- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
ASTAGA..!! Ketua Organisasi Remaja Diduga Cabuli Anak


TS
bossdarinvidia
ASTAGA..!! Ketua Organisasi Remaja Diduga Cabuli Anak
PROKAL.CO, BALIKPAPAN - Sosok pemuda yang satu ini sungguh mencoreng Kota Beriman. Seorang berinisial P yang memimpin sebuah organisasi remaja bahkan ditetapkan sebagai duta ternyata dicokok personel Polda Kaltim. Ia diduga melakukan tindak pencabulan terhadap sejumlah anak. P merupakan pimpinan organisasi besar lingkungan hidup yang beranggotakan para remaja SMP dan SMA dan pernah menjadi fasilitator organisasi anak.
Mencuatnya kasus ini bermula dari laporan masyarakat kepada Komisi Perlindungan Anak Indoensai (KPAI) dari Lantera Anak. Bersama Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Keluarga Berencana (P3AKB), KPAI melapor dan berkoordinasi dengan Polda Kaltim . Pelaku sedang menjalani kuliah di salah satu perguruan tinggi di Daerah Istimewa Jogjakarta. Polda Kaltim akhirnya bekerjasama dengan Polda DIY untuk menangkap pelaku. Pada Kamis (16/11), pelaku berhasil diamankan dan digiring ke Balikpapan.
Komisioner Anak Berhadapan dengan Hukum, Putu Elvina mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan sosok pelaku yang merupakan panutan dan memiliki prestasi yang cukup baik. Dirasa khawatir, KPAI pun lantas gencar berkordinasi dengan pihak terkait termasuk kepolisian untuk mengusut tuntas pelaku.
"Karena kan si tersangka ini bekerja dengan anak. KPAI memandang ini tidak boleh apalagi saat berinteraksi dengan anak. Kita sudah kordinasi bagaimana perkembangan kasus ini," ujar Putut.
Dirinya mengaku khawatir, jika kasusnya belum ada perkembangan yang signifikan sementara status P belum tersangka tapi sudah berkeliaran dimana-mana tentu sangat membahayakan. "Nah Diskrimum sudah menetapkan tersangka dan mendata semua korban," katanya kemarin (18/11) saat dihubungi.
Elvina menyebutkan, informasi yang ia dapat ketika P belum tertangkap sudah ada 4 orang yang mengaku menjadi korban pencabulan pelaku. Namun hal itu masih dikembangkan oleh pihak kepolisian. Sebab P merupakan pimpinan sebuah organisasi besar lingkungan hidup yang telah membuka cabang di berbagai daerah dan disinyalir ada korban lain di luar Kota Balikpapan.
"Memang organisasinya dibentuk di setiap daerah tapi bukan berarti di setiap daerah ada korban. Kalau di Balikpapan kemarin itu karena locusnya di Balikpapan tapi disinyalir ada di Sulawesi namun masih dikembangkan," paparnya.
Apalagi, ia meneruskan, ada pengakuan saksi yang mencurigai tersangka karena dekat dengan anak-anak di dalam organisasi yang dipimpin P.
"Tapi kan terlalu dini sampai (dikatakan, Red) terjadi pencabulan apa tidak. Mereka hanya melihat kedekatan antara P dengan anak-anak itu," beber dia.
Diungkapkan Elvina, P diduga melakukan tindakan sodomi tanpa iming-iming atau menawarkan sesuatu kepada korbannya. Korban mau melakukan lantaran sudah dekat dengan si pelaku. Memang dikabarkan pria yang memiliki paras tampan ini memilik masalah pada perilaku seksualnya.
"Tidak ada iming-iming. Karena memang selama ini korban juga tidak dapat apa-apa istilahnya. Jadi ya kurang lebih pada faktor kedekatan sehingga melakukan hubungan seperti itu. Jadi korbannya itu laki-laki di bawah 18 tahun dan ada perlakuan sodomi," jelasnya.
Sementara itu Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Ade Yahya membenarkan adanya penangkapan terhadap pelaku tersebut. Namun kasus ini memang masih ditangani oleh penyidik. Sehingga pihaknya pun tidak bisa memberikan informasi lebih lengkap lantaran masih proses pengembangan.
"Saat ini sedang dilakukan proses di Reskrimum. Untuk sekarang masih ditangani penyidik. Ya informasi dari penyidik itu diambil dari Jogja. Dan sekarang sudah di Balikpapan. Nanti kita akan kabarkan selanjutnya," ujarnya.
Kepala Dinas P3AKB Kota Balikpapan, Sri Wahyuningsih membenarkan soal penangkapan dan penetapan status tersangka pada P. Dia menyayangkan kejadian tersebut. Sebab P merupakan sosok yang semestinya menjadi panutan bagi para generasi muda di Balikpapan. Apalagi pernah berperan dalam organisasi anak. Yuyun mengapresiasi kinerja cepat Polda kaltim yang mengamankan pelaku sekaligus mengecam terjadinya perilaku menyimpang.
"Jadi perlakuan pencabulan itu tidak dibenarkan dalam undang-undang. Meskipun itu dilakukan oleh sosok yang seharusnya melindungi anak-anak yang ada di Indonesia. Kami meyayangkan terjadinya kejadian ini. Karena sosok yang seharusnya melindungi itu seharusnya mengayomi, jangan malah melakukan kegiatan yang justru bertentangan dengan undang-undang perlindungan anak," kata dia.
Secara terpisah, Ketua P2TP2A Balikpapan, Arita Rizal Effendi mengaku kaget terhadap sosok P yang disangka telah melakukan tindak pencabulan . Menurutnya, P adalah sosok yang rajin beribadah dan berprestasi. Bahkan sosok orang tua P sendiri adalah seorang aktivis di pendidikan anak usia dini. Sehingga Arita sangat menyayangkan kejadian ini.
"Kalau saya melihat dia itu orang yang cerdas, orang tuanya baik, ibunya juga aktivis di pendidikan anak usia dini, saya juga lihat ibadahnya dia juga kuat. Saya nggak tahu setelah dia keluar di Balikpapan itu seperti apa kondisi atau lingkungan yang pengaruhi dia. Karena kejadian ini setelah dia keluar di Balikpapan," ucapnya.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi juga menyayangkan pemuda yang menjadi sosok panutan di Kota Beriman ini harus tersandung dalam masalah pencabulan terhadap anak. Namun Rizal tak ingin berkomentar banyak. Dirinya masih akan menunggu hasil dari penyelidikan oleh Polda Kaltim.
"Kita tunggu lah laporannya saat ini masih ditangani. Kita masih tunggu, aku belum terima. Ya segala program kita lakukan, tentu bisa saja terjadi hal-hal di luar itu, makanya sama-sama kita mencegah hal itu," tandas Rizal. (yad/yud)
http://m.balikpapan.prokal.co/read/news/223203-astaga-ketua-organisasi-remaja-diduga-cabuli-anak.html
berita cabul pagi hari dr marbot haji guru agama guru ngaji ketua RT ketua organisasi berlomba mencetak rekor cabul
Mencuatnya kasus ini bermula dari laporan masyarakat kepada Komisi Perlindungan Anak Indoensai (KPAI) dari Lantera Anak. Bersama Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Keluarga Berencana (P3AKB), KPAI melapor dan berkoordinasi dengan Polda Kaltim . Pelaku sedang menjalani kuliah di salah satu perguruan tinggi di Daerah Istimewa Jogjakarta. Polda Kaltim akhirnya bekerjasama dengan Polda DIY untuk menangkap pelaku. Pada Kamis (16/11), pelaku berhasil diamankan dan digiring ke Balikpapan.
Komisioner Anak Berhadapan dengan Hukum, Putu Elvina mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan sosok pelaku yang merupakan panutan dan memiliki prestasi yang cukup baik. Dirasa khawatir, KPAI pun lantas gencar berkordinasi dengan pihak terkait termasuk kepolisian untuk mengusut tuntas pelaku.
"Karena kan si tersangka ini bekerja dengan anak. KPAI memandang ini tidak boleh apalagi saat berinteraksi dengan anak. Kita sudah kordinasi bagaimana perkembangan kasus ini," ujar Putut.
Dirinya mengaku khawatir, jika kasusnya belum ada perkembangan yang signifikan sementara status P belum tersangka tapi sudah berkeliaran dimana-mana tentu sangat membahayakan. "Nah Diskrimum sudah menetapkan tersangka dan mendata semua korban," katanya kemarin (18/11) saat dihubungi.
Elvina menyebutkan, informasi yang ia dapat ketika P belum tertangkap sudah ada 4 orang yang mengaku menjadi korban pencabulan pelaku. Namun hal itu masih dikembangkan oleh pihak kepolisian. Sebab P merupakan pimpinan sebuah organisasi besar lingkungan hidup yang telah membuka cabang di berbagai daerah dan disinyalir ada korban lain di luar Kota Balikpapan.
"Memang organisasinya dibentuk di setiap daerah tapi bukan berarti di setiap daerah ada korban. Kalau di Balikpapan kemarin itu karena locusnya di Balikpapan tapi disinyalir ada di Sulawesi namun masih dikembangkan," paparnya.
Apalagi, ia meneruskan, ada pengakuan saksi yang mencurigai tersangka karena dekat dengan anak-anak di dalam organisasi yang dipimpin P.
"Tapi kan terlalu dini sampai (dikatakan, Red) terjadi pencabulan apa tidak. Mereka hanya melihat kedekatan antara P dengan anak-anak itu," beber dia.
Diungkapkan Elvina, P diduga melakukan tindakan sodomi tanpa iming-iming atau menawarkan sesuatu kepada korbannya. Korban mau melakukan lantaran sudah dekat dengan si pelaku. Memang dikabarkan pria yang memiliki paras tampan ini memilik masalah pada perilaku seksualnya.
"Tidak ada iming-iming. Karena memang selama ini korban juga tidak dapat apa-apa istilahnya. Jadi ya kurang lebih pada faktor kedekatan sehingga melakukan hubungan seperti itu. Jadi korbannya itu laki-laki di bawah 18 tahun dan ada perlakuan sodomi," jelasnya.
Sementara itu Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Ade Yahya membenarkan adanya penangkapan terhadap pelaku tersebut. Namun kasus ini memang masih ditangani oleh penyidik. Sehingga pihaknya pun tidak bisa memberikan informasi lebih lengkap lantaran masih proses pengembangan.
"Saat ini sedang dilakukan proses di Reskrimum. Untuk sekarang masih ditangani penyidik. Ya informasi dari penyidik itu diambil dari Jogja. Dan sekarang sudah di Balikpapan. Nanti kita akan kabarkan selanjutnya," ujarnya.
Kepala Dinas P3AKB Kota Balikpapan, Sri Wahyuningsih membenarkan soal penangkapan dan penetapan status tersangka pada P. Dia menyayangkan kejadian tersebut. Sebab P merupakan sosok yang semestinya menjadi panutan bagi para generasi muda di Balikpapan. Apalagi pernah berperan dalam organisasi anak. Yuyun mengapresiasi kinerja cepat Polda kaltim yang mengamankan pelaku sekaligus mengecam terjadinya perilaku menyimpang.
"Jadi perlakuan pencabulan itu tidak dibenarkan dalam undang-undang. Meskipun itu dilakukan oleh sosok yang seharusnya melindungi anak-anak yang ada di Indonesia. Kami meyayangkan terjadinya kejadian ini. Karena sosok yang seharusnya melindungi itu seharusnya mengayomi, jangan malah melakukan kegiatan yang justru bertentangan dengan undang-undang perlindungan anak," kata dia.
Secara terpisah, Ketua P2TP2A Balikpapan, Arita Rizal Effendi mengaku kaget terhadap sosok P yang disangka telah melakukan tindak pencabulan . Menurutnya, P adalah sosok yang rajin beribadah dan berprestasi. Bahkan sosok orang tua P sendiri adalah seorang aktivis di pendidikan anak usia dini. Sehingga Arita sangat menyayangkan kejadian ini.
"Kalau saya melihat dia itu orang yang cerdas, orang tuanya baik, ibunya juga aktivis di pendidikan anak usia dini, saya juga lihat ibadahnya dia juga kuat. Saya nggak tahu setelah dia keluar di Balikpapan itu seperti apa kondisi atau lingkungan yang pengaruhi dia. Karena kejadian ini setelah dia keluar di Balikpapan," ucapnya.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi juga menyayangkan pemuda yang menjadi sosok panutan di Kota Beriman ini harus tersandung dalam masalah pencabulan terhadap anak. Namun Rizal tak ingin berkomentar banyak. Dirinya masih akan menunggu hasil dari penyelidikan oleh Polda Kaltim.
"Kita tunggu lah laporannya saat ini masih ditangani. Kita masih tunggu, aku belum terima. Ya segala program kita lakukan, tentu bisa saja terjadi hal-hal di luar itu, makanya sama-sama kita mencegah hal itu," tandas Rizal. (yad/yud)
http://m.balikpapan.prokal.co/read/news/223203-astaga-ketua-organisasi-remaja-diduga-cabuli-anak.html
berita cabul pagi hari dr marbot haji guru agama guru ngaji ketua RT ketua organisasi berlomba mencetak rekor cabul


tien212700 memberi reputasi
1
2.7K
20


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan