- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
5 Kiper Hebat Italia yang Menjadi Korban Ketangguhan Buffon


TS
stealth.mode
5 Kiper Hebat Italia yang Menjadi Korban Ketangguhan Buffon
Quote:

Gianluigi Buffon resmi mundur dari arena internasional seturut tragedi kegagalan Italia menembus putaran final Piala Dunia 2018.
Gianluigi Buffon mengumumkan pengunduran diri dari arena sepakbola internasional setelah Italia dipastikan gagal mencapai putaran final Piala Dunia 2018.
Kiper legendaris Azzurri dan Juventus ini sesungguhnya berencana pamit dari timnas usai pagelaran di Rusia tahun depan. Apa daya, La Nazionale gugur di babak play-off kualifikasi zona Eropa di tangan Swedia.

Buffon mendapat julukan 'Superman' bukan hanya karena sering memakai kaos Superman saat masih di Parma, tapi karena ia juga menjadi pahlawan dalam arti sesungguhnya bagi klub dan negaranya.
Buffon telah menjadi kiper utama timnas Italia sejak 1997. Selama 20 tahun itu pula posisi Buffon di bawah mistar gawang timnas Italia nyaris tak tergantikan. Koleksi 175 caps dalam 20 tahun menjadi buktinya. Padahal dalam rentang waktu itu banyak kiper Italia yang tak kalah hebat. Inilah lima kiper hebat Italia yang tak mampu mengalahkan keperkasaan 'Superman'.
Quote:
Original Posted By 5. Fransesco Toldo (9 tahun, 28 caps)

Dimulai dari yang paling tua, yaitu kiper yang dulu jadi andalan Nerazzuri, Fransesco Toldo. Toldo menjuluki dirinya sendiri sebagai spesialis penalti stopper. Meskipun fisiknya tinggi besar namun ia juga lihai dalam menepis bola rendah. Anehnya, Toldo malah tidak terlalu bagus dalam menangani bola silang.
Toldo benar - benar tak beruntung karena bermain di era keemasan kiper Italia. Sebut saja Pagliuca, Peruzzi, dan tentu saja Buffon sendiri. Sebelum 1997 ia kalah dengan Pagliuca dan setelah 1997 Buffon yang jadi pilihan utama. Alhasil selama 9 tahun berkarir di timnas Toldo hanya mampu mengkoleksi 28 caps.

Dimulai dari yang paling tua, yaitu kiper yang dulu jadi andalan Nerazzuri, Fransesco Toldo. Toldo menjuluki dirinya sendiri sebagai spesialis penalti stopper. Meskipun fisiknya tinggi besar namun ia juga lihai dalam menepis bola rendah. Anehnya, Toldo malah tidak terlalu bagus dalam menangani bola silang.
Toldo benar - benar tak beruntung karena bermain di era keemasan kiper Italia. Sebut saja Pagliuca, Peruzzi, dan tentu saja Buffon sendiri. Sebelum 1997 ia kalah dengan Pagliuca dan setelah 1997 Buffon yang jadi pilihan utama. Alhasil selama 9 tahun berkarir di timnas Toldo hanya mampu mengkoleksi 28 caps.
Quote:
Original Posted By 4. Angelo Peruzzi (11 tahun, 31 caps)

Kalau Toldo adalah legenda Inter, maka Peruzzi merupakan kebanggan fans Lazio. Peruzzi mematahkan mitos bahwa kiper itu harus bertubuh tinggi besar. Tinggi badan Peruzzi hanya 181 cm, jauh jika dibandingkan Manuel Neuer yang memiliki tinggi 193 cm. Kendati demikian, Peruzzi tidak kalah hebatnya dengan Neuer ketika masih aktif bermain. Peruzzi berhasil menutupi pandangan miring tentang proporsi badannya dengan refleks yang baik saat menjaga gawang. Selain itu, tubuh gempalnya membuat ia kuat ketika beradu badan saat mengantisipasi umpan silang. Tubuhnya itu pula yang menyempurnakan Peruzzi ketika menjatuhkan diri ke tanah setelah menjinakkan si kulit bundar.
Peruzzi juga gagal menggeser Buffon, bukan hanya karena ia kalah hebat, tetapi juga karena fisiknya yang rawan cedera. Namun Peruzzi sedikit beruntung karena pada tahun 2006, ia ikut mengangkat trofi Piala Dunia meskipun tak sekalipun bermain.

Kalau Toldo adalah legenda Inter, maka Peruzzi merupakan kebanggan fans Lazio. Peruzzi mematahkan mitos bahwa kiper itu harus bertubuh tinggi besar. Tinggi badan Peruzzi hanya 181 cm, jauh jika dibandingkan Manuel Neuer yang memiliki tinggi 193 cm. Kendati demikian, Peruzzi tidak kalah hebatnya dengan Neuer ketika masih aktif bermain. Peruzzi berhasil menutupi pandangan miring tentang proporsi badannya dengan refleks yang baik saat menjaga gawang. Selain itu, tubuh gempalnya membuat ia kuat ketika beradu badan saat mengantisipasi umpan silang. Tubuhnya itu pula yang menyempurnakan Peruzzi ketika menjatuhkan diri ke tanah setelah menjinakkan si kulit bundar.
Peruzzi juga gagal menggeser Buffon, bukan hanya karena ia kalah hebat, tetapi juga karena fisiknya yang rawan cedera. Namun Peruzzi sedikit beruntung karena pada tahun 2006, ia ikut mengangkat trofi Piala Dunia meskipun tak sekalipun bermain.
Quote:
Original Posted By 3. Christian Abbiati (7 tahun, 4 caps)

