BANDUNG, KOMPAS.com - Tiga partai politik, yakni Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) melakukan pertemuan khusus membahas tokoh yang akan diusung sebagai bakal calon gubernur dalam ajang Pilkada Jawa Barat 2018 mendatang.

Ketua Harian Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Jawa Barat, Hasbullah Rahmad mengatakan, dalam pertemuan tersebut ketiga partai sepakat untuk mengusung Deddy Mizwar (Demiz) sebagai bakal calon Gubernur Jawa Barat.

"Tadi malam kita perwakilan pimpinan partai-partai wilayah PAN PKS, dan Demokrat kumpul. Kita sudah sepakat (mengusung Deddy Mizwar) dan kita berharap Gerindra bisa bergabung jadi empat partai," ujar Hasbullah saat dihubungi melalui ponselnya, Selasa (21/11/2017).

Hasbullah mengatakan, terbentuknya kesepakatan untuk mengusung sosok Deddy Mizwar sebagai calon gubernur tidak lepas dari konflik awal antara Partai Gerindra dan PKS ketika Partai Gerindra secara sepihak mencabut dukungan untuk pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu. Di sela-sela konflik tersebut, PAN langsung masuk memberikan kepastian dukungan kepada Deddy Mizwar tanpa syarat.

"Paket Demiz-Syaikhu sudah dideklarasikan tapi ditarik. Untuk mencairkan kebekuan, PAN berani ambil langkah kongkret mendukung tanpa syarat Demiz sebagai cagub. Setelah itu, baru ada komunikasi intens antara PAN, Demokrat, PKS. Sekarang hampir semua partai ini sudah mengkristal mendukung Demiz sebagai cagub," tuturnya.
Ditanya soal kapan terbitnya surat keputusan (SK) dukungan dari PAN kepada Deddy Mizwar, Hasbullah mengatakan akan diserahkan secara bersamaan dengan SK dukungan dari PKS dan Partai Demokrat dalam waktu dekat.

"Insya Allah SK keluar bareng supaya taktis," jelasnya.

Hasbullah menambahkan, di mata tiga partai politik ini Deddy Mizwar layak untuk didukung karena dipastikan telah memiliki program-program yang pasti untuk memajukan Provinsi Jawa Barat.

"Tentu kita melihat problematika Jawa Barat ini complicated. Bukan hanya terpadat, secara ekonomi sosial belum equal. Tentu kita kepingin kang Demiz yang sudah berpengalaman lima tahun dampingi Aher. Di otak beliau sudah punya rekam jejak mana yang bisa aplikatif lima tahun berikutnya, mana yang belum terangkat lima tahun terakhir, itu akan jadi fokus perhatian," tandasnya.

http://regional.kompas.com/read/2017...awa-barat-2018