota dan simpatisan PKI, semua partai kelas buruh yang diketahui dan ratusan ribu pekerja dan petani Indonesia yang lain dibunuh atau dimasukkan ke kamp-kamp tahanan untuk disiksa dan diinterogasi. Pembunuhan-pembunuhan ini terjadi di Jawa Tengah (bulan Oktober), Jawa Timur (bulan November) dan Bali (bulan Desember).

Ada laporan-laporan bahwa Sungai Brantas di dekat Surabaya menjadi penuh mayat-mayat sampai di tempat-tempat tertentu sungai itu "terbendung mayat". Pada akhir 1965, antara 500.000 dan satu juta anggota-anggota dan pendukung-pendukung PKI telah menjadi korban pembunuhan dan ratusan ribu lainnya dipenjarakan di kamp-kamp konsentrasi, tanpa adanya perlawanan sama sekali. Lima bulan setelah itu, pada tanggal 11 Maret 1966, Sukarno memberi Suharto kekuasaan tak terbatas melalui Surat Perintah Sebelas Maret. Ia memerintah Suharto untuk mengambil "langkah-langkah yang sesuai" untuk mengembalikan ketenangan dan untuk melindungi keamanan pribadi dan wibawanya. Kekuatan tak terbatas ini pertama kali digunakan oleh Suharto untuk melarang PKI. Sebagai penghargaan atas jasa-jasanya, Sukarno dipertahankan sebagai presiden tituler diktatur militer itu sampai Maret 1967. Sesudah kejadian tersebut, 30 September diperingati sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September. Hari berikutnya, 1 Oktober, ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

Dalam bulan-bulan setelah peristiwa ini, semua anggota dan pendukung PKI, atau mereka yang dianggap sebagai anggota dan simpatisan PKI, semua partai kelas buruh yang diketahui dan ratusan ribu pekerja dan petani Indonesia yang lain dibunuh atau dimasukkan ke kamp-kamp tahanan untuk disiksa dan diinterogasi. Pembunuhan-pembunuhan ini terjadi di Jawa Tengah (bulan Oktober), Jawa Timur (bulan November) dan Bali (bulan Desember).

Ada laporan-laporan bahwa Sungai Brantas di dekat Surabaya menjadi penuh mayat-mayat sampai di tempat-tempat tertentu sungai itu "terbendung mayat". Pada akhir 1965, antara 500.000 dan satu juta anggota-anggota dan pendukung-pendukung PKI telah menjadi korban pembunuhan dan ratusan ribu lainnya dipenjarakan di kamp-kamp konsentrasi, tanpa adanya perlawanan sama sekali. Lima bulan setelah itu, pada tanggal 11 Maret 1966, Sukarno memberi Suharto kekuasaan tak terbatas melalui Surat Perintah Sebelas Maret. Ia memerintah Suharto untuk mengambil "langkah-langkah yang sesuai" untuk mengembalikan ketenangan dan untuk melindungi keamanan pribadi dan wibawanya. Kekuatan tak terbatas ini pertama kali digunakan oleh Suharto untuk melarang PKI. Sebagai penghargaan atas jasa-jasanya, Sukarno dipertahankan sebagai presiden tituler diktatur militer itu sampai Maret 1967. Sesudah kejadian tersebut, 30 September diperingati sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September. Hari berikutnya, 1 Oktober, ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.


zharki memberi reputasi
1
26.7K
Kutip
125
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan