Malam Agan-agan sekedar sharing dan mohon saran untuk kasus saya ini, jadi kronologinya sebagai berikut :

Rabu tanggal 20 September 2017 jam 20:30 saya melakukan setor tunai di ATM cabang Buaran Klender sebesar Rp. 2.200.000.
Saya memasukan uang 22 lembar pecahan Rp.100 ribu dalam satu kali transaksi ke dalam mesin ATM tersebut. kemudian
ketika mesin sedang menghitung jumlah uang, tiba-tiba mesin eror dan muncul peringatan di layar kurang lebih sebagai berikut
"transaksi gagal, dana mungkin belum terkredit silahkan hubungi 1400". kemudian untuk memastikan uang saya sudah benar-benar masuk
ke mesin atau tidak saya mencoba kembali transaksi di mesin tersebut (tanpa uang). ternyata uang saya sudah tidak ada dan saya
langsung melapor ke satpam ATM tersebut, satpam menganjurkan untuk membuat surat laporan pengaduan ke KCP terdekat. Karena keesokan
harinya (Kamis) libur nasional tahun baru Islam, saya lapor di hari Kamis tersebut ke 14000 dan baru membuat laporan pengaduan
di hari Jumat 22 September di KCP perumnas Klender dengan no. laporan C-171005-16613-0011347 dan diminta untuk
menunggu PALING LAMBAT 14 Hari kerja. setelah menunggu beberapa hari jangankan sekedar maaf tapi informasi menggenai kasus saya,
pihak Mandiri sama sekali tidak menghubungi saya. Kemudian tanggal 12 Oktober 2017 ( kurang lebih 14 hari kerja setelah pengaduan)
saya datangi KCP buaran tempat di mana saya bertransaksi dengan maksud menanyakan informasi kasus saya, bagaimana progres nya dan
apa saja yang sudah dilakukan Mandiri untuk nasabahnya. menurut informasi dari CS tanggal 5 oktober pengaduan saya di tolak oleh
vendor ATM karena tidak ada selisih uang di ATM tempat saya bertransaksi dan baru dibanding oleh pihak mandiri tanggal 11 Oktober.
sejujurnya saya sangat kecewa dengan pihak Mandiri atas lambatnya penanganan kasus saya, karena dari informasi yang saya dapat
ada nasabah mandiri yang mengalami kejadian yang sama dengan saya tapi dalam 3 hari kerja uang sudah bisa kembali. jangankan
permintaan maaf, saya sama sekali tidak pernah dihubungi oleh pihak Mandiri untuk sekedar informasi kasus saya.
saya mulai mempertanyakan pertanggung jawaban dari pihak Mandiri yang seolah-olah tidak ada niatan untuk menyelesaikan kasus saya.
Tanggal 25 Oktober saya kembali mendatangi KCP buaran untuk menanyakan kembali kasus saya, namun lagi-lagi jawaban yang tidak
memuaskan saya dapati dari CS Mandiri, karena sampai tanggal tersebut pihak mandiri belum juga melakukan tindakan
kongkrit sepert meminta rekaman CCTV dan lain-lain.Kenapa nasabah seperti saya yang harus dirugikan seperti ini,
Harusnya pihak Mandiri dengan tegas menginvestigasi masalah ini ke vendor ATM terkait. Kenapa vendor bisa mengatakan bahwa tidak ada
selisih uang di ATM, silahkan cek CCTV, sampai saat ini pun saya juga tidak tahu apakah pihak mandiri sudah melihat CCTV ATM atau
belum? karena sampai saat ini pertanggal 19 November 2017
saya masih belum dihubungi oleh pihak Mandiri mengenai kasus saya tersebut, apakah ini cara Mandiri memberikan pelayanan dan melindungi nasabahnya yang
setiap bulan membayar iuran administrasi ke mandiri? uang sebesar 2.200.000 adalah uang yang cukup besar untuk saya, saya merasa
dirugikan karena saya harus tidak masuk kerja untuk datang menanyakan kasus saya, dari segi mental saya juga merasa dirugikan,
hampir setiap malam saya memikirkan masalah ini,saya juga sempat sakit dan tidak punya uang uang untuk berobat
tapi harus meminjam kepada orang lain. belum lagi uang tersebut juga saya gunakan uang modal usaha kecil saya, jika dihitung-hitung
satu hari saya bisa memutarkan uang tersebut untuk usaha saya, sampai hari ini berapa Rupiah kerugian yang saya alami karena
masalah ini. saya hanya menuntut uang saya kembali sesuai dengan jumlah kehilangan saya secepatnya, karena ini sudah menjadi tanggung
jawab dari pihak mandiri. Semoga tidak ada nasabah lain yang mengalami masalah yang sama seperti saya, karena jujur ini sangat
menguras waktu, tenaga dan pikiran. Untuk pihak Mandiri saya sangat mempertanyakan kredibilitas bank ini sebagai salah satu Bank
terbesar di Indonesia.