Kediri (beritajatim.com) - Dua pasangan pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN)di Kota Kediri terjaring razia yang digelar petugas Satpol PP setempat karena berduaan di kamar kos. Mirisnya, mereka mengaku, pernah melakukan tindak asusila.

Mereka pasangan HD (17) asal Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung dengan pacarnya RD (16) asal Pelem, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri dan HB (17) warga Lingkungan Centong, Kelurahan Bawang, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri dengan pasangannya YL (18) asal Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek.

Kedua pasangan ini ditemukan petugas berduaan di kamar kos Pondok Nirwana II, Kelurahan Bangsal, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Satu orang pelajar putri yang terjadi dikabarkan putri dari seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) di Kediri.

Kabid Trantibbum Satpol PP Kota Kediri Nur Khamid mengaku, dalam pembinaan diketahui apabila pasangan pelajar ini sudah pernah melakukan tindak asusila. Kesemuanya berasal dari satu sekolah MAN di Kota Kediri.

"Kita sudah melakukan pendataan dan pembinaan kepada yang bersangkutan. Masing-masing kita minta membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya. Tetapi mereka tidak diperbolehkan pulang, sebelum dijemput orang tuanya," ujar Nur Khamid, Rabu (15/11/2017) malam.

Selain menghubungi pihak sekolah, imbuh Nur Khamid, Satpol PP juga memanggil pemilik rumah kos untuk dilakukan pemeriksaan. Apabila mereka terbukti melakukan penyalahgunaan izin operasional, maupun memberikan kesempatan kepada penghuninya berbuat asusila, maka izin usahanya bisa dicabut.

Sementara itu, saat berada di Markas Satpol PP, para siswi yang terjaring razia ini terus menangis. Mereka takut sekaligus malu perbuatannya diketahui oleh orang tuanya. Hingga akhirnya masing-masing orang tua pelaku datang untuk menjemput. [nng/suf]

madrasah


zina memang enak, anak madrasahpun sudah membuktikannya
kasihan orang2 yg belum pernah merasakan nikmatnya berzina,
padahal dosa zina tidaklah akan membuat umat beriman masuk neraka