Makan di Warteg

Pernah gak GanSis makan di warteg?

Yang bilang belum pernah berarti maennya kurang jauh.

Warung Tegal atau biasa disingkat Warteg adalah salah satu tempat makan yang menyediakan makanan dan minuman dengan harga terjangkau untuk warung makan kelas menengah ke bawah di pinggir jalan.

Makanan di warteg itu rasanya gak kalah enak loh sama makanan di rumah makan. Suasananya juga asik, santai, dan lebih akrab. Apalagi, kalau makannya bareng teman-teman, hihi.

Berbeda dengan jenis tempat makan lainnya. Pelayan di warteg ini biasanya si empunya sendiri. Walaupun beberapa juga punya pelayan/anak buah.

Tapi, ada juga beberapa perbuatan pelayan yang bikin sebuah warteg jadi gak asik, apa saja ya? Berikut pengalaman TS...


Kelakuan pelayan di warteg yang bikin kesal

- Si Ibuk Warteg yang Gak Ramah

Menjadi seorang pemilik sekaligus pelayan di wartegnya. Seorang pelayan harus ramah. Minimal senyum ke pelanggan. Pasang lah muka yang enak di lihat dan jangan kelihatan sombong.

TS pernah makan di sebuah warteg bersama teman-teman. Si Ibuk dengan ketusnya bertanya, "Pesan apa?". Dengan muka yang terlihat sedikit gusar. Entahlah, ada apa dengan Si Ibuk? Habis berantem kah sama si Bapak?:amazed

Ternyata, gak sampai disitu. Ketika ia memberikan makanan kepada masing-masing dari kami, ia memberikannya dengan muka cemberut. Saat kami menanyakan jumlah yang harus kami bayar pun, ia menyebutkan nominalnya dan memberikan kembalian sambil memalingkan muka.

Usut punya usut. Berdasarkan keterangan dari para saksi (elaahh, udah kayak tim penyidik aja) Si Ibuk memang begitu, terkesan sombong dan selalu cemberut. Beberapa bahkan bercanda "mungkin itu syarat dari penglaris. Supaya jualannya laku".


- Pelayan yang Pelit Bin Medit

Tujuan seseorang makan di warteg itu adalah agar bisa bayar murah, tapi makan banyak. Itu lah kenapa warteg selalu menjadi primadona bagi para kaum rantauersdan anak kost.

Akan tetapi, keluhan pernah datang dari teman-teman TS yang cowok. Mereka bilang, pelayan baru di warteg langganan mereka sangat pelit. Nasinya sangat sedikit tidak seperti biasanya. Begitu pula dengan lauknya.

Buat GanSis yang punya warteg, bilangin donk sama mbak dan mas-mas pelayannya. Jangan pelit-pelit sama pelanggan. Kasian yang makan tapi gak kenyang

Makan di Warten

Pasti banyak nich suka makan di warten alias warung tenda, hehe. Gak heran sih, soalnya menu di warten itu menggugah selera dan dijamin masih panas karena baru di masak. Mulai dari ikan lele, ayam bakar, tempe, tahu, cah kangkung, dll.

Kelakuan pelayan di warten yang bikin kesal

- Makanan Tak Kunjung Datang

Ini yang paling parah banget. Baru kali ini TS dan teman-teman cabut dari tempat makan setelah 40 menit lebih menunggu. Padahal, kami berkali-kali mengingatkan kepada para pelayan disana untuk mengantarkan makanan kami.

Memang sih, suasana cukup ramai. Tapi, tak seharusnya mereka mengabaikan pelanggan terlalu lama. Minimal kirim minuman dulu lah.

Makan di Rumah Makan

Hampir semua orang pernah makan di tempat makan ini. Atau malah GanSis langganan nich tiap hari?



Rumah makan ini menurut TS terbagi menjadi tiga, yaitu rumah makan biasa, menengah, dan menengah ke atas. Hal ini bisa GanSis bedakan sendiri berdasarkan ukuran bangunan, tata interior dan exterior, serta jumlah pelayannya.

Selama makan di rumah makan menengah ke atas, TS gak ada masalah. Namun, untuk rumah makan biasa dan menengah sih,,,, langsung saja ya, Gaes. Ini dia pengalaman tak menyenangkan TS...


Kelakuan pelayan di rumah makan biasa yang bikin kesal

- Pelayan Pemalas

Sebulan yang lalu, TS makan di sebuah rumah makan yang menyajikan ayam bakar sebagai menu utamanya. Kami pun masuk dan duduk di meja Nomor 2 dari belakang. Hampir 5 menit, tak ada pelayan yang menghampiri meja kami.

Di rumah makan yang lebarnya tak sampai 12 meter itu, tak ada satupun pelayan yang standbyuntuk tamu. Akhirnya, di menit ke 7, doi pun berinisiatif untuk langsung memesan makanan di meja kasir.

Saat hendak berjalan, sang kasir melihat doi dan memanggil pelayan untuk segera menghampiri meja kami. Saat si pelayan datang, TS pun menyadari bahwa si pelayan itu adalah cewek yang sebelumnya TS lihat di depan rumah makan saat hendak masuk kesana.

Sebelumnya, si pelayan asik mengobrol bersama temannya dengan suara dan cekikikan yang sangat keras. Awalnya, TS menyangka bahwa dia adalah tamu yang baru saja makan disana. Padahal, ia telah melihat kedatangan kami.

Hufth, TS sangat gusar

Bukannya bekerja dengan baik, dia malah mengacuhkan pelanggan.


- Para Pelayan 'Arisan' dan Berisik

Bukan makna sebenarnya. Masih di rumah makan yang sama. Baru kali ini, TS makan di rumah makan dengan para pelayan yang asik berkumpul di dekat meja paling belakang dan sangat berisik.

Belum lagi, pelayan yang berada di dekat meja terdepan, saling melempar olokkan dan mereka terkekeh-kekeh dengan suara yang sangat keras sehingga mengganggu ketenangan pengunjung yang sedang makan.

Ingin rasanya TS mengamuk dan mencakar muka mereka satu persatu. Untung saja ada doi yang berusaha menjinakkan TS dengan jurus andalannya, yaitu "Kalau kamu ngamuk disini, nanti makannya bayar sendiri. Gak bawak duit kan? Hayoo loh. "

Dengan berat hati, seberat dosa GanSis pembaca trit ini, TS pun terpaksa mengalah. Padahal, TS tipe orang yang bakal ngamuk kalo merasa di dzalimi sama pelayan.

Tapi, itu kejadian beberapa lalu, sebelum negara api menyerang.

Nanti ya, kalau sempat dan ingat akan TS ceritakan.


- Pelayan Genit

Kejadian ini dialami sohib TS di rumah makan langganan kami. Bedanya, TS kalau beli disana selalu ditemani sama doi. Mungkin, sohib TS beli sendirian makanya si pelayan berani godain dia.

Awalnya, Si pelayan cuma senyum-senyum aja ke dia. Jadi, dia menganggap hal itu sebagai bentuk keramah-tamahan. Tapi, di minggu berikutnya, si pelayan kayak mesem-mesem sendiri setiap dia beli nasbung disana.

Di minggu berikutnya, si pelayan makin menggila, ngedap-ngedipin mata seperti bocah lagi cacingan. Sejak itu, dia sadar kalau si pelayan 'gak beres'. Jadi, dia gak mau lagi beli nasi bungkus di rumah makan itu kecuali ditemani sama pacarnya.

Ngeri juga ya, GanSis


Kelakuan pelayan di rumah makan menengah yang bikin kesal

- Late Confirmation

Pernah suatu kali, TS makan di sebuah rumah makan menengah. TS memesan beberapa menu. Hampir setengah jam menunggu, makanan gak dateng-dateng. Teman TS pun memanggil sang pelayan.

You know what? Ternyata, menu yang kami pesan, habis!. Shit!. Gak bilang-bilang.

Kami pun memilih walk out dari sana, meniru gaya para anggota parpol yang suka meninggalkan ruang sidang/rapat.


- Pelayan Buta Antrean

Waktu itu, TS masih sekolah. Hal yang biasa jika di jam makan siang, antrian beli nasi bungkus pasti rame. TS yang saat itu masih kecil, harus bergelut diantara bapak-bapak dan ibuk-ibuk yang badannya jauh lebih besar daripada TS.

Si pelayannya pun ngeselin. Udah tau TS antri duluan, tapi yang di kasih orang lain muluk. mentang-mentang TS masih kecil di sepelekan.

Makan di Resto&Cafe

Sesuai dengan namanya, tempat makan ini menyajikan menu layaknya cafe dan juga restoran. Jenis tempat makan yang seperti ini menurut TS lebih lengkap. Mau pesan apapun, ada!.


Kelakuan pelayan di rumah makan menengah yang bikin kesal


- Pelayan yang Tidak Fokus

Hal seperti ini terkadang dialami pengunjung cafe & resto. Pesan nasi goreng teri yang keluar nasi goreng pete. Pesan cappuccino hangat yang keluar cappuccino dingin. Pesan satu yang keluar dua.

Pengalaman terakhir yang TS alami adalah saat TS memesan masing-masing satu buah untuk beberapa menu. Namun, ada salah satu menu yang keluar dobel.

Kalau sudah terlanjur terjadi, terutama di tempat makan yang menggunakan sistem komputerisasi untuk order-nya, TS selalu memaafkan. Untung TS membawa uang lebih. Kalau gak? Lumayan si pelayan harus membayar 60 ribu. Bisa jadi tuh buat beli bensin satu sampai dua minggu ke depan.

Apa boleh buat. Sebab, kalau kita melakukan cancelmaka si pelayan tersebut di wajibkan untuk membayar makanan yang dibatalkan oleh pelanggan.

Oleh karena itu, jika GanSis nongki di cafe yang menggunakan sistem seperti itu, usahakan jangan melakukan pembatalan ataupun tukar menu. Kasihanilah mereka yang uangnya harus disisihkan untuk membayar makanan yang salah pesan.

GanSis juga harus turut membantu agar mereka mengorderkan makanan yang benar sesuai pesanan. Caranya, dengarkan secara seksama ketika pelayan mengulangi makanan yang telah di pesan.

Nongkrong di Cafe

GanSis pasti banyak nich yang suka nongkrong atau dalam bahasa kekinian disebut nongki. Nongki ini seringnya dilakukan di cafe-cafe. Lebih asyik kalau nongki bareng teman-teman sambil ngopi syantik atau ganteng dan makan-makanan kecil.

Namun, TS pernah mendapati kelakuan pelayan cafe yang bikin kesel...


Kelakuan pelayan di cafe yang bikin kesal

- Tatapan yang Tidak Sopan

Ada nich yang seperti ini, biasanya pelayan cewek. Ketika melihat tamu cewek, matanya menyelidik dari kepala sampai ujung kaki ditambah pandangan sinis. Entah karena apa, TS pun pernah mengalaminya.

TS tidak tinggal diam dan balas menatapnya. Namun, bukan dengan tatapan yang sama seperti dia. TS hanya menatap ke arahnya cukup lama. Seolah bertanya, "Hei, kenapa loh liat-liat. Mau gua congkel itu mata!.". Sebenarnya, TS hanya ingin melihat, apa reaksinya.

Ternyata, sesuai dugaan. Dia jadi gak enak sendiri dan berusaha mengacuhkan TS. Saat hendak membayar. TS berpapasan kembali dengannya. Sambil menatap matanya, TS sunggingkan sebuah senyuman.

Seolah berkata, "laen kali, tu mata beneran gua congkel".


- Pelayan yang Ogah-ogahan

Waktu itu, TS dan beberapa teman TS nongki di sebuah cafe. Ada beberapa menu yang kami ingin tahu seperti apa visualisasinya. Namun, ia tampak ogah-ogahan.

Ia menjawab pertanyaan kami dengan suara yang lemas, mata yang gak fokus, dan gerakan badan yang gontai. Seperti nyawanya ada disana, tapi pikirannya ada di mantan, wkwk.


- Tidak Memahami Menu

Tentunya, ada saja pelayan yang tidak memahami menu yang ada di dalam cafenya. Sekalipun ia sudah cukup lama bekerja di tempat tersebut.

Ditanya menu A isinya apa, jawabnya tidak tahu. Ditanya menu B makanannya seperti apa, jawabnya tidak tahu. Bikin gemes.

Seharusnya, situasi tersebut dapat segera diatasi apabila si pelayan telah di edukasi mengenai menu restoran dan cara menangani pelanggan.

Makan di Pizzeria

Pizzeria adalah suatu restoran yang didirikan khusus untuk menjual Pizza. Restoran ini sangat tepat bagi para pecinta makanan khas italia seperti Pizza, Spagheti, dan makanan khas italia lainnya.

Di Indonesia sendiri sudah banyak restoran semacam ini.

Kelakuan pelayan di Pizzeria yang bikin kesal

- Menertawakan Konsumen

Perlakuan tidak sopan pernah TS alami di salah satu restoran pizza. Nama restoran tersebut baru muncul di Indonesia, terutama di Palembang.

Menunya ada banyak sehingga membuat TS bingung. TS pun menepi dari depan counter agar tidak menghalangi customer lain yang hendak memesan.

Namun, bukannya menawarkan bantuan, dua pelayan cewek malah seperti tidak sabaran agar TS cepat-cepat memesan.

Lalu, pilihan TS jatuh pada salah satu menu pizza. TS hanya menunjuk gambar kecil yang disertai nama dari menunya. Dua pelayan kebingungan dengan menu yang TS tunjuk.

Akhirnya, TS membacakan nama menu tersebut. Bukannya mengerti, mereka malah tambah kebingungan. TS pun menunjukkan posisi gambar menu di dinding. Alhamdulillah, akhirnya, dua orang tersebut mengerti.

Mereka pun langsung berkata, "oohhh, menu pizza xxxxxx (julukan untuk menu tersebut, TS lupa namanya, jadi di sensor saja, wkwk.). Kenapa gak bilang mbak...".

Mereka mengatakan hal tersebut sambil menahan kesal sekaligus mengejek. "Disini kami menyebutnya pizza xxxxxxxxxx, wajar kami gak mengerti mbak ngomong apaan." Sambil kedua pelayan tersebut tertawa.

TS yang kesal akhirnya berkata. "Mbak, kita ini baru petama kali disini. Mana tau lah kita julak julukannya. Lagian udah di kasih tahu juga kan nama menunya. Masa gak hafal sama menu sendiri".

Kedua pelayan tersebut terdiam. Setelah membayar, mereka melempar senyum. TS yang masih kesal pun berusaha membalas senyum mereka. Senyuman penuh arti

Demikian Sharing Pengalaman di Tempat Makan : Kelakuan Pelayan yang Bikin Kesal. Semoga topik di atas dapat menambah pengetahuan kita dalam memilih tempat makan yang nyaman.

Namun, jangan lupa pula. Jadilah seorang pelanggan yang Baik.

Salam,

Aldys

SUMBER :
Pengalaman TS

FOTO:
google.com

REFERENSI:
TKP
TKP