Malam yang kelam. Tugas menumpuk, kepala dihantui hujaman hukuman. Aku harus segera menyelesaikan tugas penulisan skenarioku hari ini.

Aku merajinkan tanganku untuk mengetik. Dan ya, dalam 1 jam tugas telah selesai. Tinggal print dan serahkan ke dosen.

***

Aku memacu motor listrikku dengan cepat ke jalanan malam yang cukup lengang menuju rumah dosenku. Namun dari arah belakangku, ada mobil sedan buatan negara asing yang mempunyai lambang kuda menyerempetku dan membuatku terjatuh.

"KURANG AJAR KAU, KOBOI!!" teriakku kesal.

Dia tidak menghiraukanku dan terus memacu mobil kudanya. Aku jadi benar-benar kesal. "AKAN KU BUNTUTI KAU, WAHAI PENUNGGANG MOBIL KUDA!! AKU AKAN MEMBUAT PERHITUNGAN DENGANMU!!"

***

Aku diam-diam mengikutinya. Sampailah kami pada suatu pemberhentian. Sebuah SPBU. Tepatnya SPBU berjenis Self-service.

Dia memberhentikan mobil kudanya di samping mesin pengisi bahan bakar.

Kemudian, aku memarkir kendaraanku di luar SPBU dan mengendap-endap mendekati pria itu. Kulihat dia masih belum mengetahui keberadaanku, syukurlah. Oiya, aku ini seorang pemburu. Jadi, aku selalu membawa belati di saku samping celanaku.

Aku mengendap-endap menuju ke belakang mobil pria itu. Dia terlihat keluar dari mobil, ternyata dia menggunakan masker.

Aku semakin dekat...semakin dekat...semakin dekat dan "JLEB..JLEB" aku menusuknya 2 kali di tempat yang berbeda dengan. Terdengarlah suara teriakan yang berbisik.

Pria itu menatapku, membuka mulutnya dan matanya terbelalak. Dia teriak beberapa kali namun akhirnya dia pasrah.

Setelah itu, aku langsung lari menuju motor listrikku dan memacunya menuju ke rumah dosenku dengan perasaan sangat senang.

Sesampainya di rumah dosen, aku bertemu dengan istrinya.

"Suamiku belum pulang" katanya.

*Pertanyaan :

Apa itu mobil kuda?
Apa yang terjadi pada korban?
Kenapa si aku tidak menemui dosen dirumahnya?