JawaPos.com - MLH, 52, kepala sekolah sekaligus guru agama di salah satu Sekolah Dasar (SD) swasta di Desa Mendalanwangi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengungkapkan alasannya menggerayangi tubuh sejumlah siswanya.

Dia berdalih aksinya mencium dan menyentuh beberapa bagian tubuh siswanya, bukan karena birahi. Melainkan karena merasa gemas dan sebagai ungkapan kasih sayang.

Hal itu disampaikan MLH di hadapan Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung SH SIK. Ujung sempat menanyakan kepuasan macam apa yang dirasakan oleh MLH saat mencium dan meraba bagian tubuh para siswa.

MLH pun secara tegas menyatakan tidak mendapatkan kepuasan apa pun. "Bukan birahi, bukan nafsu, ini bentuk sayang orang tua kepada anaknya," katanya seolah tiada rasa bersalah.

Meski beralasan gemas dan kasih sayang, Ujung menegaskan bahwa tindakan MLH yang juga guru agama itu tidak dibenarkan. Pasalnya, dia mencium dan meraba bagian tertentu anak di bawah umur yang notabene adalah muridnya.
"Bilangnya karena gemas, nanti biar porses hukum saja yang menentukan," tutur Ujung.

Seperti diberitakan sebelumnya, MLH ditahan di Polres Malang karena mencabuli enam siswanya. Tindakan yang dilakukannya adalah mencium pipi dan meraba bagian tubuh tertentu para siswa.

Aksi bejatnya ini dia lakukan saat rutinitas siswa cium tangan guru di pagi hari, istirahat sekolah, di WC, atau kelas kosong, atau kondisi sedang sepi. Akibat perbuatannya, MLH dijerat dengan Pasal 82 UU nomor 35 tahun 2006 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 5 hingga 15 tahun penjara.
(tik/ce1/JPC)




https://www.jawapos.com/read/2017/11...k-sayang?amp=1

pinter ngeles kayak bimbingan belajar aje niy kepsek