Pembunuh Bayaran Sadis yang Sempat Menghebohkan Indonesia (DEWASA)
TS
kanadiyel
Pembunuh Bayaran Sadis yang Sempat Menghebohkan Indonesia (DEWASA)
Hallo gan,momod,mimin,gansis,
Kali ini ane coba bahas sesuatu yg sedikit patut dibahas, Yg belum tau baca pembahasan singkat dibawah ini
KANADIYELINFO--Saat menyaksikan film laga atau mungkin thriller, kita sering menyaksikan tokoh yang berprofesi sebagai pembunuh bayaran.
Mereka melakukan pembunuhan kepada target dengan cara yang sangat mengerikan. Ada yang ditembak dari kejauhan, ditusuk, ditabrak dengan mobil dan lain sebagainya.
Di film kita bisa menyaksikan betapa profesi itu benar-benar mengerikan dan tidak semua orang tidak bisa melakukannya.
Terlepas dari film atau cerita fiksi lainnya, pembunuh bayaran nyata adanya di dunia ini. Mereka hadir membawa kengerian kepada semua orang karena bisa mencabut nyawa dengan sangat cepat.
Di Indonesia sendiri, pembunuh bayaran bukan sebuah profesi yang lazim. Selain melanggar hukum dan tidak berperikemanusiaan, profesi ini susah sekali dilakukan.
Masih tentang pembunuh bayaran, ini orang yang bekerja di ranah itu dan sempat membuat Indonesia jadi sangat mencekam.
Inilah Pembunuh Bayaran Sadis yang Sempat Menghebohkan Indonesia:
Umar Jaya
Spoiler for :
Umar Jaya adalah seorang pria yang menjadi pembunuh bayaran di Sumatra Barat. Dia mengaku telah melakukan pembunuhan kepada pemilik salah satu kampus di Padang pada tahun 1996.
Peristiwa ini dilakukan oleh Umar dengan beberapa rekannya yang kini telah meninggal dunia. Akibat perbuatannya itu, Umar dipenjara selama 11 tahun dan baru bebas pada tahun 2011 silam.
Sebelum pembunuhan dilakukan kepada pemilik kampus di Padang, Umar pernah beberapa kali terlibat kasus perampokan.
Pada kejadian ini, dia juga kerap melakukan pembunuhan dengan sangat kejam. Bahkan, setelah bebas dari penjara dia tetap melakukan penjambretan dan menyebabkan korban meninggal dunia.
Iwan Cepi Murtado
Spoiler for :
Iwan Cepi Murtado adalah salah satu pembunuh berdarah dingin yang pernah membuat Indonesia menjadi gempar. Dia beberapa kali membunuh pengusaha yang kaya raya atas suruhan para pembesar negeri ini.
Mereka dianggap mengganggu proyek sehingga wajib dihabisi dengan sekuat tenaga tanpa ada ampun lagi.
Selama melakukan pembunuhan, Iwan dikenal sangat lihat dalam membidik korbannya. Dia selalu melakukan pengamatan dengan baik selama beberapa minggu.
Iwan mempelajari setiap gerak-gerik dari calon korbannya. Setelah dirasa memahami perilaku dari korbannya dia mulai melakukan eksekusi dengan menusuk korban hingga tewas seketika.
Mulawarman
Spoiler for :
Mulawarman adalah salah satu pembunuh bayaran yang melakukan pembunuhan sangat besar. Dia bersama dengan rekannya melakukan pembunuhan kepada Syarifuddin Kartasasmita yang merupakan Hakim Agung pada MA.
Kasus ini dipicu karena kasus tukar guling Goro Batara Sakti yang masih masuk dalam yayasan dari Pak Soeharto.
Setelah dilakukan penyidikan, diketahui bahwa pembunuh dari Hakim Agung Syarifuddin Kartasasmita adalah Mulawarman dan Bob Hasan.
Kedua orang ini diperintah oleh seorang petinggi yang ternyata anak dari Pak Soeharto. Dari pengadilan yang dilakukan oleh pihak kepolisian, Tommy Soeharto akhirnya dinyatakan bersalah dan mendapatkan hukuman penjara 15 tahun.
Gunawan Santoso
Spoiler for :
Sebenarnya Gunawan Santoso bukanlah eksekutor dari kasus pembunuhan terhadap Boedyharto Angsono, namun dia bekerja sebagai perancang.
Di tangannya rencana pembunuhan mengerikan itu dilakukan dengan sangat mengerikan. Dia berusaha membunuh mantan mertuanya sendiri hanya karena sakit hati dipenjarakan pada kasus penggelapan uang.
Setelah dipenjara, Gunawan sempat melarikan diri dan melakukan face off. Dia lalu bersembunyi dan melakukan rencana pembunuhan ini.
Dari rencana yang telah dibuat akhirnya eksekusi yang mengerikan itu dilakukan. Boedyharto Angsono akhirnya dibunuh dengan ditebak dari kejauhan.
Pelakunya adalah empat Marinir yang disewa oleh Gunawan Santoso yang masih kaya raya itu.
Inilah pembunuh bayaran paling ganas yang ada di Indonesia. Mereka melakukan eksekusi dan juga perencanaan matang untuk menghabisi nyawa korbannya. Di pikiran mereka, nyawa manusia bukan apa-apa bahkan tidak lebih berharga dari uang.
Supriadi
Spoiler for :
Pembunub bayaran ini bernama Supriadi (27) warga Kintab, Kabupaten Tanah Laut, Kalsel dan Wahyudin (31), warga Salaman, Kecamatan Gintab, Kabupaten Tanah Laut, Kalsel. Keduanya merupakan karyawan di sebuah perusahaan swasta di Tanah Laut, Kalsel.
Direskrimum Polda Kaltim, Kombes Pol Hilman SIK SH MH, mengatakan, kedua pelaku ini ditangkap saat sedang bersantai di pantai Tanah Laut. Dimana, dari hasil pemeriksaan, kedua pelaku ini melakukan aksi pembunuhan dengan bayaran Rp 50 juta, untuk menghabisi nyawa H Samir (57) warga Tanjung Redeb, Berau.
“Mereka memang dibayar untuk melakukan aksi pembunuhan terhadap seorang pengusaha di Kabupaten Berau beberapa waktu lalu. Dimana korban bernama H Samir, dibunuh dan dibuang ke hutan di kawasan Mayang Mangurai atau sekitar 5 KM dari lokasi ditemukannya mobil milik korban,” kata Hilman, kepada sejumlah wartawan, Senin (1/5/2017) di Polda Kaltim.
Menurut Direskrimum Hilman, pengungkapan kasus pembunuhan ini, berawal ketika Minggu 23 April 2017, Istri korban bernama Hj Emi (49) melaporkan suaminya sudah seharian menghilang setelah mendapat telepon dari seseorang yang hendak menyewa alat berat.
Sekira 6 jam usai melapor, mobil Avanza berwarna putih KT 1151 MW yang dibawa korban saat meninggalkan rumah ditemukan di Jalan Pulau Derawan, Tanujung Redeb, Berau atau hanya sekitar 1 KM dari rumah korban.
Saat ditemukan, mobil tidak terkunci dengan kunci mobil masih menempel dan didalam mobil terdapat bercak darah. “Korban dibunuh dengan cara dicekik menggunakan tali.,” kata Hilman.
Hampir seminggu kemudian polisi menemukan jasad korban di KM 15 Jlan Poros Labanan, Mayang Mangurai, Berau, atau sekitar 5 KM dari lokasi ditemukannya mobil korban.
“Sebelum korban ditemukan, kami sudah mengantongi identitas pelaku bahkan sudah mengamankan seorang bekas sopir korban. Dalam kasus ini, sopir ini, berperan sebagai pencari eksekutor,” kata Direskrimum Hilman yang ditambahkan Kasat Reskrim Damus Asa.
Sopir tersebut nama Laminyo (43), warga Desa Jaan, Nganjuk Jatim, yang berdomisili di Jalan Raja Alam, Badungan, Tanjung Redeb, Berau.
Motif dari pembunuhan ini, menurut Hilman, masih dalam pengembangan pihaknya, karena diduga ada aktor lain dalam kasus ini.
“Melihat dari sisi ekonomi pendana dari pembunuhan ini, agak sulit mendapatkan dana besar untuk membayarnya. Tidak menutup kemungkinan ada orang keempat yang membiayai,” kata Hilman. Berita sempat menghebohkan indonesia baru baru ini
Bagaimana momod, mimin dan kaskuser. Menarik untuk disimak bukan. Karna pembunuh bayaran ini sejatinya bekerja hanya karna uang dan kepuasan membunuh.
Ane juga siap
jadi pembunuh sewaan. Tpi pembunuh lalat ya kaskuser