Kiper satu ini sangat dicintai fans Rossoneri karena loyalitasnya. Saat Dida masih di Milan ia hanya menjadi cadangan dan dipinjamkan ke sana ke mari, Abbiati masih setia dengan AC Milan. Setelah Dida pensiun pada 2010, barulah ia menjadi pilihan utama di San Siro.
Abbiati disebut - sebut sebagai salah satu kiper Italia terbaik pada generasinya. Fisik yang kuat, pekerja keras, memiliki leadership yang bagus, dan pandai dalam menghalau bola silang adalah ciri khas Abbiati. Karir timnas Abbiati lebih parah daripada Toldo dan Peruzzi. Pada Euro 2000 hanya menjadi kiper ketiga dan pada Piala Dunia 2006 tak dipanggil.

Kiper satu ini sangat dicintai fans Rossoneri karena loyalitasnya. Saat Dida masih di Milan ia hanya menjadi cadangan dan dipinjamkan ke sana ke mari, Abbiati masih setia dengan AC Milan. Setelah Dida pensiun pada 2010, barulah ia menjadi pilihan utama di San Siro.
Abbiati disebut - sebut sebagai salah satu kiper Italia terbaik pada generasinya. Fisik yang kuat, pekerja keras, memiliki leadership yang bagus, dan pandai dalam menghalau bola silang adalah ciri khas Abbiati. Karir timnas Abbiati lebih parah daripada Toldo dan Peruzzi. Pada Euro 2000 hanya menjadi kiper ketiga dan pada Piala Dunia 2006 tak dipanggil.
Quote:
Original Posted By 2. Federico Marchetti (8 tahun, 11 caps)

Kiper bertinggi 190 cm ini pindah ke Lazio untuk menggantikan Muslera. Performa Marchetti membuat fans Lazio jatuh cinta karena Lazio bisa lolos Europa League tahun 2011 dan 2012. Berkat aksinya di bawah mistar gawang, Lazio berhasil menaklukkan rival abadinya, AS Roma, di final Coppa Italia tahun 2013.
Marchetti terkenal akan konsentrasi dan refleknya yang cepat. Sempat digadang - gadang sebagai penerus Buffon, nyatanya Marchetti jarang diberi kesempatan bermain. Dalam 8 tahun, hanya 11 caps yang dikoleksinya.

Kiper bertinggi 190 cm ini pindah ke Lazio untuk menggantikan Muslera. Performa Marchetti membuat fans Lazio jatuh cinta karena Lazio bisa lolos Europa League tahun 2011 dan 2012. Berkat aksinya di bawah mistar gawang, Lazio berhasil menaklukkan rival abadinya, AS Roma, di final Coppa Italia tahun 2013.
Marchetti terkenal akan konsentrasi dan refleknya yang cepat. Sempat digadang - gadang sebagai penerus Buffon, nyatanya Marchetti jarang diberi kesempatan bermain. Dalam 8 tahun, hanya 11 caps yang dikoleksinya.
Quote:
Original Posted By 1. Salvatore Sirigu (7 tahun, 17 caps)

Sirigu meraih puncak kejayaannya bersama PSG. Di Ligue 1, Sirigu berhasil meraih predikat kiper terbaik 2 kali dan 4 titel liga secara berturut - turut. Sejak 2010, Sirigu rutin dipanggil timnas Italia sebagai pelapis Buffon.
Sirigu sering dibandingkan dengan Buffon karena memiliki refleks, mental, konsistensi, dan kekuatan fisik yang mirip. Bahkan ia juga sering dibilang karakternya mirip dengan Walter Zenga dan Dino Zoff. Angelo Peruzzi juga turut memuji kemampuan kiper Torino ini. Setelah Buffon pensiun, Sirigu adalah calon terkuat kiper utama timnas Italia.

Sirigu meraih puncak kejayaannya bersama PSG. Di Ligue 1, Sirigu berhasil meraih predikat kiper terbaik 2 kali dan 4 titel liga secara berturut - turut. Sejak 2010, Sirigu rutin dipanggil timnas Italia sebagai pelapis Buffon.
Sirigu sering dibandingkan dengan Buffon karena memiliki refleks, mental, konsistensi, dan kekuatan fisik yang mirip. Bahkan ia juga sering dibilang karakternya mirip dengan Walter Zenga dan Dino Zoff. Angelo Peruzzi juga turut memuji kemampuan kiper Torino ini. Setelah Buffon pensiun, Sirigu adalah calon terkuat kiper utama timnas Italia.
Quote:

Ya itulah 5 kiper kualitas wahid yang harus rela duduk di bangku cadangan timnas Italia karena ketangguhan Buffon.
Semoga Donnarumma,
Veratti, El Shaarawy, Zaza, dan generasi muda sepakbola Italia lainnya berhasil mengembalikan kejayaan Gli Azzuri seperti dulu lagi

Quote:
Sumber:
Wikipedia
Goal.id
Wikipedia
Goal.id
Diubah oleh stealth.mode 18-11-2017 20:17
0
11.2K
Kutip
62
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan