- Beranda
- Komunitas
- News
- Media Indonesia
Rakernas Bisa tanpa Novanto


TS
Media Indonesia
Rakernas Bisa tanpa Novanto

RAPAT Kerja Nasional (Rakernas) Partai Golkar tetap digelar, kendati Ketua Umum Setya Novanto sedang dirun-dung masalah hukum terkait dugaan korupsi KTP-E.
"Tentu waktu pelaksanaannya nanti kita sesuaikan dengan dinamika yang ada," sebut Sekjen Partai Golkar Idrus Marham di Makassar.
Menurutnya, Rakernas Partai Golkar ialah mekanisme yang sudah menjadi kebutuhan partai untuk keberlangsungan organisasi dalam menghadapi tahun politik 2018 dan pilpres 2019.
Selain itu, pelaksanaan ra-kernas merupakan hal yang mutlak dilaksanakan dalam mengevaluasi serta menyusun stategi-strategi pemenangan, baik itu pemilihan kepala daerah maupun pemilihan umum legislatif dan pemilihan umum presiden.
"Rakenas itu sebuah perintah institusi partai. Secara politik praktis, itu merupakan kebutuhan DPP Partai Golkar dalam rangka untuk mengakselerasi konsolidasi untuk menentukan langkah-langkah strategis."
Untuk memastikan bahwa Partai Golkar tidak hanya sekadar eksis, tetapi bertahan, kata Idrus, rakernas akan menjadi bagian dan momentum untuk menyusun langkah serta stategi partai selanjutnya, bahkan memenangi momentum-momentum politik yang ada.
Selain rakernas, kini juga muncul suara-suara yang menginginkan munaslub untuk menggantikan Novanto.
Salah satunya yang menginginkan munaslub ialah Wapres Jusuf Kalla.
"Pertama ketua baru nanti bisa merangkul semua faksi yang ada di Golkar. Kedua, tidak bagian dari kubu yang berseberangan. Ketiga, yang bisa melakukan komunikasi politik dengan pemerintah," ujar pengamat politik Emrus Sihombing.
Menurut Emrus, calon ketua umum baru juga harus mau bekerja penuh memperbaiki Golkar dan dipastikan bukan kelanjutan dari status quo.
"Rekam jejaknya juga harus bersih dari perilaku koruptif."
Desakan agar Golkar segera mencari pengganti Novanto juga disuarakan Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung.
"Tidak ada langkah lain, Golkar harus segera melakukan perbaikan. Golkar harus segera menyiapkan pergantian kepemimpinan," ujarnya seusai pembukaan Musyawarah Nasional Kahmi di Medan, Jumat (17/11).
Sebelumnya, Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid mengatakan pihaknya akan mengelar rapat pleno dan evaluasi membahas situasi internal Golkar setelah Novanto dirawat di RSCM.
Namun demikian, Nurdin mengatakan rapat itu tidak terkait dengan agenda munaslub untuk membahas pergantian Novanto.
Akan gagal
Pakar politik dari Universitas Nasional Jakarta TB Massa Djafar menilai langkah sejumlah kader Partai Golkar yang akan mempertahankan kepemimpinan Novanto di Partai Golkar akan gagal.
"Tidak rasional jika ada sejumlah kader yang ingin mempertahankan posisi Novanto. Mudah ditebak motifnya, hanya ingin memperoleh keuntungan mendapat jabatan dari Novanto tanpa peduli elektabilitas partai," kata TB Massa Djafar.
Tb Massa menilai Novanto sudah tidak dapat dipertahankan lagi karena posisi politiknya sudah tidak baik.
"Novanto sudah menjadi objek olok-olok. Rekam jejaknya juga negatif."
Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...nto/2017-11-20
---
Kumpulan Berita Terkait :
-

-

-



anasabila memberi reputasi
1
7.6K
53


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan