Yogyakarta, Gatra.com- Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengaku belum mengetahui jika wilayahnya masuk kategori kota intoleran. Survei Setara Institute menempatkan Yogyakarta di peringkat atas kota intoleran bersama Jakarta dari 94 kota.
 

 
“Soal itu saya belum tahu. Tapi semua bisa terjadi saja. Namun yang perlu diperhatikan, kajian yang dilakukan itu hanya perkiraan atau survei. Itu yang harus diperjelas,” kata Sultan usai menghadiri Milad Ke-105 Muhammadiyah di Keraton Ngayogyakarta, Jumat (17/11) malam.
 
Raja Keraton Ngayogyakarta itu menambahkan, informasi yang disampaikan Setara Institute sangat berbeda dengan laporan yang masuk ke dirinya. Sebab, menurut Sultan, dalam tiga tahun terakhir, banyak survei menyatakan bahwa Yogyakarta adalah kota paling toleran se-Indonesia.
 
Karena itu, Sultan meminta kepada masyarakat untuk mencari kebenaran  terkait informasi tersebut “Soal apakah survei itu akan merusak citra Yogyaakarta, Saya tidak tahu. Sebab selama ini saya masih menganggap Yogyakarta kota paling toleran,” jawabnya.
 
Sebelumnya Setara Instute memaparkan kajian dan indeks 94 kota dalam hal isu praktik toleransi pada Kamis (16/11).  Jakarta menduduki peringkat pertama dengan kadar toleransi paling rendah.
 
Kota lain yang juga mendapat indeks terendah toleransi adalah Banda Aceh, Bogor, Cilegon, Depok, Yogyakarta, Banjarmasin, Makassar, Padang, dan Mataram.
 

 
Reporter : Arif Koes
 
Editor : Mukhlison

Sumber : http://www.gatra.com/nusantara/jawa/...gap-sebaliknya

---